Jika TNI dan rakyat bersatu dalam kerja, dalam rasa bangga dan kegembiraan, maka desa akan kuat dan pembangunan berjalan lancar, dan jika desa kuat maka negara pun jadi kuat.
Persatuan, kebanggaan dan kegembiraan semacam itu terjadi di Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, setelah TNI dan warga Desa Panji Anom sama-sama bisa menyelesaikan pekerjaan fisik yang cukup berat di tengah rasa was-was sekaligus waspada dalam menghadapai pandemi COVID-19.

Selama sebulan sejak Senin, 16 Maret 2020, TNI dan warga Desa Panji Anom berkutat bersama dalam kerja fisik saat kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-107 di Desa Panji Anom.

Pada Selasa, 14 April 2020, mereka bisa menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna. Mereka menyelesaikan 857 meter jalan dengan rabat beton. Bukan hanya itu, TMMD di Panji Anom juga menyelesaikan lima unit gorong-gorong, dinding penahan tanah sepanjang 757 meter, juga pipanisasi sepanjang 8.360 meter, pembuatan tiga unit bak lepas tekanan dan satu unit reservoar air.

Warga Desa Panji Anom memang beruntung dipilih untuk kegiataan TMMD ke-107 di Buleleng. Desa itu tak begitu jauh, sekitar 10 kilometer dari Singaraja, ibukota Kabupaten Buleleng.

Jika sempat memasuki desa itu, decak kagum akan terlontar ketika melihat pemandangan yang amat asri. Sawah berundak-undak, desa yang hijau dengan pepohonan rindang di kiri-kanan jalan. Warganya ramah.

Jika lewat di jalan desa itu, sesekali akan tampak para petani pergi ke sawah, menuntun sapi, atau menjinjing perlengkapan pertanian yang masih sederhana.

Sebagai daerah yang dekat dengan kawasan wisata Lovina, desa itu sesekali juga mendapat limpahan wisatawan, terutama wisatawan yang suka suasana alam pedesaan yang masih asli. Desa Panji Anom memang memiliki potensi besar sebagai desa yang maju. Selain alamnya yang masih asri dan alami, desa itu juga memiliki wilayah pertanian dan peternakan yang cukup luas.  

Namun, sebagai desa pertanian, desa itu masih memerlukan banyak fasilitas umum, seperti jalan, jembatan dan fasilitas lain yang dibutuhkan warga. Untuk itulah, Desa Panji Anom dipilih untuk dibantu dengan program TMMD agar desa itu bisa bergerak bersama-sama dengan desa lain yang sudah maju.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (PMPD) Buleleng Made Subur mengatakan, berdasarkan kriteria kemiskinan kawasan, Desa Tegallinggah, Desa Selat dan Desa Panji Anom masuk kategori rendah dan termasuk dalam 27 kantong kemiskinan.

"Ini berdasarkan data dari Dinas Sosial yang berbasis data terpadu dan berdasar laporan masyarakat/klasifikator," katanya.

Menurut dia, warga di Desa Panji Anom kesulitan air bersih dan masih banyak warga yang buang air besar sembarangan.

"Kami mencoba berinovasi, memanfaatkan dana desa sebesar 60 persen melalui kolaborasi program desa dan TMMD di Desa Panji Anom Kecamatan Sukasada," kata Made Subur.

Berdasarkan pertimbangan itulah diputuskanTMMD ke-107 dilaksanakan di Desa Panji Anom. Pra pelaksanaan seperti pembuatan jadwal dan sosialisasi kepada masyarakat dilakukan mulai 1 Februari 2020 dan TMMD dimulai Minggu ke-3, Maret 2020 sampai dengan Minggu ketiga April 2020.

Selain kegiatan fisik berupa pembangunan MCK, jalan dan air bersih, TMMD yang dibiayai BKK Rp2,5 miliar ini juga diisi kegiatan non fisik.

Pada kegiatan pra-TMMD, warga Desa Panji Anom dilibatkan secara penuh dan ikut bersama-sama TNI melakukan pekerjaan-pekerjaaan awal. Namun, setelah diberlakukan social distancing akibat merebaknya virus COVID-19, maka pekerjaan TMMD dilaksanakan oleh Satgas TMMD dan hanya dibantu oleh sejumlah warga untuk kegiatan-kegiatan tertentu.

Dandim 1609/Buleleng, Letkol. Inf. Muhammad Windra Lisrianto mengatakan, walaupun tidak melibatkan masyarakat secara langsung, namun TNI tetap merasa bersama masyarakat, apalagi saat pra TMMD yang dilaksanakan sebelum imbauan social distancing dari pemerintah, masyarakat sangat membantu.

"Saat pra-TMMD, kita bekerja keras bersama masyarakat Desa Panji Anom, tapi setelah imbauan sosial distancing, kami tidak lagi melibatkan masyarakat secara penuh, karena keselamatan masyarakat harus diutamakan," katanya.

