Perkumpulan "International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) Indonesia" menggelar Gita Shanti yang merupakan puncak "Gita Jayanti Nasional (GJN) V" di Wantilan Pura Samuan Tiga, Kabupaten Gianyar, untuk menggaungkan nilai universal Bhagavad-gita dan sekaligus sejalan untuk membangun SDM Unggul, Indonesia Maju.
"Kegiatan ini untuk menggaungkan pustaka suci Bhagavad-Gita kepada masyarakat luas lebih dari 108 di dunia," kata Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan ISKCON Indonesia I Ketut Ardana yang didampingi Ketua Panitia GJN 2019 Mahadri dalam acara Gita Shanti tersebut, di Pura Samuan Tiga, Gianyar, Sabtu (14/12).
Dia mengemukakan, nilai-nilai universal Bhagavad-gita antara lain Truth (Kebenaran yang sejati), Right Conduct (Perilaku Baik), Love (Cinta kasih) kepada setiap orang, Peace (Kedamaian yang Sejati), dan Non Violence (Bebas dari kekerasan dan kebencian).
"Kegiatan inipun selaras dengan misi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Hindu yaitu peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajara agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari serta visi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) yaitu terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan bahagia bersumber dari pustaka suci Veda," ujar Ardana.
Begitu juga dengan visi pembangunan Pemerintah Provinsi Bali "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" dan cita-cita Presiden Joko Widodo SDM Unggul Indonesia Maju.
Baca juga: Puncak Gita Jayanti Nasional dilakukan di Pura Samuan Tiga Gianyar
Sementara Mahadri menambahkan bahwa kegiatan tersebut didukung Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Pemerintah Provinsi Bali dan World Hindu Parisad (WHP).
"Kami di kepanitiaan pun telah bekerja sama dengan berbagai organisasi Hindu di Indonesia seperti WHDI, Prajaniti, ICHI, KMHDI, PERADAH serta kampus-kampus berbasis Hindu atau Unit Kemahasiswaan Hindu di berbagai perguruan tinggi di Bali," ujarnya.
Berbagai kegiatan diselenggarakan serangkaian GJN 2019, antara lain Gita Edukasi (Seminar-seminar dan beberapa perlombaan terkait Bhagavad-gita), Gita Camp, Gita Aksi (Distribusi Bhagavad- gita, bakti sosial, donor darah dan cek kesehatan), Gita Puja bersama di tempat-tempat persembahyangan, Gita Marathon berupa distribusi Bhagavad Gita serta Perayaan Puncak Gita Jayanti (Gita Shanti).
Menurut dia, berbagai nilai-nilai universal Bhagavad Gita itu sangatlah esensial dalam pengembangan SDM yang tidak hanya unggul serta memiliki moral dan akhlak yang mulia.
"Bhagavad Gita merupakan inti sari kitab Veda yang mengandung ajaran kerohanian untuk mencapai kesempurnaan hidup yang disampaikan dalam bentuk dialog antara Krisna dan Arjuna di Kurusetra," ucap Mahadri.
Baca juga: Ribuan warga Bali berbaur dalam Gita Yoga
Untuk itu, pihaknya mengharapkan perayaan Gita Jayanti ini dapat menjadi sebuah momentum untuk membangun SDM Indonesia yang unggul serta memiliki moral dan akhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai universal dari Bhagavad-gita.
Secara khusus dalam rangkaian GJN 2019 menggelar Gita Maraton untuk mendukung penyebaran Bhagavad-Gita ke seluruh Indonesia secara serempak selama dua bulan November - Desember telah berhasil tersebar sekitar 7000 buku.
Sementara Buku Bhagavad Gita Menurut Aslinya milik Sri Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada, telah menjadi best seller yang terjual lebih dari 100 juta copy di seluruh dunia. Buku tersebut sudah diterjemahkan lebih dari 80 bahasa dunia salah satu diantaranya bahasa Indonesia.
Sri Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada yang juga acarya pendiri ISKCON menyampaikan bahwa banyak yang mengetahui kisah Mahabarata namun tidak mengetahui Bhagavad-Gita, karena semestinya setiap orang harus mengetahui ajaran ini.
Bhagavad-gita merupakan salah satu bagian dari kitab suci Veda yang paling banyak dibaca dan dimiliki, baik oleh umat Hindu maupun para penggemar filsafat.
Bhagavad-gita juga dikenal sebagai Gitopanishad, yang merupakan esensi dari ilmu pengetahuan Veda dan juga salah satu Upanishad paling penting dalam literatur Veda.
Bhagavad-gita merupakan Kitab yang menceritakan Sri Krishna memberikan wejangan kepada Arjuna yang ketika itu sedang memimpin perang Kuruksetra.
Baca juga: Wagub Bali minta pemuda tingkatkan baca "Bhagavad Gita"
Para tokoh dunia yang membaca Bhagavad-gita di antaranya Albert Einstein, J. Robert Oppenheimer, Mahatma Gandhi, Henry David Thoreau, Albert Schweitzer, Hermann Hesse, Swami Vivekananda, Swami Prabhupada, serta masih banyak tokoh besar lainnya. Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno, juga sering sekali membaca dan mendalami Bhagavad-gita.
Bhagavad-gita bukanlah sebagai sebuah kitab suci bagi umat Hindu saja, namun secara pribadi beliau juga menjadikannya sebagai pegangan hidup untuk tetap selalu berada dalam kebaikan dan kedamaian.
Penyabdaan Bhagavad-gita ini merupakan momen yang sangat penting bagi umat Hindu di dunia karena Bhagavad-gita merupakan sabda kesimpulan dan juga ringkasan dari jutaan sloka- sloka Veda.
