Gianyar (Antara Bali) - Tim Forensik Polda Sulawesi Selatan bersama aparat Polda Bali membongkar kuburan I Wayan Diana yang tewas saat menjabat Kepala BRI Cabang Toraja Utara, Sulawesi Selatan, di pemakaman Desa Pekraman Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Minggu.

Pembongkaran kuburan dilakukan karena adanya kecurigaan bahwa korban tewas akibat pembunuhan, bukan aksi bunuh diri di Mapolres Baru, Sulawesi Selatan, pada 24 Juli 2011.

"Pembongkaran ini bermula dari laporan Kepala BRI Cabang Makale, Handaru Sakti, yang menuduh korban korupsi senilai Rp400 juta," kata Mozes Riupassa selaku penasihat hukum korban.

Handaru Sakti melaporkan korban ke Mapolres Baru pada 23 Juli 2011. Kemudian keesokan harinya personel Satuan Reskrim menangkap korban.

Beberapa jam setelah menjalani pemeriksaan, korban ditemukan tewas gantung diri di ruang penyidik Satuan Reskrim. "Kami menganggap peristiwa itu aneh karena kedua kaki korban menginjak lantai. Beberapa bagian tubuhnya lebam dan berdarah. Kami yakin ada konspirasi pembunuhan terhadap korban, bukan murni gantung diri," kata Mozes.

Wayan Diana yang berasal dari Banjar Tengah, Desa Bedulu, Kabupaten Gianyar, tinggal di Sulawesi Selatan sejak 11 tahun sebelumnya. Dia menempuh pendidikan perguruan tinggi di provinsi itu atas ajakan pamannya yang berprofesi sebagai polisi, hingga sukses bekerja di BRI.(**)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011