Baca juga: Satgas TMMD Kodim bagikan 1.000 masker dan sembako ke masyarakat Buleleng

Baca juga: Kapendam Udayana : TMMD berjalan demi kesejahteraan masyarakat

Tepat waktu
Dengan berbagai persoalan yang dihadapi, terutama persoalan COVID-19, TMMD itu terlaksana dengan sukses dan semua program bisa diselesaikan tepat waktu.

Rasa puas dan bangga tentu dirasakan oleh Satgas TMMD dan warga Desa Panji Anom berlipat-lipat. Karena sukses yang mereka dapatkan pun berlipat-lipat. Mereka bisa menyelesaaikan pekerjaan fisik dengan baik, sekaligus mereka bisa juga terhindar dari kemungkina terpapar virus COVID-19.

Bahkan, di tengah rasa was-was dan waspada, mereka juga sempat melaksanakan kegiatan sosial kemanusiaan, yakni membagikan sembako, masker, handsanitizer (cairan pembersih tangan), dan barang lain yang memang dibutuhkan warga desa dalam situasi Pandemi COVID-19.
 
Sebagaimana dikatakan Kasdim 1609/Buleleng Mayor Kav. I Nyoman Arya Jayantara selaku Wakil Komandan (Wadan) Satgas TMMD. Menurutnya, TMMD juga menyasar kegiatan non fisik seperti pemberian sembako, penyuluhan pencegahan COVID-19, penyemprotan disinfektan, pemasangan wastafel, pembagian masker, pemberian hand sanitizer, penyerahan kursi roda, dan penyerahan rehabilitasi rumah.

"Kegitan non fisik ini sebagai upaya pemcegahan penyebaran COVID-19. Kegiatan ini tidak melibatkan masyarakat untuk menerapkan sosial distancing dan physical distancing," katanya.

Kegiatan kemanusiaan antara lain dilaksanakan pada Senin 13 April 2020 di depan Kantor Desa Panji Anom.

Saat itu, sejumlah 50 paket sembako dan 1000 lembar masker dan 20 botol hand sanitizer, serta 450 bungkus hand sanitizer isi ulang yang diserahkan langsung oleh Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto, S.E., M.I.K., selaku Dansatgas TMMD.

"Pembagian paket sembako ini diutamakan bagi warga masyarakat yang kurang mampu yang memang membutuhkan untuk menunjang keperluan sehari-hari mereka, sementara masker dan hand sanitizer untuk sarana kesehatan antisipasi COVID-19," kata Dandim Windra Lisrianto saat itu.

Yang menarik, menjelang TMMD berakhir, semua anggota Satgas TMMD melakukan rapid test di Rumah Sakit TNI (RST) Singaraja, Sabtu 11 April 2020. Kegiatan itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah dan antisipasi penyebaran COVID-19. Dari hasil pemeriksaan, para personel Satgas itu dinyatakan negatif dari penulasan virus COVID-19.

"Tes bagi seluruh personel Satgas TMMD adalah dalam rangka untuk keamanan, kesehatan dan keselamatan. Situasi saat ini lagi pandemic COVID-19, maka untuk meyakinkan dan memastikan kondisi seluruh personel, maka rapid test ini kita laksanakan," kata Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto.

Acara penutupan TMMD ke-107 diselenggarakan di Ruang Rapat Kodim 1609/Buleleng tanpa acara seremonial yang meriah, Selasa 14 April 2020. Meski acara penutupan dilakukan dengan sederhana, rasa puas dan bangga ditunjukkan Dandim 1609/Buleleng Letkol, inf. Muhamad Windra Lisrianto, SE, MIK yang menutup acara itu selaku Komandan Satgas TMMD.

Tentu rasa puas juga dirasa oleh para pejabat penting di Pemkab Buleleng, seperti Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wakil Bupati Nyoman Sutjidra, serta pejabat dari lembaga-lembaga pemerintahan lain di Bali Utara, sekaligus tentu saja kepuasan dirasakan oleh Perbekel Panji Anom Made Gina dan perwakilan warga Desa Panji Anom yang hadir dalam acara penutupan itu.

Dandim 1609/Buleleng Letkol inf. Muhammad Windra Lisrianto, SE, M.I.K dalam acara penutupan itu mengatakan TMMD kali ini merupakan sejarah baru karena menyelesaikan kegiatan di tengah wabah yang sangat berbahaya.

"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat Desa Panji Anom dan untuk semua yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini," ucapnya.

Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra menyatakan rasa terima kasihnya kepada jajaran Kodim 1609/Buleleng karena sudah membantu masyarakat di Desa Panji Anom. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga dan memelihara fasilitas yang sudah dibangun.

"Masyarakat dan aparat desa harus bersama-sama memelihara fasilitas ini, kalau ini tidak dijaga semua akan sia-sia sehingga manfaatnya tidak bisa dirasakan lama," katanya.

Wabup Sutjidra merasa bangga dengan Satgas TMMD karena di tengah pandemi COVID-19, mereka bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan seluruh pasukan yang terlibat, kembali ke keluarganya atau ke kesatuannya dengan keadaan sehat.

"Ini luar biasa," puji Wabup Sutjidra.

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020