Badan Promosi Pariwisata Daerah atau BPPD Badung, Bali, mendorong maskapai penerbangan khususnya Garuda Indonesia untuk membuka dan meningkatkan penerbangan langsung atau direct flight Bali-India.
"India adalah pasar potensial, tapi kelemahan kita adalah transportasi. Kami mendorong maskapai penerbangan untuk membuka rute Bali khususnya menuju dua kota yaitu, New Delhi dan Mumbai, India," ujar Wakil Ketua BPPD Badung, I Made Ramia Adnyana, di kawasan Kuta, Badung, Selasa.
Ia mengatakan, penerbangan langsung Bali-India tersebut perlu ditingkatkan karena adanya permintaan konektivitas kedua wilayah yang besar.
Atas dasar tersebut, Garuda sebagai maskapai nasional, menurut Made Ramia Adnyana, juga harus terbang ke negara-negara yang memiliki potensi pasar yang besar.
"Tidak ada alasan Garuda Indonesia untuk tidak terbang kembali di rute tersebut. Secara market profile, India ini berpotensi dan memiliki pendapatan yang besar," katanya.
Made Ramia Adnyana mengatakan, untuk membuka rute baru memang perlu dilakukan studi kelayakan bisnis atau feasibility study terkait dengan keuntungan maupun kerugian yang didapat maskapai penerbangan.
Namun, melihat potensi dari pasar India, pihaknya terus mendorong maskapai penerbangan untuk dapat membuka rute penerbangan langsung Bali menuju sejumlah daerah di India.
"Saya tidak tahu kenapa airline lain bisa terbang terus sedangkan Garuda tidak. Sekarang kami mendorong Garuda Indonesia terbang lagi paling tidak ke Mumbai dan New Delhi karena itu embarkasi yang paling ramai di India," katanya.
Selain Garuda Indonesia, pihaknya juga mendorong Maskapai penerbangan bertarif rendah atau Low-cost carrier lainnya juga dapat meningkatkan konektivitas kedua negara khususnya Mumbai atau New Delhi menunu Denpasar.
"Adanya penerbangan langsung tersebut menurut kami sangat signifikan dalam menambah kunjungan visitors ke Pulau Dewata," kata Made Ramia Adnyana.
Ssmentara itu, Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra, mengatakan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal India, memang diperlukan dukungan dari maskapai penerbangan.
Menurutnya, maskapai penerbangan termasuk Garuda Indonesia perlu didorong kembali untuk membawa lebih banyak penumpang datang dari lima provinsi terbesar dari India melalui penerbangan langsung ke Denpasar.
"Slot penerbangan di Bandara Ngurah Rai masih ada tersisa. Mungkin nanti kami bantu fasilitasi para maskapai penerbangan untuk mendapatkan slot penerbangan yang ideal di Bandara Ngurah Rai," katanya.
Pada tahun 2020, Dispar Badung menargetkan kunjungan sebanyak 600 ribu orang wisatawan asal India. Jumlah tersebut meningkat dari capaian tahun 2019 lalu, yaitu 400 ribu orang wisatawan asal India yang berkunjung ke Badung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"India adalah pasar potensial, tapi kelemahan kita adalah transportasi. Kami mendorong maskapai penerbangan untuk membuka rute Bali khususnya menuju dua kota yaitu, New Delhi dan Mumbai, India," ujar Wakil Ketua BPPD Badung, I Made Ramia Adnyana, di kawasan Kuta, Badung, Selasa.
Ia mengatakan, penerbangan langsung Bali-India tersebut perlu ditingkatkan karena adanya permintaan konektivitas kedua wilayah yang besar.
Atas dasar tersebut, Garuda sebagai maskapai nasional, menurut Made Ramia Adnyana, juga harus terbang ke negara-negara yang memiliki potensi pasar yang besar.
"Tidak ada alasan Garuda Indonesia untuk tidak terbang kembali di rute tersebut. Secara market profile, India ini berpotensi dan memiliki pendapatan yang besar," katanya.
Made Ramia Adnyana mengatakan, untuk membuka rute baru memang perlu dilakukan studi kelayakan bisnis atau feasibility study terkait dengan keuntungan maupun kerugian yang didapat maskapai penerbangan.
Namun, melihat potensi dari pasar India, pihaknya terus mendorong maskapai penerbangan untuk dapat membuka rute penerbangan langsung Bali menuju sejumlah daerah di India.
"Saya tidak tahu kenapa airline lain bisa terbang terus sedangkan Garuda tidak. Sekarang kami mendorong Garuda Indonesia terbang lagi paling tidak ke Mumbai dan New Delhi karena itu embarkasi yang paling ramai di India," katanya.
Selain Garuda Indonesia, pihaknya juga mendorong Maskapai penerbangan bertarif rendah atau Low-cost carrier lainnya juga dapat meningkatkan konektivitas kedua negara khususnya Mumbai atau New Delhi menunu Denpasar.
"Adanya penerbangan langsung tersebut menurut kami sangat signifikan dalam menambah kunjungan visitors ke Pulau Dewata," kata Made Ramia Adnyana.
Ssmentara itu, Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra, mengatakan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal India, memang diperlukan dukungan dari maskapai penerbangan.
Menurutnya, maskapai penerbangan termasuk Garuda Indonesia perlu didorong kembali untuk membawa lebih banyak penumpang datang dari lima provinsi terbesar dari India melalui penerbangan langsung ke Denpasar.
"Slot penerbangan di Bandara Ngurah Rai masih ada tersisa. Mungkin nanti kami bantu fasilitasi para maskapai penerbangan untuk mendapatkan slot penerbangan yang ideal di Bandara Ngurah Rai," katanya.
Pada tahun 2020, Dispar Badung menargetkan kunjungan sebanyak 600 ribu orang wisatawan asal India. Jumlah tersebut meningkat dari capaian tahun 2019 lalu, yaitu 400 ribu orang wisatawan asal India yang berkunjung ke Badung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020