Yogyakarta (Antara Bali) - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyatakan, kotanya memiliki potensi untuk pengembangan spa medis yang diketahui setelah pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Kota Karlovy Vary, Republik Ceko, pada pekan pertama Februari.
"Di kota tersebut, spa tidak hanya digunakan untuk kepentingan relaksasi saja, tetapi sudah mengarah keperluan medis. Dan kota ini memiliki potensi yang sama untuk pengembangan spa," kata Haryadi di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, ia sudah melakukan pembicaraan tentang kemungkinan kerja sama pengembangan spa, termasuk spa medis di Kota Yogyakarta dengan Pemerintah Kota Karlovy Vary.
"Yogyakarta bisa mengirimkan tenaga berpengalaman untuk mengikuti pelatihan spa medis ke Ceko, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan saat mereka pulang ke Yogyakarta," katanya.
Selain kerja sama dengan mengirimkan terapis spa untuk menjalani pelatihan di Ceko, Haryadi juga melihat adanya peluang untuk mengirimkan rempah-rempah asal Indonesia ke Ceko sebagai salah satu bahan terapi spa medis.
"Adanya spa medis di Yogyakarta pun, juga akan mampu menjadi salah satu daya tarik wisata di kota ini," katanya.
Sementara Kepala Seksi Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Bysry Romley mengatakan, jika layanan spa dijadikan daya tarik pariwisata, maka pemerintah harus mengaturnya secara ketat, mengingat masyarakat masih memiliki persepsi negatif terhadap tempat-tempat seperti itu.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Di kota tersebut, spa tidak hanya digunakan untuk kepentingan relaksasi saja, tetapi sudah mengarah keperluan medis. Dan kota ini memiliki potensi yang sama untuk pengembangan spa," kata Haryadi di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, ia sudah melakukan pembicaraan tentang kemungkinan kerja sama pengembangan spa, termasuk spa medis di Kota Yogyakarta dengan Pemerintah Kota Karlovy Vary.
"Yogyakarta bisa mengirimkan tenaga berpengalaman untuk mengikuti pelatihan spa medis ke Ceko, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan saat mereka pulang ke Yogyakarta," katanya.
Selain kerja sama dengan mengirimkan terapis spa untuk menjalani pelatihan di Ceko, Haryadi juga melihat adanya peluang untuk mengirimkan rempah-rempah asal Indonesia ke Ceko sebagai salah satu bahan terapi spa medis.
"Adanya spa medis di Yogyakarta pun, juga akan mampu menjadi salah satu daya tarik wisata di kota ini," katanya.
Sementara Kepala Seksi Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Bysry Romley mengatakan, jika layanan spa dijadikan daya tarik pariwisata, maka pemerintah harus mengaturnya secara ketat, mengingat masyarakat masih memiliki persepsi negatif terhadap tempat-tempat seperti itu.(*/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012