Jakarta (Antara Bali) - Bumbu instan masakan tradisional sepertinya mendapat tempat di lidah konsumen mancanegara, sehingga berpotensi untuk dikembangkan.
Indonesia yang kaya akan makanan tradisional menjadi dasar pertumbuhan bisnis bumbu instan. Tidak saja diminati pangsa domestik, tetapi juga di luar negeri, kata Sekretaris dan Promosi Restoran Munik, Novita, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Bumbu instan yang diminati di antaranya untuk masakan rendang, ayam goreng, sop buntut atau tepung bumbu untuk aneka gorengan.
Mennurut Novita, bumbu instan asal Indonesia mulai digemari di luar negeri. Pasarnya biasanya warga negara Indonesia yang bermukim di luar negeri.
"Kami mengekspor produk bumbu instans itu ke Jerman, Belanda, Amerika, Kanada, Singapura dan Dubai. Sebagian besar untuk masyarakat Indonesia di sana," katanya.
"Best seller" dari produk bumbu instan PT Sarimunik Mandiri adalah rendang, yang namanya semakin terkenal di penjuru dunia setelah dinobatkan menjadi makanan terlezat di dunia versi "CNN", ujarnya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Indonesia yang kaya akan makanan tradisional menjadi dasar pertumbuhan bisnis bumbu instan. Tidak saja diminati pangsa domestik, tetapi juga di luar negeri, kata Sekretaris dan Promosi Restoran Munik, Novita, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Bumbu instan yang diminati di antaranya untuk masakan rendang, ayam goreng, sop buntut atau tepung bumbu untuk aneka gorengan.
Mennurut Novita, bumbu instan asal Indonesia mulai digemari di luar negeri. Pasarnya biasanya warga negara Indonesia yang bermukim di luar negeri.
"Kami mengekspor produk bumbu instans itu ke Jerman, Belanda, Amerika, Kanada, Singapura dan Dubai. Sebagian besar untuk masyarakat Indonesia di sana," katanya.
"Best seller" dari produk bumbu instan PT Sarimunik Mandiri adalah rendang, yang namanya semakin terkenal di penjuru dunia setelah dinobatkan menjadi makanan terlezat di dunia versi "CNN", ujarnya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012