Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mempresentasikan Program Inovasi "Gerakan Badung Sehat 1.000 Hari Pertama Kehidupan" atau Garbasari kepada Tim Panelis Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2020.

"Gerakan Badung Sehat 1.000 Hari Pertama Kehidupan ini adalah bentuk inovasi kami dalam upaya mendukung kebijakan pencegahan stunting yang telah ditetapkan Presiden RI Joko Widodo," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Selasa.

Dalam presentasi secara daring tersebut, ia mengatakan, Garbasari merupakan suatu gerakan yang sinergis dan berkelanjutan dengan melibatkan unsur masyarakat dan pemerintah dalam upaya mewujudkan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

"Garbasari juga memiliki pengertian yang mengakomodir kearifan lokal Bali, dimana Garba memiliki arti kandungan dan Sari memiliki arti inti atau benih kehidupan. Sehingga secara filosofi Garbasari merupakan upaya pemeliharaan sumber kehidupan mulai dari dalam kandungan sebagai upaya pencegahan stunting," katanya.

Menurutnya, Garbasari hadir sebagai solusi inovatif dari prevalensi stunting yang mencapai 25,24 persen pada tahun 2018 dan solusi terkait terbatasnya tenaga kesehatan untuk menggerakkan seluruh elemen masyarakat serta dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dampak stunting bagi kehidupan.

Dalam implementasinya, Garbasari juga melalui berbagai pendekatan budaya lokal dimana secara filosofi khususnya di Bali memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka menggerakkan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.

Baca juga: Tim Penggerak PKK harapkan Badung bebas stunting/kekerdilan

Dengan begitu, Wabup Suiasa menambahkan bahwa inovasi Garbasari juga sangat mudah direplikasi oleh daerah lainnya karena memanfaatkan potensi sumber daya masyarakat berbasis budaya lokal.

"Pengembangan Garbasari berbasis teknologi informasi yang dilaksanakan oleh Desa Punggul, Badung melalui SIGARPU telah direplikasi oleh 16 desa di Kabupaten Gianyar, enam desa di Kabupaten Jembrana dan empat desa di Kabupaten Tabanan. Kami juga sudah mempunyai peta jalan jangka panjang dari Garbasari," ungkap Wabup Suiasa.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Badung, Nyoman Gunarta mengatakan stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari standar nasional. Menurutnya penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang. Stunting juga mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.

"Tujuan dari Garbasari adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam melakukan fasilitasi, advokasi termasuk partisipasi dalam mencegah stunting, serta mewujudkan sinergitas dan meningkatkan efisiensi anggaran dengan upaya cross cutting program antar organisasi perangkat daerah," katanya.

Baca juga: Bali menuju "Top 5 KIPP 2020", Wagub presentasikan "Kami Datang Penglihatan Terang"

 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020