Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memberikan motivasi dan merasa kagum terhadap petani di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, yang masih produktif, meski sektor pariwisata di daerah tersebut terus berkembang.
“Dengan mengandalkan sektor pertanian, maka masyarakat tidak terlalu cemas dengan COVID-19 yang masih menghantui sampai saat ini, yang membuat sektor pariwisata terganggu," katanya dalam siaran pers Humas Pemkab setempat yang diterima, Rabu.
Dalam kunjungan ke wilayah Nusa Penida (25/4) itu, ia memantau posko-posko pencegahan COVID-19 dan Desa Batumadeg, Batukandik, Sekartaji, Kutampi dan Klumpu yang merupakan sentra pertanian di wilayah tersebut.
Menurut Bupati, investasi masyarakat Nusa Penida di bidang pariwisata memang banyak, tetapi berkembangnya sektor pariwisata jangan sampai membuat masyarakat melupakan sektor pertanian, peternakan, perikanan dan rumput laut yang ada di wilayah tersebut.
"Apabila sektor pariwisata mengalami permasalahan, maka sektor pertanian dan sektor lainnya itu dapat digunakan untuk membantu ketahanan pangan masyarakat. Para pelaku pariwisata dapat mulai belajar menabung, apabila memiliki lahan pertanian agar dapat digarap semaksimal mungkin," katanya.
Terkait pendistribusian bantuan, ia memerintahkan, perbekel dan perangkat desa adat maupun desa dinas melakukan pendataan dengan baik, agar jangan sampai ada ketahanan pangan di suatu daerah sudah bagus, malah mendapatkan bantuan sembako sehingga membuat bantuan tersebut menjadi tidak
Salah seorang petani Desa Kutampi, Wayan Cemeng mengatakan, dampak dari Covid-19 bagi dirinya adalah pada sektor pemasaran atau promosi.
Ia mengaku, mengalami keterlambatan pemasaran, dikarenakan susahnya mencari saudagar untuk komoditi hasil pertanian berupa jagung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
“Dengan mengandalkan sektor pertanian, maka masyarakat tidak terlalu cemas dengan COVID-19 yang masih menghantui sampai saat ini, yang membuat sektor pariwisata terganggu," katanya dalam siaran pers Humas Pemkab setempat yang diterima, Rabu.
Dalam kunjungan ke wilayah Nusa Penida (25/4) itu, ia memantau posko-posko pencegahan COVID-19 dan Desa Batumadeg, Batukandik, Sekartaji, Kutampi dan Klumpu yang merupakan sentra pertanian di wilayah tersebut.
Menurut Bupati, investasi masyarakat Nusa Penida di bidang pariwisata memang banyak, tetapi berkembangnya sektor pariwisata jangan sampai membuat masyarakat melupakan sektor pertanian, peternakan, perikanan dan rumput laut yang ada di wilayah tersebut.
"Apabila sektor pariwisata mengalami permasalahan, maka sektor pertanian dan sektor lainnya itu dapat digunakan untuk membantu ketahanan pangan masyarakat. Para pelaku pariwisata dapat mulai belajar menabung, apabila memiliki lahan pertanian agar dapat digarap semaksimal mungkin," katanya.
Terkait pendistribusian bantuan, ia memerintahkan, perbekel dan perangkat desa adat maupun desa dinas melakukan pendataan dengan baik, agar jangan sampai ada ketahanan pangan di suatu daerah sudah bagus, malah mendapatkan bantuan sembako sehingga membuat bantuan tersebut menjadi tidak
Salah seorang petani Desa Kutampi, Wayan Cemeng mengatakan, dampak dari Covid-19 bagi dirinya adalah pada sektor pemasaran atau promosi.
Ia mengaku, mengalami keterlambatan pemasaran, dikarenakan susahnya mencari saudagar untuk komoditi hasil pertanian berupa jagung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020