Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Badung, Bali, Seniasih Giri Prasta, mengharapkan wilayah Badung dapat menjadi daerah yang bebas dari kekerdilan atau stunting.

"Kasus stunting di Badung pada tahun 2019, menurut hasil survei mencapai angka 8,9 persen. Diharapkan pada tahun 2020 dengan bergandengan tangan dengan Dinas Kesehatan dan organisasi kewanitaan, stunting bisa dihapuskan di Badung," ujar Seniasih Giri Prasta, saat menghadiri Gebyar Integrasi Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan serta Pemberian Vitamin A di Desa Punggul, Badung, Selasa.

Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Badung terus berupaya mewujudkan visi dan misi pembangunan salah satunya dengan mewujudkan masyarakat Badung yang sejahtera dan bahagia untuk tercapainya kesehatan masyarakat Badung seutuhnya.

Kesehatan, menurutnya menjadi prioritas utama untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga pemenuhan gizi sangat diperlukan untuk kesehatan generasi masa depan.

"Kekurangan gizi pada awal kehidupan akan berdampak serius terhadap kualitas SDM di masa depan, kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan, berat badan lahir rendah, kecil, pendek, kurus serta daya tahan tubuh yang rendah," katanya.

Baca juga: Putri Koster: pengentasan stunting/kekerdilan harus jadi prioritas PKK

Atas dasar itu, ia menilai, kegiatan pemberian Vitamin A yang dilakukan di seluruh wilayah Badung itu sangat penting karena merupakan salah satu upaya agar anak- anak jangan sampai terkena gizi buruk.

"Harapan kami, ke depannya harus ditingkatkan lagi kinerja seperti ini untuk memberikan makanan tambahan untuk balita dan lansia bukan hanya Vitamin A saja," ujar Seniasih.

Sementara itu, Perbekel atau Kepala Desa Punggul, I Kadek Sukarma menjelaskan, Desa Punggul sebenarnya telah melaksanakan Gebyar Integrasi Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan serta Pemberian Vitamin A sejak beberapa waktu yang lalu.

"Kegiatan ini sudah kami laksanakan mulai bulan Januari lalu, tetapi belum semua dapat diberikan. Dan pada hari ini, semuanya bisa mendapatkan vitamin A," ujarnya.

Baca juga: Bupati Karangasem gaungkan "Germas HS" cegah kekerdilan/stunting

Wilayahnya, secara rutin juga telah menyelenggarakan kegiatan Posyandu yang saat ini juga telah menerapkan Aplikasi Sistem Informasi Garbasari Punggul (Sigarpu) yang bertujuan untuk mencegah terjadinya stunting bagi anak-anak.

Aplikasi Sigarpu menampilkan semua informasi yang berkaitan dengan kegiatan Posyandu yang meliputi alamat anak, jadwal imunisasi maupun data berat badan.

"Jadi orang tua pergi ke Posyandu untuk mengantar anaknya tidak perlu lagi membawa kartu cukup dengan membawa ponsel yang sudah terinstal aplikasi Sigarpu. Dengan begitu petugas Posyandu juga menjadi lebih mudah memantau perkembangan dan kondisi kesehatan anak-anak," katanya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020