Calon Kepala Desa (Cakades) Dauh Puri Kauh, Kota Denpasar, I Wayan Sukarja SH untuk periode 2019-2025, akan memprioritaskan keamanan wilayah yang mengusung wawasan budaya dengan menggunakan "Pecalang" atau sistem keamanan desa adat.
"Peran Pecalang desa akan bekerja sama dengan Linmas dan Babinkabtibmas. Jadi, selain menjaga keamanan, mereka juga diarahkan untuk penataan lingkungan di sekitar desa," kata Sukarja, seusai menyerap aspirasi masyarakat, di Denpasar, Bali.
Alasan lain, keberadaan pecalang dalam memperkuat keamanan akan berdampak bagi meningkatnya pendapatan desa karena iklim usaha di lingkungan desa merasa nyaman dan aman.
Baca juga: Calon Kepala Desa Wayan Sukarja usung slogan "Nangun Jagat Parahita"
Sukarja yang memperoleh nomor urut 2 dalam rapat pleno desa sebelumnya itu, akan juga memprioritaskan penataan lingkungan seperti wilayah pinggiran Pura Puseh dan pinggir kali (sungai) agar terlihat bersih, rapi yang ujungnya terjaganya kesehatan warga. "Karena bersih dan rapi pangkalnya adalah kesehatan," ujarnya.
Terkait penataan lingkungan juga, "penglingsir" (tokoh adat) di Banjar Jematang ini juga telah melakukan pendekatan kepada camat dan mendapat dukungan dalam penataan jalan dan bangunan di Desa Dauh Puri Kauh yang dipadati oleh pelaku usaha.
"Berdasarkan aturan, nanti kami akan rapatkan dengan pelaku usaha yang memiliki bangunan agar disesuaikan dengan budaya Bali, jika masih membandel, maka mekanismenya akan dikirim surat panggilan hingga batasnya tiga kali," ujarnya.
Baca juga: Jokowi dielu-elukan kepala desa-lurah se-Indonesia
Sukarja yang mempunyai slogan "Nangun Jagat Parahita", yang artinya membangun desa dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat itu, menjelaskan dalam hal pengembangan potensi desa yang bisa dimaksimalkan. Salah satunya adalah dengan memberdayakan warga untuk pembinaan ternak dan pertanian dengan mendayagunakan lahan tidur di masing-masing warga untuk menanam sayuran. Selain itu, pihaknya juga akan mengembangkan ekonomi kreatif.
"Nantinya hasil dari ternak dan tani tersebut akan dipasarkan lewat BUMDes yang nantinya menyasar pelaku usaha di sekitar wilayah desa sebagai peluang bisnis sangat terbuka lebar," sebutnya.
Sedangkan untuk memaksimalkan pendapatan dari pelaku usaha yang berdomisili di wilayah Desa Dauh Puri Kauh, pihaknya tidak serta merta menerapkan pungutan yang berpotensi melanggar aturan Saber Pungli. Nantinya akan dibahas bagaimana pelaksanaan tersebut lebih lanjut.
Sementara itu, seorang warga Made Partadana mengharapkan agar Sukarja jika terpilih nantinya akan lebih memperhatikan pemerataan pembangunan di sejumlah banjar di Desa Dauh Puri Kauh.
Ia juga berharap, Sukarja mampu mengayomi semua warga dan bertanggung jawab sebagai kepala desa yang mewujudkan komitmennya untuk mensejahterakan warga.
"Yang jelas kami optimistis Sukarja nantinya akan melakukan upaya dalam penataan infrastruktur, SDM, keamanan, UMKM yang diharapkan bisa mewujudkan desa maju berlandaskan 'Tri Hita Karana'," ucapnya.
Optimisme ini tidak lepas juga dari dukungan relawan 02 yang terdiri dari himpunan pemuda di beberapa banjar di desa Dauh Puri Kauh, yang peduli untuk kemajuan desa yang diketuai I Putu Dedy Suparna.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Peran Pecalang desa akan bekerja sama dengan Linmas dan Babinkabtibmas. Jadi, selain menjaga keamanan, mereka juga diarahkan untuk penataan lingkungan di sekitar desa," kata Sukarja, seusai menyerap aspirasi masyarakat, di Denpasar, Bali.
Alasan lain, keberadaan pecalang dalam memperkuat keamanan akan berdampak bagi meningkatnya pendapatan desa karena iklim usaha di lingkungan desa merasa nyaman dan aman.
Baca juga: Calon Kepala Desa Wayan Sukarja usung slogan "Nangun Jagat Parahita"
Sukarja yang memperoleh nomor urut 2 dalam rapat pleno desa sebelumnya itu, akan juga memprioritaskan penataan lingkungan seperti wilayah pinggiran Pura Puseh dan pinggir kali (sungai) agar terlihat bersih, rapi yang ujungnya terjaganya kesehatan warga. "Karena bersih dan rapi pangkalnya adalah kesehatan," ujarnya.
Terkait penataan lingkungan juga, "penglingsir" (tokoh adat) di Banjar Jematang ini juga telah melakukan pendekatan kepada camat dan mendapat dukungan dalam penataan jalan dan bangunan di Desa Dauh Puri Kauh yang dipadati oleh pelaku usaha.
"Berdasarkan aturan, nanti kami akan rapatkan dengan pelaku usaha yang memiliki bangunan agar disesuaikan dengan budaya Bali, jika masih membandel, maka mekanismenya akan dikirim surat panggilan hingga batasnya tiga kali," ujarnya.
Baca juga: Jokowi dielu-elukan kepala desa-lurah se-Indonesia
Sukarja yang mempunyai slogan "Nangun Jagat Parahita", yang artinya membangun desa dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat itu, menjelaskan dalam hal pengembangan potensi desa yang bisa dimaksimalkan. Salah satunya adalah dengan memberdayakan warga untuk pembinaan ternak dan pertanian dengan mendayagunakan lahan tidur di masing-masing warga untuk menanam sayuran. Selain itu, pihaknya juga akan mengembangkan ekonomi kreatif.
"Nantinya hasil dari ternak dan tani tersebut akan dipasarkan lewat BUMDes yang nantinya menyasar pelaku usaha di sekitar wilayah desa sebagai peluang bisnis sangat terbuka lebar," sebutnya.
Sedangkan untuk memaksimalkan pendapatan dari pelaku usaha yang berdomisili di wilayah Desa Dauh Puri Kauh, pihaknya tidak serta merta menerapkan pungutan yang berpotensi melanggar aturan Saber Pungli. Nantinya akan dibahas bagaimana pelaksanaan tersebut lebih lanjut.
Sementara itu, seorang warga Made Partadana mengharapkan agar Sukarja jika terpilih nantinya akan lebih memperhatikan pemerataan pembangunan di sejumlah banjar di Desa Dauh Puri Kauh.
Ia juga berharap, Sukarja mampu mengayomi semua warga dan bertanggung jawab sebagai kepala desa yang mewujudkan komitmennya untuk mensejahterakan warga.
"Yang jelas kami optimistis Sukarja nantinya akan melakukan upaya dalam penataan infrastruktur, SDM, keamanan, UMKM yang diharapkan bisa mewujudkan desa maju berlandaskan 'Tri Hita Karana'," ucapnya.
Optimisme ini tidak lepas juga dari dukungan relawan 02 yang terdiri dari himpunan pemuda di beberapa banjar di desa Dauh Puri Kauh, yang peduli untuk kemajuan desa yang diketuai I Putu Dedy Suparna.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019