Pada kesempatan itu hadir pula Direktur Jenderal Bimas Hindu Kementrian Agama Prof I Ketut Widnya, Anggota DPD RI I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Bali Wayan Suarjana, dan Ketua Perkumpulan ISKCON Indonesia I Wayan Subagio.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kegiatan ini untuk menggaungkan pustaka suci Bhagavad-Gita kepada masyarakat luas lebih dari 108 di dunia," kata Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan ISKCON Indonesia I Ketut Ardana yang didampingi Ketua Panitia GJN 2019 Mahadri dalam acara Gita Shanti tersebut, di Pura Samuan Tiga, Gianyar, Sabtu (14/12).
Dia mengemukakan, nilai-nilai universal Bhagavad-gita antara lain Truth (Kebenaran yang sejati), Right Conduct (Perilaku Baik), Love (Cinta kasih) kepada setiap orang, Peace (Kedamaian yang Sejati), dan Non Violence (Bebas dari kekerasan dan kebencian).
"Kegiatan inipun selaras dengan misi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Hindu yaitu peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajara agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari serta visi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) yaitu terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan bahagia bersumber dari pustaka suci Veda," ujar Ardana.
Begitu juga dengan visi pembangunan Pemerintah Provinsi Bali "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" dan cita-cita Presiden Joko Widodo SDM Unggul Indonesia Maju.
Baca juga: Puncak Gita Jayanti Nasional dilakukan di Pura Samuan Tiga Gianyar
Sementara Mahadri menambahkan bahwa kegiatan tersebut didukung Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Pemerintah Provinsi Bali dan World Hindu Parisad (WHP).
"Kami di kepanitiaan pun telah bekerja sama dengan berbagai organisasi Hindu di Indonesia seperti WHDI, Prajaniti, ICHI, KMHDI, PERADAH serta kampus-kampus berbasis Hindu atau Unit Kemahasiswaan Hindu di berbagai perguruan tinggi di Bali," ujarnya.
Berbagai kegiatan diselenggarakan serangkaian GJN 2019, antara lain Gita Edukasi (Seminar-seminar dan beberapa perlombaan terkait Bhagavad-gita), Gita Camp, Gita Aksi (Distribusi Bhagavad- gita, bakti sosial, donor darah dan cek kesehatan), Gita Puja bersama di tempat-tempat persembahyangan, Gita Marathon berupa distribusi Bhagavad Gita serta Perayaan Puncak Gita Jayanti (Gita Shanti).
Menurut dia, berbagai nilai-nilai universal Bhagavad Gita itu sangatlah esensial dalam pengembangan SDM yang tidak hanya unggul serta memiliki moral dan akhlak yang mulia.
"Bhagavad Gita merupakan inti sari kitab Veda yang mengandung ajaran kerohanian untuk mencapai kesempurnaan hidup yang disampaikan dalam bentuk dialog antara Krisna dan Arjuna di Kurusetra," ucap Mahadri.
Baca juga: Ribuan warga Bali berbaur dalam Gita Yoga
Untuk itu, pihaknya mengharapkan perayaan Gita Jayanti ini dapat menjadi sebuah momentum untuk membangun SDM Indonesia yang unggul serta memiliki moral dan akhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai universal dari Bhagavad-gita.
Secara khusus dalam rangkaian GJN 2019 menggelar Gita Maraton untuk mendukung penyebaran Bhagavad-Gita ke seluruh Indonesia secara serempak selama dua bulan November - Desember telah berhasil tersebar sekitar 7000 buku.
Sementara Buku Bhagavad Gita Menurut Aslinya milik Sri Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada, telah menjadi best seller yang terjual lebih dari 100 juta copy di seluruh dunia. Buku tersebut sudah diterjemahkan lebih dari 80 bahasa dunia salah satu diantaranya bahasa Indonesia.
Sri Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada yang juga acarya pendiri ISKCON menyampaikan bahwa banyak yang mengetahui kisah Mahabarata namun tidak mengetahui Bhagavad-Gita, karena semestinya setiap orang harus mengetahui ajaran ini.
Bhagavad-gita merupakan salah satu bagian dari kitab suci Veda yang paling banyak dibaca dan dimiliki, baik oleh umat Hindu maupun para penggemar filsafat.
Bhagavad-gita juga dikenal sebagai Gitopanishad, yang merupakan esensi dari ilmu pengetahuan Veda dan juga salah satu Upanishad paling penting dalam literatur Veda.
Bhagavad-gita merupakan Kitab yang menceritakan Sri Krishna memberikan wejangan kepada Arjuna yang ketika itu sedang memimpin perang Kuruksetra.
Baca juga: Wagub Bali minta pemuda tingkatkan baca "Bhagavad Gita"
Para tokoh dunia yang membaca Bhagavad-gita di antaranya Albert Einstein, J. Robert Oppenheimer, Mahatma Gandhi, Henry David Thoreau, Albert Schweitzer, Hermann Hesse, Swami Vivekananda, Swami Prabhupada, serta masih banyak tokoh besar lainnya. Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno, juga sering sekali membaca dan mendalami Bhagavad-gita.
Bhagavad-gita bukanlah sebagai sebuah kitab suci bagi umat Hindu saja, namun secara pribadi beliau juga menjadikannya sebagai pegangan hidup untuk tetap selalu berada dalam kebaikan dan kedamaian.
Penyabdaan Bhagavad-gita ini merupakan momen yang sangat penting bagi umat Hindu di dunia karena Bhagavad-gita merupakan sabda kesimpulan dan juga ringkasan dari jutaan sloka- sloka Veda.
Pada kesempatan itu hadir pula Direktur Jenderal Bimas Hindu Kementrian Agama Prof I Ketut Widnya, Anggota DPD RI I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Bali Wayan Suarjana, dan Ketua Perkumpulan ISKCON Indonesia I Wayan Subagio.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019