Bupati Jembrana I Putu Artha mengimbau Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang merupakan lembaga keuangan milik desa adat di Bali, diimbau untuk tidak hanya mengejar keuntungan, tapi juga berperan secara sosial.

"Saya harap LPD tidak hanya mengejar keuntungan, tapi juga aktif di bidang sosial, seperti memberikan bantuan kepada warga kurang mampu dan warga lanjut usia," kata Bupati saat meresmikan Kantor LPD Desa Adat Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jumat.

Ia mengatakan, bantuan juga bisa diberikan kepada warga yang ingin bersekolah hingga jenjang kuliah, dengan memberikan kredit khusus berbunga ringan.

Menurutnya, dengan pola seperti itu, akan makin banyak warga yang bisa mengenyam pendidikan di tingkat yang lebih tinggi hingga sampai sarjana. "LPD Desa Adat Medewi ini berhasil mengumpulkan laba yang lumayan besar, namun tetap tidak boleh terlena, karena ada beberapa LPD yang pernah jaya pada akhirnya nyaris bangkrut," katanya.

Dari analisa yang dilakukan Pemkab Jembrana, ia mengungkapkan, surutnya LPD secara dominan itu disebabkan pengelolaan yang kurang profesional, sehingga ia berharap, seluruh LPD di Kabupaten Jembrana tetap mempertahankan pengelolaan yang profesional, meskipun sudah mendapatkan laba yang banyak.

Sebelumnya, dalam laporan yang disampaikan Ketua LPD Desa Adat Medewi I Gusti Ngurah Kade Sukadana dikatakan, per bulan November 2019 lembaganya memperoleh keuntungan Rp800 juta.

Karena menganggap kantor lama kurang memadai, pihaknya memutuskan untuk membangun kantor baru dengan anggaran Rp1,8 miliar.

Berbarengan dengan peresmian kantor tersebut yang dilakukan Bupati Artha dengan didampingi Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan, pihaknya memberikan bantuan paket sembako kepada warga lanjut usia dan kurang mampu.

Untuk memberikan motivasi, Kembang langsung menjadi nasabah LPD tersebut dengan menabung Rp10 juta.

“Saya ikut menabung disini karena merasa ikut memiliki. Semoga dapat memotivasi, sekaligus  ikut mendorong  kemajuan dan pertumbuhan perekonomian Desa Medewi," katanya.

Ia mengatakan, dirinya menabung di LPD bukan kali ini saja, karena sebelumnya saat peresmian LPD di Kelurahan BB Agung dan Desa Nusasari ia juga ikut menabung .

“Rasa memiliki terhadap LPD dari dan untuk krama juga mesti kita tingkatkan. Salah satunya ikut menabung agar LPD ini sehat. Tidak hanya tempat mencari kredit saja," katanya.

Ia berharap, dengan gedung baru LPD Medewi yang tergolong megah ini, dibarengi peningkatan pelayanan karena persaingan ketat antar lembaga keuangan yang ada di desa seperti koperasi, yayasan, bank serta lembaga perkreditan lainnya.

Pelayanan yang ia maksud, tidak hanya soal bagaimana memberi kenyamanan terhadap nasabah, tapi juga memaksimalkan peran LPD dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat yang memiliki usaha.
"Apabila usaha masyarakat itu berkembang pesat, tentu akan seiring dengan kondisi LPD yang makin  sehat," katanya.

Selain itu, katanya, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) juga harus mampu mengembangkan diri, termasuk menguasai teknologi informasi (IT) sehingga memudahkan pelayanan bagi nasabah serta meningkatkan kepercayaan mereka.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019