Warga Dusun Munduk, Desa Kaliakah, Kabupaten Jembrana, Bali yang menjalani karantina selama 14 hari, setelah ditemukan kluster transmisi lokal Covid-19 di wilayah tersebut mendapatkan bantuan logistik dari pemerintah daerah setempat.
"Dengan bantuan logistik berupa kebutuhan pokok ini, kami berharap masyarakat di banjar ini bisa fokus menjalani karantina selama 14 hari," kata Bupati Jembrana I Putu Artha, yang hadir dalam distribusi logistik di wilayah tersebut, Sabtu.
Untuk pembagian logistik berikut jalannya karantina, ia mengatakan sudah memerintahkan aparat desa termasuk bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk melakukan pengawasan.
Menurut dia, seluruh warga harus menjalankan karantina dengan disiplin, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di wilayah yang berada di Kecamatan Negara tersebut.
"Pilihan melakukan karantina tentu merupakan pilihan yang sulit. Tapi ini semua untuk keselamatan warga, tidak hanya di banjar ini tapi seluruh warga Kabupaten Jembrana," katanya.
Karena itu, meskipun ada pembatasan aktivitas ekonomi, sosial, adat dan sektor produktif lainnya, ia minta warga dapat mematuhi ketentuan karantina termasuk menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
Khusus distribusi logistik, ia memerintahkan jajarannya bekerja sebaik mungkin, sementara jika ada kekurangan agar dikomunikasikan dengan baik sehingga tidak perlu ribut.
"Kalau ada kekurangan, komunikasikan dan musyawarahkan dengan baik. Jangan sampai ribut, karena dalam situasi seperti ini kita harus bersatu melawan Covid-19," katanya.
Kepala Dinas Sosial Jembrana dr Made Dwipayana mengatakan, sebanyak 990 warga dari 292 keluarga akan mendapatkan bantuan berupa beras, mie instan, minyak goreng, gular pasir dan telur.
Selain itu juga diserahkan perlengkapan APD untuk perangkat desa dinas dan adat, yang bertugas menyalurkan bantuan tersebut dari rumah ke rumah.
Dwipayana mengatakan, jumlah bantuan yang diberikan, disesuaikan dengan jumlah anggota dalam satu keluarga, sehingga antara keluarga satu dan lainnya bisa terjadi perbedaan jumlah bantuan.
"Contohnya bantuan beras mendapatkan lima kilogram setiap orang. Tentu keluarga dengan jumlah dua orang, dengan yang berjumlah tiga orang akan berbeda beras yang didapatnya," katanya.
Ia juga mengungkapkan, khusus untuk telur akan disalurkan bertahap selama 14 hari, karena bahan pangan jenis ini tidak tahan lama.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Jembrana dr Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, dari 990 warga banjar tersebut, sebanyak 238 orang belum mengikuti tes cepat.
Menurutnya, tes cepat susulan akan dilakukan Senin (6/7), yang wajib diikuti warga yang belum dilakukan tes cepat pada tahap pertama.
Di sisi lain Bupati Artha yang didampingi Komandan Kodim 1617 Jembrana Letnan Kolonel Kavaleri Djefri Marsono Hanok mengatakan, sebanyak 2 orang pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.
"Selain dua orang positif Covid-19, RSU Negara juga memperbolehkan seorang pasien PDP pulang setelah dua kali tes swab hasilnya negatif," katanya.
Dengan sembuhnya dua orang pasien positif itu, sampai Sabtu (4/7) sebanyak 32 orang pasien Covid-19 di Kabupaten Jembrana dinyatakan sembuh, sedangkan jumlah kumulatif warga kabupaten ini yang terinfeksi mencapai 42 orang.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Dengan bantuan logistik berupa kebutuhan pokok ini, kami berharap masyarakat di banjar ini bisa fokus menjalani karantina selama 14 hari," kata Bupati Jembrana I Putu Artha, yang hadir dalam distribusi logistik di wilayah tersebut, Sabtu.
Untuk pembagian logistik berikut jalannya karantina, ia mengatakan sudah memerintahkan aparat desa termasuk bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk melakukan pengawasan.
Menurut dia, seluruh warga harus menjalankan karantina dengan disiplin, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di wilayah yang berada di Kecamatan Negara tersebut.
"Pilihan melakukan karantina tentu merupakan pilihan yang sulit. Tapi ini semua untuk keselamatan warga, tidak hanya di banjar ini tapi seluruh warga Kabupaten Jembrana," katanya.
Karena itu, meskipun ada pembatasan aktivitas ekonomi, sosial, adat dan sektor produktif lainnya, ia minta warga dapat mematuhi ketentuan karantina termasuk menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
Khusus distribusi logistik, ia memerintahkan jajarannya bekerja sebaik mungkin, sementara jika ada kekurangan agar dikomunikasikan dengan baik sehingga tidak perlu ribut.
"Kalau ada kekurangan, komunikasikan dan musyawarahkan dengan baik. Jangan sampai ribut, karena dalam situasi seperti ini kita harus bersatu melawan Covid-19," katanya.
Kepala Dinas Sosial Jembrana dr Made Dwipayana mengatakan, sebanyak 990 warga dari 292 keluarga akan mendapatkan bantuan berupa beras, mie instan, minyak goreng, gular pasir dan telur.
Selain itu juga diserahkan perlengkapan APD untuk perangkat desa dinas dan adat, yang bertugas menyalurkan bantuan tersebut dari rumah ke rumah.
Dwipayana mengatakan, jumlah bantuan yang diberikan, disesuaikan dengan jumlah anggota dalam satu keluarga, sehingga antara keluarga satu dan lainnya bisa terjadi perbedaan jumlah bantuan.
"Contohnya bantuan beras mendapatkan lima kilogram setiap orang. Tentu keluarga dengan jumlah dua orang, dengan yang berjumlah tiga orang akan berbeda beras yang didapatnya," katanya.
Ia juga mengungkapkan, khusus untuk telur akan disalurkan bertahap selama 14 hari, karena bahan pangan jenis ini tidak tahan lama.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Jembrana dr Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, dari 990 warga banjar tersebut, sebanyak 238 orang belum mengikuti tes cepat.
Menurutnya, tes cepat susulan akan dilakukan Senin (6/7), yang wajib diikuti warga yang belum dilakukan tes cepat pada tahap pertama.
Di sisi lain Bupati Artha yang didampingi Komandan Kodim 1617 Jembrana Letnan Kolonel Kavaleri Djefri Marsono Hanok mengatakan, sebanyak 2 orang pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.
"Selain dua orang positif Covid-19, RSU Negara juga memperbolehkan seorang pasien PDP pulang setelah dua kali tes swab hasilnya negatif," katanya.
Dengan sembuhnya dua orang pasien positif itu, sampai Sabtu (4/7) sebanyak 32 orang pasien Covid-19 di Kabupaten Jembrana dinyatakan sembuh, sedangkan jumlah kumulatif warga kabupaten ini yang terinfeksi mencapai 42 orang.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020