PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang merupakan BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, berkomitmen untuk terus meningkatkan pemberdayaan UMKM di sekitar destinasi pariwisata yang dikelolanya.
"Sebagai BUMN, ITDC berkomitmen selalu hadir di tengah masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja kami," ujar VP Corporate Secretary ITDC, Miranti N. Rendranti dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Kabupaten Badung, Bali, Minggu.
Menurutnya, pemberdayaan UMKM merupakan salah satu wujud kontribusi ITDC dalam pengembangan ekonomi rakyat serta dukungan bagi UMKM yang merupakan sektor ekonomi penopang perekonomian nasional.
"Melalui sejumlah program yang kami miliki, ITDC berharap dapat mendorong pengembangan kapasitas dan perkembangan bisnis UMKM dengan lebih baik lagi," katanya.
Baca juga: ITDC bagikan paket sembako ke masyarakat terdampak COVID -19
Ia menjelaskan, program pemberdayaan UMKM tersebut dilaksanakan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) maupun peran UMKM dalam kegiatan usaha ITDC.
Program Kemitraan merupakan program untuk meningkatkan kemampuan UMKM agar menjadi tangguh dan mandiri, berupa penyaluran pinjaman untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aset tetap bagi UMKM dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan.
"Sedangkan Program Bina Lingkungan merupakan program pemberdayaan masyarakat termasuk juga yang berprofesi sebagai UMKM melalui kegiatan pelatihan. Peran UMKM dalam kegiatan usaha ITDC diwujudkan melalui keterlibatan UMKM dalam pengadaan barang atau jasa," ungkap Miranti N. Rendranti.
Selama tahun 2019, penyaluran dana Program Kemitraan mencapai Rp4,83 miliar bagi 94 UMKM berikut dana pembinaan kemitraan (hibah) sebesar Rp856 juta yang mencakup sektor pertanian, peternakan, dan kerajinan.
Ia mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, ITDC memiliki mitra binaan unggulan di sektor pertanian dan kerajinan, di antaranya adalah Kelompok Tani Mertha Buana di Desa Plaga, Kecamatan Petang Badung Bali, Tenun Putri Mas di Kabupaten Jembrana, Bali dan Padma Silver di Klungkung, Bali.
"Kelompok Tani Mertha Buana merupakan mitra binaan yang konsisten mengembangkan dan membudidayakan kopi asli Plaga Petang dan mengolahnya menjadi beberapa produk kemasan seperti kopi bubuk, kopi luwak, biji kopi dalam kemasan, kopi honey dan kopi peaberry (kopi lanang). Melalui bantuan PK ITDC pada 2017, kelompok ini telah berhasil meningkatkan kapasitas produksi dari 27 ton pada 2017 menjadi 50 ton pada 2019," katanya.
Untuk Tenun Putri Mas di Kabupaten Jembrana, Bali, mendapat penyaluran Program Kemitraan tahun 2016 dan 2019. Usaha kecil tersebut saat ini berinovasi pada alat tenun songket sehingga dapat menciptakan kain songket tanpa sambungan dan mampu memasarkan produk tenunnya hingga ke luar negeri melalui dana capacity building program Program Kemitraan ITDC.
"Sedangkan Padma Silver di Klungkung, Bali, setelah mendapatkan bantuan PK ITDC pada tahun 2017, mampu meningkatkan produksi perhiasannya menjadi 300-1.000 perhiasan per bulannya sekarang ini," ujarnya.
Baca juga: ITDC beri bantuan pada masyarakat tiga desa adat di Badung
Melalui program Bina Lingkungan, ITDC juga telah menggelar 12 kegiatan pelatihan bagi masyarakat dan UMKM sekitar wilayah kerja selama 2018-2019, antara lain pelatihan dasar kewirausaahaan, pelatihan akuntansi sederhana UMKM, pelatihan Bahasa Mandarin dan pelatihan kualitas pelayanan untuk paguyuban pedagang.
Terkait pengadaan barang/jasa, Miranti menambahkan terdapat 363 proyek pengadaan barang/jasa ITDC yang melibatkan UMKM selama 2019, dengan rincian 191 proyek usaha mikro, 147 proyek usaha kecil, dan 25 proyek usaha menengah, mencapai nilai proyek lebih dari Rp60 Milyar.
"Sedangkan sampai Semester I tahun 2020 ini, terdapat 124 proyek yang telah melibatkan UMKM, dengan rincian 60 proyek usaha mikro, 52 proyek usaha kecil, dan 12 proyek usaha menengah, mencapai nilai proyek lebih dari Rp39 miliar," ungkapnya.
Selama masa pandemi COVID-19, ITDC juga menggandeng UMKM di sekitar The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB untuk menyediakan kebutuhan masker kain bagi warga yang disalurkan melalui program tanggung jawab sosial Perusahaan serta masker kain bagi karyawan, yang disediakan melalui mekanisme pengadaan barang/jasa. Total, sebanyak 7.000 masker kain telah dipesan ITDC kepada UMKM.
"Selain itu, guna meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya UMKM, yang terdampak pandemi, ITDC juga telah menyiapkan pelatihan daring terkait digital marketing dan bahasa asing yang akan dilaksanakan mulai akhir Juli hingga Agustus 2020 mendatang," kata Miranti.
