Negara (Antara Bali) - Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, beberapa bulan terakhir tidak bisa memenuhi tarikan tabungan dari nasabah sehingga diduga kolaps.
Salah seorang nasabah, Selasa mengatakan, pihak pengurus LPD tidak memberikan keterangan yang jelas kenapa nasabah tidak bisa menarik tabungannya.
"Saat menjelang Hari Raya Galungan lalu saya ingin menarik tabungan saya, tapi petugas LPD tidak memberikannya," katanya.
Kepala Lingkungan Dauhwaru, I Ketut Widnyana saat dikonfirmasi wartawan mengaku, dirinya baru tahu warga tidak bisa menarik uang Senin (27/2) lalu.
Sementara Kepala LPD Dauhwaru Agung Putra membantah kalau LPD yang dipimpinnya bangkrut.
Bendesa Pekraman Dauhwaru, I Nengah Mendres tidak memungkiri ada masalah di LPD ini.Menurutnya, kredit macet di LPD ini mencapai Rp200 juta sementara jumlah uang penabung mencapai Rp244 juta. (GBI/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Salah seorang nasabah, Selasa mengatakan, pihak pengurus LPD tidak memberikan keterangan yang jelas kenapa nasabah tidak bisa menarik tabungannya.
"Saat menjelang Hari Raya Galungan lalu saya ingin menarik tabungan saya, tapi petugas LPD tidak memberikannya," katanya.
Kepala Lingkungan Dauhwaru, I Ketut Widnyana saat dikonfirmasi wartawan mengaku, dirinya baru tahu warga tidak bisa menarik uang Senin (27/2) lalu.
Sementara Kepala LPD Dauhwaru Agung Putra membantah kalau LPD yang dipimpinnya bangkrut.
Bendesa Pekraman Dauhwaru, I Nengah Mendres tidak memungkiri ada masalah di LPD ini.Menurutnya, kredit macet di LPD ini mencapai Rp200 juta sementara jumlah uang penabung mencapai Rp244 juta. (GBI/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012