Pendidikan dengan cara tatap muka di Kabupaten Jembrana, Bali, masih menunggu status zona daerah tersebut, yang sampai saat ini belum ada kepastian.

"Sesuai dengan keputusan pemerintah pusat, prioritas dalam bidang pendidikan adalah kesehatan bagi peserta didik. Artinya, untuk membuka pembelajaran sekolah dengan cara tatap muka, kami masih menunggu status zona bagi Jembrana," kata Kepala Dinas Pendidikan Jembrana Ni Nengah Wartini, di Negara, Jumat.

Sampai saat ini, pihaknya belum mendapatkan kepastian status zona tersebut, tapi tetap mempersiapkan konsep dan formula seandainya pendidikan di Jembrana bisa menerapkan new normal.

Namun apabila status Kabupaten Jembrana masih zona kuning, apalagi merah, ia menegaskan bahwa sistem pembelajaran sekolah tatap muka tetap tidak akan diizinkan.

"Memang pilihan yang sulit dan serba salah. Kami menyadari kebutuhan dan kerinduan murid untuk masuk sekolah, tapi keselamatan dan kesehatan mereka adalah yang paling utama," katanya.

Baca juga: Setiap hari, Pemkab Jembrana adakan rapid test gratis

Meskipun seumpama Jembrana masuk zona hijau serta sekolah siap dengan fasilitas protokol pencegahan COVID-19, ia mengatakan, masih membutuhkan persetujuan orang tua murid untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

Agar pendidikan bisa menerapkan new normal atau tatap muka, ia mengimbau, peran serta seluruh masyarakat untuk mencegah penularan COVID-19 dengan cara mematuhi protokol penularan virus tersebut sesuai anjuran pemerintah.

Terkait status zona, Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan gugus di provinsi namun belum mendapatkan kepastian soal status zona.

"Bahkan kami juga bertanya ke Kementerian Kesehatan. Informasi yang kami peroleh, penerapan zona itu dilakukan gugus tugas di pusat. Sampai hari ini kami masih menunggu status Jembrana," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan rumusan atau kriteria penentuan zona suatu daerah, agar di Kabupaten Jembrana bisa menghitung status mereka.

"Rumusan atau kriteria itu yang sampai sekarang belum kami peroleh. Sampai saat ini kami masih menunggu. Semoga secepatnya status Jembrana bisa diperoleh, karena berkaitan erat dengan berbagai sektor kehidupan masyarakat termasuk dunia pendidikan," katanya.

Ia sepakat dengan Wartini, apabila Jembrana masih berada pada zona kuning atau merah, maka proses belajar mengajar tetap akan dilakukan jarak jauh, seperti yang sudah berjalan beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Di Jembrana, Kasus COVID-19 transmisi lokal terus bertambah

Di sisi lain, terkait jumlah penderita COVID-19, ia mengungkapkan, di Kabupaten Jembrana bertambah satu lagi warga yang terinfeksi virus tersebut.

Menurutnya, pasien berumur 66 tahun ini tertular dari keluarganya yang datang dari Denpasar pada beberapa waktu lalu.

"Setelah keluarga yang dari Denpasar itu dinyatakan positif dan dirawat di RSU Sanglah, kami melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang pernah kontak dekat dan jauh dengannya di Jembrana. Hasilnya, kami temukan dua orang keluarganya positif tertular berdasarkan hasil tes swab," katanya.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020