Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana, menginstruksikan penyelenggara pendidikan di bawah kewenangan kabupaten setempat untuk meliburkan proses pembelajaran (belajar mengajar) selama 14 hari guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Kebijakan ini berlaku sampai dengan 30 Maret 2020 dan akan dilakukan evaluasi lebih lanjut," katanya melalui Surat Edaran Nomor 420/990/PEM/III/2020 tertanggal 16 Maret 2020 yang diterima, Senin.
Ia memaparkan bahwa proses belajar mengajar bagi siswa siswi pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) seluruh Kabupaten Buleleng dilaksanakan secara daring/dalam jaringan (online).
Selanjutnya, pihak pemerintah kabupaten juga menunda pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) yang rencananya dilaksanakan Maret, ditunda sampai pengumuman lebih lanjut.
Sebelumnya, Bupati mengatakan Pemkab Buleleng mengambil kebijakan meliburkan siswa, setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali dan sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pencegahan COVID-19.
Pihak Pemkab kini gencar melakukan sosialisasi ke berbagai tempat keramaian dan juga secara intensif melakukan penyemprotan disinfektan mengantisipasi penyebaran COVID-19 di daerah itu.
Baca juga: Gubernur Koster putuskan tunda UNBK SMK
Sementara itu, koresponden ANTARA melaporkan sekolah-sekolah di pusat Kota Singaraja mulai memulangkan siswanya lebih awal ,mengingat surat edaran baru keluar per tanggal 16 Maret 2020.
SDN Negeri 1 Banjar Jawa yang terletak sebelah Taman Kota Singaraja dipadati para orang tua yang menjemput anak-anaknya. "Ya memang pulang lebih awal," ujar salah seorang petugas keamanan.
Selain itu, di SDN Banjar Jawa, SD yang ada di lingkungan kota juga memperlihatkan keadaan yang sama. Seperti di SD Mutiara, SDN 1 Banyuning dan juga beberapa SD swasta di wilayah itu.
Sementara itu, untuk SMP, pada beberapa lokasi masih terlihat pemandangan siswa yang masih berada di sekolah. Seperti di SMPN 1 Singaraja dan SMPN 6 Singaraja.
Situasi berbeda terlihat pada beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang lengang dari aktifitas siswa. Seperti yang terlihat di SMKN 1 Singaraja dan SMKN 2 Singaraja.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kebijakan ini berlaku sampai dengan 30 Maret 2020 dan akan dilakukan evaluasi lebih lanjut," katanya melalui Surat Edaran Nomor 420/990/PEM/III/2020 tertanggal 16 Maret 2020 yang diterima, Senin.
Ia memaparkan bahwa proses belajar mengajar bagi siswa siswi pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) seluruh Kabupaten Buleleng dilaksanakan secara daring/dalam jaringan (online).
Selanjutnya, pihak pemerintah kabupaten juga menunda pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) yang rencananya dilaksanakan Maret, ditunda sampai pengumuman lebih lanjut.
Sebelumnya, Bupati mengatakan Pemkab Buleleng mengambil kebijakan meliburkan siswa, setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali dan sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pencegahan COVID-19.
Pihak Pemkab kini gencar melakukan sosialisasi ke berbagai tempat keramaian dan juga secara intensif melakukan penyemprotan disinfektan mengantisipasi penyebaran COVID-19 di daerah itu.
Baca juga: Gubernur Koster putuskan tunda UNBK SMK
Sementara itu, koresponden ANTARA melaporkan sekolah-sekolah di pusat Kota Singaraja mulai memulangkan siswanya lebih awal ,mengingat surat edaran baru keluar per tanggal 16 Maret 2020.
SDN Negeri 1 Banjar Jawa yang terletak sebelah Taman Kota Singaraja dipadati para orang tua yang menjemput anak-anaknya. "Ya memang pulang lebih awal," ujar salah seorang petugas keamanan.
Selain itu, di SDN Banjar Jawa, SD yang ada di lingkungan kota juga memperlihatkan keadaan yang sama. Seperti di SD Mutiara, SDN 1 Banyuning dan juga beberapa SD swasta di wilayah itu.
Sementara itu, untuk SMP, pada beberapa lokasi masih terlihat pemandangan siswa yang masih berada di sekolah. Seperti di SMPN 1 Singaraja dan SMPN 6 Singaraja.
Situasi berbeda terlihat pada beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang lengang dari aktifitas siswa. Seperti yang terlihat di SMKN 1 Singaraja dan SMKN 2 Singaraja.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020