Delegasi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar selama lima hari mempromosikan budaya Bali ke Jepang melalui sejumlah kegiatan seni dan akademik.

"Kunjungan kami ke Jepang sekaligus menindaklanjuti kerja sama ISI Denpasar dengan Okinawa Prefectural University of Art  (OPUA) yang terjalin sejak 2012," kata Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama ISI Denpasar I Ketut Garwa MSn, di Denpasar, Minggu.

Dalam lawatan ke Negeri Sakura pekan lalu itu, Garwa menjalankan misi promosi budaya bersama Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Dr Anak Agung Gde Bagus Udayana SSn, MSi.

Kedatangan pimpinan kampus seni "pelat merah" ke Negeri Matahari Terbit itu diantaranya mengikuti workshop, pergelaran seni karawitan kolaborasi, pameran seni rupa (Drawing), serta kuliah umum seni dan budaya Bali di University of Art. Kegiatan akademik juga dilakukan di  Okinawa Prefectural University of Art (OPUA).

"Dengan OPUA, kami telah sepakat bersama-sama mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan menumbuhkan saling pengertian antardua negara.  Karenanya, ikatan kerja sama tersebut perlu diperkuat melalui berbagai kegiatan akademik dan pihak OPUA akan melakukan kunjungan balasan ke ISI Denpasar tahun depan," ujarnya.

Baca juga: ISI Denpasar wadahi akademisi Nusantara diskusikan kreativitas seni era 4.0

Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Dr Anak Agung Gde Bagus Udayana SSn, MSi, mengatakan khusus Pameran Drawing Communication oleh mahasiswa dan dosen diikuti enam universitas, di antaranya, OPUA, Universitas Seni Prefectural Okinawa Pendidikan Fukuoka, Universitas Nagoya Seni dan Desain, Tohuka Life Culture university, