Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, mengunjungi rumah duka almarhum I Putu Sugiartha, yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Banjar Puseh, Desa Sading, Badung, yang meninggal di Amerika Serikat karena COVID-19.
Keterangan Humas Badung yang diterima koresponden Antara di Mangupura, Jumat, melaporkan setibanya di rumah duka, Wabup Ketut Suiasa diterima Bendesa atau Kepala Desa Adat Sading, I Ketut Sudiarsa didampingi Lurah Sading IB. Rai Pujawatra beserta istri almahum Gusti Ayu Pramesti dan kedua anaknya.
I Ketut Sudiarsa menjelaskan, almarhum Putu Sugiartha merupakan PMI asal Kabupaten Badung yang bekerja di Amerika Serikat sebagai Anak Buah Kapal (ABK) Pesiar Oasis of The Sea yang meninggal pada 20 April di Florida.
"Almarhum Putu Sugiartha berangkat ke kapal pesiar pada bulan November 2019. Pada tanggal 27 Maret 2020 informasinya dia masih berada di kantor. Namun, setelah bermain bola voli, kondisinya memburuk dan akhirnya dirawat di klinik kapal tersebut," ujarnya.
Baca juga: Satu pekerja migran asal Bali meninggal karena positif COVID-19
Selanjutnya, pada tanggal 28 Maret saat kapal tersebut merapat, Putu Sugiartha dipindahkan ke Medical center di Florida dan pada pertengahan bulan April kondisinya memburuk.
"Pada tanggal 15 April kondisinya mulai menurun sehingga tanggal 18 April masuk ICU dan pada tanggal 20 April lalu I Putu Sugiartha dinyatakan sudah meninggal dunia," ungkap I Ketut Sudiarsa.
Ia menambahkan, berdasarkan informasi yang didapatkan dari Amerika Serikat, keluarga Almarhum Putu Sugiartha dan pihak desa adat berkomunikasi untuk membahas langkah yang akan diambil.
"Berdasarkan keputusan bersama, kami mengambil keputusan untuk melakukan kremasi di sana dan abu jenazah nanti dikirim ke Bali. Saat ini, untuk rencana kremasi masih menunggu persyaratan administrasi dari pihak perusahaan yang menaungi tempat kerja almarhum," ujarnya.
Baca juga: Bupati Buleleng pantau pekerja migran lewat "video conference"
Sementara itu, Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa mengatakan dirinya selaku pribadi maupun pemerintah daerah ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Putu Sugiartha.
Ia berpesan, dengan adanya musibah tersebut, pihak keluarga jangan sampai larut dalam kesedihan dan diajak terus berdoa agar almarhum Putu Sugiartha mendapatkan tempat yang baik serta kepada istri dan anak almarhum agar tabah menerima cobaan ini.
Terkait dengan keputusan kremasi yang dilaksanakan di Florida, menurut Wabup Suiasa, hal itu sudah sesuai dengan protokol penanganan COVID-19.
"Kami juga tidak henti-hentinya mengajak seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi imbauan pemerintah dalam upaya pencegahan COVID-19 seperti menjaga jarak, menggunakan masker serta rutin mencuci tangan," katanya.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan Surat Keterangan Laporan Kematian Luar Negeri, perubahan KK, perubahan KTP dalam status cerai mati serta berkas kelengkapan pembuatan santunan kematian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Keterangan Humas Badung yang diterima koresponden Antara di Mangupura, Jumat, melaporkan setibanya di rumah duka, Wabup Ketut Suiasa diterima Bendesa atau Kepala Desa Adat Sading, I Ketut Sudiarsa didampingi Lurah Sading IB. Rai Pujawatra beserta istri almahum Gusti Ayu Pramesti dan kedua anaknya.
I Ketut Sudiarsa menjelaskan, almarhum Putu Sugiartha merupakan PMI asal Kabupaten Badung yang bekerja di Amerika Serikat sebagai Anak Buah Kapal (ABK) Pesiar Oasis of The Sea yang meninggal pada 20 April di Florida.
"Almarhum Putu Sugiartha berangkat ke kapal pesiar pada bulan November 2019. Pada tanggal 27 Maret 2020 informasinya dia masih berada di kantor. Namun, setelah bermain bola voli, kondisinya memburuk dan akhirnya dirawat di klinik kapal tersebut," ujarnya.
Baca juga: Satu pekerja migran asal Bali meninggal karena positif COVID-19
Selanjutnya, pada tanggal 28 Maret saat kapal tersebut merapat, Putu Sugiartha dipindahkan ke Medical center di Florida dan pada pertengahan bulan April kondisinya memburuk.
"Pada tanggal 15 April kondisinya mulai menurun sehingga tanggal 18 April masuk ICU dan pada tanggal 20 April lalu I Putu Sugiartha dinyatakan sudah meninggal dunia," ungkap I Ketut Sudiarsa.
Ia menambahkan, berdasarkan informasi yang didapatkan dari Amerika Serikat, keluarga Almarhum Putu Sugiartha dan pihak desa adat berkomunikasi untuk membahas langkah yang akan diambil.
"Berdasarkan keputusan bersama, kami mengambil keputusan untuk melakukan kremasi di sana dan abu jenazah nanti dikirim ke Bali. Saat ini, untuk rencana kremasi masih menunggu persyaratan administrasi dari pihak perusahaan yang menaungi tempat kerja almarhum," ujarnya.
Baca juga: Bupati Buleleng pantau pekerja migran lewat "video conference"
Sementara itu, Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa mengatakan dirinya selaku pribadi maupun pemerintah daerah ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Putu Sugiartha.
Ia berpesan, dengan adanya musibah tersebut, pihak keluarga jangan sampai larut dalam kesedihan dan diajak terus berdoa agar almarhum Putu Sugiartha mendapatkan tempat yang baik serta kepada istri dan anak almarhum agar tabah menerima cobaan ini.
Terkait dengan keputusan kremasi yang dilaksanakan di Florida, menurut Wabup Suiasa, hal itu sudah sesuai dengan protokol penanganan COVID-19.
"Kami juga tidak henti-hentinya mengajak seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi imbauan pemerintah dalam upaya pencegahan COVID-19 seperti menjaga jarak, menggunakan masker serta rutin mencuci tangan," katanya.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan Surat Keterangan Laporan Kematian Luar Negeri, perubahan KK, perubahan KTP dalam status cerai mati serta berkas kelengkapan pembuatan santunan kematian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020