Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, memprioritaskan ketersediaan dan stabilitas harga pangan pokok di wilayahnya agar tetap terjangkau masyarakat selama pandemi COVID-19.
"Pemkab Badung telah memprioritaskan untuk menjaga ketersediaan bahan pangan pokok dengan memperhatikan empat aspek," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam keterangan resmi yang diterima di Mangupura, Bali, Jumat.
Empat aspek tersebut adalah stok, ketersediaan pasokan, distribusi, dan stabilisasi harga.
Suiasa menjelaskan, dari sisi stok, pihaknya setiap satu minggu sekali telah melakukan rapat koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk membahas pemantauan seluruh bahan pangan pokok.
Dalam rapat tersebut, menurutnya juga dibahas ketersediaan stok per hari serta kebutuhan bahan pangan untuk beberapa bulan ke depan.
"Jadi sudah ada neracanya semua, setiap hari kami monitor dan juga kami perkirakan ketahanan stok yang kami miliki mampu sampai berapa bulan," katanya.
Baca juga: Kementan jamin ketersediaan cabai aman hingga Lebaran
Terkait dengan pasokan, ia menjelaskan, pemerintah telah melibatkan banyak sektor khususnya riil yang diharapkan dapat menjamin pasokan bahan pangan.
"Kami juga mengingatkan masyarakat agar tidak sampai terjadi panic buying pada saat kondisi seperti ini karena stok pangan yang ada masih sangat memadai guna memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Suiasa.
Dalam upaya untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok guna menekan laju inflasi, saat mitigasi COVID-19, ia didampingi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung juga telah melaksanakan pertemuan dengan Bank Indonesia Perwakilan Bali melalui jaringan video conference.
"Melalui forum yang telah kami lakukan kemarin, kami menargetkan sinergi dari berbagai institusi menjadi lebih kuat. Dengan demikian berbagai program pengendalian inflasi dapat dilakukan dengan maksimal dan semoga harga-harga tetap terjaga," kata Suiasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Pemkab Badung telah memprioritaskan untuk menjaga ketersediaan bahan pangan pokok dengan memperhatikan empat aspek," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam keterangan resmi yang diterima di Mangupura, Bali, Jumat.
Empat aspek tersebut adalah stok, ketersediaan pasokan, distribusi, dan stabilisasi harga.
Suiasa menjelaskan, dari sisi stok, pihaknya setiap satu minggu sekali telah melakukan rapat koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk membahas pemantauan seluruh bahan pangan pokok.
Dalam rapat tersebut, menurutnya juga dibahas ketersediaan stok per hari serta kebutuhan bahan pangan untuk beberapa bulan ke depan.
"Jadi sudah ada neracanya semua, setiap hari kami monitor dan juga kami perkirakan ketahanan stok yang kami miliki mampu sampai berapa bulan," katanya.
Baca juga: Kementan jamin ketersediaan cabai aman hingga Lebaran
Terkait dengan pasokan, ia menjelaskan, pemerintah telah melibatkan banyak sektor khususnya riil yang diharapkan dapat menjamin pasokan bahan pangan.
"Kami juga mengingatkan masyarakat agar tidak sampai terjadi panic buying pada saat kondisi seperti ini karena stok pangan yang ada masih sangat memadai guna memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Suiasa.
Dalam upaya untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok guna menekan laju inflasi, saat mitigasi COVID-19, ia didampingi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung juga telah melaksanakan pertemuan dengan Bank Indonesia Perwakilan Bali melalui jaringan video conference.
"Melalui forum yang telah kami lakukan kemarin, kami menargetkan sinergi dari berbagai institusi menjadi lebih kuat. Dengan demikian berbagai program pengendalian inflasi dapat dilakukan dengan maksimal dan semoga harga-harga tetap terjaga," kata Suiasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020