Denpasar (Antara Bali) - Realisasi perdagangan ekspor hasil industri Bali memperoleh devisa sebesar 152,1 juta dolar AS selama Januari-September 2011, naik 11,5 persen dari periode sama 2010 sebanyak 136,3 juta dolar.
Peranan usaha industri berskala kecil di Pulau Dewata mencapai 39,29 persen, dari seluruh ekspor daerah ini sebesar 387,2 juta dolar, kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Jumat.
Ada enam jenis produksi hasil usaha industri yang tercatat diperdagangkan ke luar negeri yakni ikan dalam kemasan kaleng, komponen rumah jadi dari kayu/bambu, tas, alas kaki, barang plastik dan pakaian jadi (garmen).
Ia mengatakan, Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yakni pakaian jadi yang dihiasi bordiran, rajutan dan bukan rajutan buatan masyarakat Bali dikapalkan sebanyak 37,9 juta biji dari berbagai jenis dan bentuk seharga 100 juta dolar selama Januari-September 2011.
Perolehan devisa tersebut mengalami kenaikan cukup berarti saat kondisi ekonomi dunia kurang kondusif jika dibandingkan dengan periode sama 2010 yang hanya seharga 89,6 juta dolar dengan negara tujuan utama adalah Amerika Serikat, Jepang dan Eropa.
Perdagangn pakaian jadi merupakan yang terbesar dari hasil industri kecil yang ada di Pulau wisata Bali, menyusul dari perdagangan aneka kerajinan yang berbahan baku plastik yang memperoleh devisa terbanyak kedua.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Peranan usaha industri berskala kecil di Pulau Dewata mencapai 39,29 persen, dari seluruh ekspor daerah ini sebesar 387,2 juta dolar, kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Jumat.
Ada enam jenis produksi hasil usaha industri yang tercatat diperdagangkan ke luar negeri yakni ikan dalam kemasan kaleng, komponen rumah jadi dari kayu/bambu, tas, alas kaki, barang plastik dan pakaian jadi (garmen).
Ia mengatakan, Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yakni pakaian jadi yang dihiasi bordiran, rajutan dan bukan rajutan buatan masyarakat Bali dikapalkan sebanyak 37,9 juta biji dari berbagai jenis dan bentuk seharga 100 juta dolar selama Januari-September 2011.
Perolehan devisa tersebut mengalami kenaikan cukup berarti saat kondisi ekonomi dunia kurang kondusif jika dibandingkan dengan periode sama 2010 yang hanya seharga 89,6 juta dolar dengan negara tujuan utama adalah Amerika Serikat, Jepang dan Eropa.
Perdagangn pakaian jadi merupakan yang terbesar dari hasil industri kecil yang ada di Pulau wisata Bali, menyusul dari perdagangan aneka kerajinan yang berbahan baku plastik yang memperoleh devisa terbanyak kedua.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011