Institut Seni Indonesia Denpasar mendatangkan dua pakar desain pameran untuk berbagi ilmu dan pengalaman pada ratusan mahasiswa di kampus seni negeri satu-satunya di Pulau Dewata itu.

"Kegiatan pelatihan ini sangat diperlukan untuk lebih menguatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap dunia desain pameran (exhibition design)," kata Made Wangga Suryadiva, Wakil Ketua Panitia 'Kuliah Umum dan Workshop Exhibition Design' dalam acara tersebut, di Kampus ISI Denpasar, Jumat.

Pihaknya berharap dari kegiatan tersebut juga dapat menambah wawasan dan keilmuan, serta keterampilan mahasiswa dalam proses penciptaan karya desain interior, khususnya untuk desain pameran.

"Di samping itu, Desain Pameran atau Eksibisi ini merupakan salah satu cabang dari keilmuan desain untuk membantu meningkatkan kompetensi lulusan," ujar Suryadiva.

Baca juga: ISI Denpasar dan Petchaburi University Thailand mantapkan kerja sama

Dua pakar sekaligus praktisi desain pameran yang didapuk sebagai narasumber yakni I Made Gede Sumayasa dan Agus Iswahyudi. Sumayasa atau yang akrab dipanggil De Mangku dari Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) cabang NTB dan Bali ini telah banyak menggarap proyek-proyek desain pameran di berbagai hotel bintang lima di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung hingga berbagai desain pameran kelas internasional.

Sedangkan Agus Iswahyudi seorang exhibition designer, karya-karyanya telah banyak yang dibukukan dan disponsori oleh Kementerian Pariwisata. Agus juga telah menjadi langganan desainer pameran untuk acara-acara kenegaraan, di samping menjadi pengajar pada sekolah desain interior di Jakarta.

Gede Sumayasa dalam acara workshop yang dibuka oleh Wakil Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar Ni Made Purnami Utami itu mengatakan banyak peluang kerja yang sesungguhnya bisa diambil mahasiswa dari prodi desain interior.

"Banyak cabang di desain interior yang hingga saat ini belum diisi atau istilahnya belum ada 'spesialistnya', contohnya saja desain pameran (exhibition design)," ucapnya.

Peluang yang bisa digarap tidak saja untuk pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah seperti Pesta Kesenian Bali dan Pameran Pembangunan, namun tidak sedikit pameran yang diselenggarakan untuk kegiatan promosi pariwisata.

Baca juga: ISI promosikan budaya Bali ke Jepang

"Apalagi Bali memang memiliki potensi untuk wisata MICE. Itu baru untuk promosi pariwisata, belum lagi ada promo UKM, kerajinan hingga desain untuk acara wedding yang tidak putus-putus. Adik-adik yang menekuni desain, bisa mengambil peluang itu," kata pria yang akrab dipanggil De Mangku itu.***3***

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019