Komando Distrik Militer (Kodim) 1617 Jembrana, Bali meningkatkan kewaspadaan terhadap bangkitnya komunisme, dengan memberikan pembekalan, pemahaman serta peringatan bagi prajurit dan lembaganya terkait bahaya ideologi tersebut.

"Kami memberikan pemahaman dan mengingatkan prajurit serta keluarganya tentang bahaya komunisme. Pemahaman itu kami kemas dalam bentuk sosialisasi terhadap bahaya laten komunis," kata Komandan Kodim 1617 Jembrana Letnan Kolonel Kavaleri. Djefri Marsono Hanok, di sela-sela kegiatan sosialisasi, di Negara, Selasa.

Ia menegaskan, kewaspadaan yang tinggi di kalangan prajurit TNI AD harus terus dijaga, sehingga mereka tidak terhasut dan terpancing oleh tipu daya dan propaganda yang dilakukan oleh pihak komunis.

Baca juga: Pembinaan teritorial Kodim Jembrana sasar radikalisme
Baca juga: Kodim Klungkung gandeng tim terpadu PKS cegah konflik

Menurutnya, sesuai Ketetapan MPRS Nomer XXV/1966 dan Undang-Undang Nomer 27 Tahun 1999 tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berkaitan dengan kejahatn negara dikatakan, seluruh kegiatan yang berhaluan komunis  dan underbownya dilarang di Indonesia.

Kapten Chb. Karyanto Tunggu selaku salah satu pemberi materi mengatakan, kebangkitan komunis di Indonesia secara nyata mereka lakukan dengan strategi terang-terangan maupun dengan gerakan bawah tanah.

"Strategi mereka dengan menyebarkan agitasi, propaganda, fitnah, kekerasan, adu domba dan menghalalkan segala cara. Di era reformasi, bangkitnya komunis menggunakan baju komunis gaya baru," katanya.

Sedangkan Pasipers Dim Kapten Infanteri Zainul yang juga memberikan materi mengatakan, sikap TNI AD terhadap komunisme sudah jelas dan tegas, yaitu ideologi tersebut dilarang hidup kembali di Indonesia.

Menurutnya, Ketetapan MPRS XXV/1966 harus tetap dipertahankan, karena komunis adalah musuh seluruh bangsa Indonesia yang terbukti dua kali melakukan pengkhianatan terhadap bangsa.

Ia mengingatkan, komunis sewaktu-waktu dapat mengancam bangsa Indonesia, karana komunis dalam perjuangannya tidak mengenal menyerah.

Karena itu ia mengatakan, prajurit TNI AD harus mengambil langkah-langkah dengan meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila, wawasan kebangsaan, KTR, serta meningkatkan kesadaran masyarakat.

"Tingkatkan kewaspadaan, laporkan setiap perkembangan kepada pimpinan karena penganut ideologi komunis tidak akan pernah menyerah," katanya.***2***

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019