Setiap hari, Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali melakukan rapid test gratis terhadap beberapa pelaku perjalanan seperti sopir, santri, pengantar santri dan mahasiswa.

"Kalau di rata-rata, setiap hari kami memberikan rapid test gratis terhadap 205 orang. Dari jumlah itu, untuk sopir antar pulau paling banyak," kata Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, di Negara, Rabu.

Ia mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran Bupati Jembrana,  memberikan rapid test gratis terhadap sopir, santri dan pengantarnya yang hendak kembali ke pondok pesantren dan mahasiswa asal Kabupaten Jembrana.

Menurut dia, sejak tanggal 19 - 23 Juni 2020, rapid test gratis tersebut sudah diberikan kepada 1.025 orang, yang pelayanannya dilakukan di Puskesmas-Puskesmas yang ditunjuk.

Ia mengakui, anggaran yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan rapid test gratis tersebut cukup besar, namun hingga saat ini masih mencukupi.

Arisantha mencontohkan, saat ini di Dinas Kesehatan masih tersedia anggaran untuk membeli 2000 alat rapid test, serta ada anggaran cadangan yang juga siap digunakan.

"Itu baru dari Dinas Kesehatan. Masih ada anggaran lain hasil penyisiran anggaran masing-masing dinas, yang dilakukan untuk pencegahan Covid-19," katanya.

Namun ia mengakui, jumlah alat rapid test gratis yang digunakan selama lima hari bisa menjadi gambaran, besarnya kebutuhan terhadap alat tersebut.

"Tapi untuk santri kan akan terus berkurang bahkan tidak ada lagi, setelah seluruhnya kembali ke pondok pesantren di luar Bali," katanya.

Terkait dengan pasien Covid-19, ia mengatakan, RSU Negara masih merawat tiga orang pasien dengan jumlah kumulatif warga yang terinfeksi virus itu mencapai 31 orang.

Menurut dia, dari 31 orang warga Kabupaten Jembrana yang terinfeksi Covid-19 tersebut, 27 orang sembuh, tiga orang masih dirawat di RSU Negara dan satu orang lagi dirawat di rumah sakit Universitas Udayana.***3***

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020