Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata Dalung yang berada di wilayah Kabupaten Badung, Bali, memberikan kuota paket data internet bagi para murid baru untuk menjadi peserta dalam mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sekolah tersebut yang diselenggarakan secara daring.

"Kami bekerja sama dengan distributor, jadi kami rekap nomor handphone siswa yang terdiri dari beberapa operator seluler dan dari distributor itu menyalurkan kuota tersebut ke handphone para siswa. Jadi bukan bukan berupa uang tunai, tetapi langsung paket-paket data," ujar Kepala SMK Pariwisata Dalung, Ni Putu Trisnawati, di Badung, Selasa.

Ia mengatakan, kebijakan tersebut dilakukan pihak sekolah agar para siswa baru dapat berpartisipasi secara maksimal selama pelaksanaan MPLS yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi 'Zoom' untuk mengantisipasi potensi penyebaran pandemi COVID-19 di lingkungan sekolah itu.

"Selama MPLS daring ini berlangsung, siswa tidak boleh keluar dari Zoom dan mereka tidak boleh menggunakan foto profilnya tetapi kami wajibkan mereka untuk memperlihatkan langsung video mereka. Jadi kami berikan kuota paket internet ini agar tidak ada siswa yang tidak ikut MPLS daring dengan alasan tidak memiliki kuota internet," katanya.

Selama pelaksanaan MPLS daring itu, pihak sekolah memberikan sejumlah materi seperti wawasan Wiyata Mandala, video profil sekolah, tata tertib sekolah serta profil para guru dan karyawan sekolah.

Baca juga: Presiden : Kuliah daring jadi "next normal"

Selain itu, pihak sekolah juga menyampaikan berbagai protokol pencegahan penyebaran COVID-19 serta memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap dapat belajar secara efektif di rumah masing-masing selama masa pandemi COVID-19.

"Uniknya, dari 252 orang murid baru yang kami terima. Pada MPLS daring ini, ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan dari tempat asalnya yang berada di luar wilayah Bali seperti dari Lampung dan Jawa Timur," ungkap Ni Putu Trisnawati.

Pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah daring itu, SMK Pariwisata Dalung menyiapkan 32 unit laptop dan komputer dengan delapan operator yang dibantu juga dengan delapan wali kelas.

Ni Putu Trisnawati menjelaskan, wali kelas bertugas untuk memonitoring partisipasi siswa dalam kegiatan MPLS tersebut. Untuk memastikan efektifitas kegiatan, pihaknya juga menyiapkan kuis yang harus dijawab seluruh peserta dengan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diberikan.

"Meskipun tidak dapat melihat reaksi siswa, MPLS daring ini tidak mengurangi makna dari materi-materi yang kami berikan. Terbukti setelah materi siswa juga dapat menjawab pertanyaan kuis yang kami berikan," ujarnya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020