Sebanyak 20 indikator kinerja untuk menilai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana (SB) tahun 2016 hingga 2021 Kabupaten Badung, Bali, yang dirancang pasangan Bupati I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati I Ketut Suiasa, tercatat telah berhasil memenuhi target yang telah ditetapkan.

Dari 21 indikator kinerja untuk menilai RPJMD Semesta Berencana tersebut, 12 indikator telah sesuai dengan target dan delapan indikator berhasil terealisasi melewati target dan hanya satu indikator yang belum memenuhi target yakni infrastruktur, jelas Kepala Bappeda Badung, Made Wira Dharmajaya dalam keterangan Humas Badung di Mangupura, Badung, Sabtu.

Ia mengatakan, capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Badung tersebut hingga tahun 2020 itu tergolong masih masuk dalam kategori mantap.

Terkait indikator infrastruktur yang belum mencapai target, ia menjelaskan bahwa saat ini indikator itu baru mencapai 94 persen. Meskipun begitu, Wira Dharmajaya optimis infrastruktur tersebut akan terealisasi sesuai target karena masih ada waktu hingga tahun 2021.

Kami akan genjot pada tahun 2020 ini dan selanjutnya pada tahun 2021. Dengan sisa waktu yang ada ini, kami yakin target infrastruktur dapat kami capai, katanya.

Terkait dengan terjadinya fluktuasi pendapatan Kabupaten Badung berkaitan dengan perencanaan pembangunan, ia mengungkapkan bahwa hal tersebut memastikan sangat berpengaruh.

Ia kemudian memberi contoh seperti saat ini, dengan terjadinya penyebaran wabah COVID-19, nama resmi virus Corona meskipun tidak terjadi di wilayah Badung, namun pendapatan Badung yang sangat bergantung pada sektor pariwisata dipastikan akan menurun.

Menurutnya, menurunnya pendapatan dipastikan akan berpengaruh pada perencanaan.

Dalam RPJMD selama lima tahun tersebut, proyeksi pendapatan dan belanja sudah dipasang. Namun penajaman tetap dilakukan berdasarkan kondisi eksisting perekonomian, ujar Wira Dharmajaya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020