Baca juga: ITDC berikan masker dan 'hand sanitizer' untuk wartawan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Sebagai BUMN, ITDC berkomitmen selalu hadir di tengah masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja kami," ujar VP Corporate Secretary ITDC, Miranti N. Rendranti dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Kabupaten Badung, Bali, Minggu.
Menurutnya, pemberdayaan UMKM merupakan salah satu wujud kontribusi ITDC dalam pengembangan ekonomi rakyat serta dukungan bagi UMKM yang merupakan sektor ekonomi penopang perekonomian nasional.
"Melalui sejumlah program yang kami miliki, ITDC berharap dapat mendorong pengembangan kapasitas dan perkembangan bisnis UMKM dengan lebih baik lagi," katanya.
Baca juga: ITDC bagikan paket sembako ke masyarakat terdampak COVID -19
Ia menjelaskan, program pemberdayaan UMKM tersebut dilaksanakan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) maupun peran UMKM dalam kegiatan usaha ITDC.
Program Kemitraan merupakan program untuk meningkatkan kemampuan UMKM agar menjadi tangguh dan mandiri, berupa penyaluran pinjaman untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aset tetap bagi UMKM dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan.
"Sedangkan Program Bina Lingkungan merupakan program pemberdayaan masyarakat termasuk juga yang berprofesi sebagai UMKM melalui kegiatan pelatihan. Peran UMKM dalam kegiatan usaha ITDC diwujudkan melalui keterlibatan UMKM dalam pengadaan barang atau jasa," ungkap Miranti N. Rendranti.
Selama tahun 2019, penyaluran dana Program Kemitraan mencapai Rp4,83 miliar bagi 94 UMKM berikut dana pembinaan kemitraan (hibah) sebesar Rp856 juta yang mencakup sektor pertanian, peternakan, dan kerajinan.
Ia mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, ITDC memiliki mitra binaan unggulan di sektor pertanian dan kerajinan, di antaranya adalah Kelompok Tani Mertha Buana di Desa Plaga, Kecamatan Petang Badung Bali, Tenun Putri Mas di Kabupaten Jembrana, Bali dan Padma Silver di Klungkung, Bali.
"Kelompok Tani Mertha Buana merupakan mitra binaan yang konsisten mengembangkan dan membudidayakan kopi asli Plaga Petang dan mengolahnya menjadi beberapa produk kemasan seperti kopi bubuk, kopi luwak, biji kopi dalam kemasan, kopi honey dan kopi peaberry (kopi lanang). Melalui bantuan PK ITDC pada 2017, kelompok ini telah berhasil meningkatkan kapasitas produksi dari 27 ton pada 2017 menjadi 50 ton pada 2019," katanya.
Untuk Tenun Putri Mas di Kabupaten Jembrana, Bali, mendapat penyaluran Program Kemitraan tahun 2016 dan 2019. Usaha kecil tersebut saat ini berinovasi pada alat tenun songket sehingga dapat menciptakan kain songket tanpa sambungan dan mampu memasarkan produk tenunnya hingga ke luar negeri melalui dana capacity building program Program Kemitraan ITDC.
"Sedangkan Padma Silver di Klungkung, Bali, setelah mendapatkan bantuan PK ITDC pada tahun 2017, mampu meningkatkan produksi perhiasannya menjadi 300-1.000 perhiasan per bulannya sekarang ini," ujarnya.
Baca juga: ITDC beri bantuan pada masyarakat tiga desa adat di Badung
Melalui program Bina Lingkungan, ITDC juga telah menggelar 12 kegiatan pelatihan bagi masyarakat dan UMKM sekitar wilayah kerja selama 2018-2019, antara lain pelatihan dasar kewirausaahaan, pelatihan akuntansi sederhana UMKM, pelatihan Bahasa Mandarin dan pelatihan kualitas pelayanan untuk paguyuban pedagang.
Terkait pengadaan barang/jasa, Miranti menambahkan terdapat 363 proyek pengadaan barang/jasa ITDC yang melibatkan UMKM selama 2019, dengan rincian 191 proyek usaha mikro, 147 proyek usaha kecil, dan 25 proyek usaha menengah, mencapai nilai proyek lebih dari Rp60 Milyar.
"Sedangkan sampai Semester I tahun 2020 ini, terdapat 124 proyek yang telah melibatkan UMKM, dengan rincian 60 proyek usaha mikro, 52 proyek usaha kecil, dan 12 proyek usaha menengah, mencapai nilai proyek lebih dari Rp39 miliar," ungkapnya.
Selama masa pandemi COVID-19, ITDC juga menggandeng UMKM di sekitar The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB untuk menyediakan kebutuhan masker kain bagi warga yang disalurkan melalui program tanggung jawab sosial Perusahaan serta masker kain bagi karyawan, yang disediakan melalui mekanisme pengadaan barang/jasa. Total, sebanyak 7.000 masker kain telah dipesan ITDC kepada UMKM.
"Selain itu, guna meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya UMKM, yang terdampak pandemi, ITDC juga telah menyiapkan pelatihan daring terkait digital marketing dan bahasa asing yang akan dilaksanakan mulai akhir Juli hingga Agustus 2020 mendatang," kata Miranti.
Baca juga: ITDC berikan masker dan 'hand sanitizer' untuk wartawan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020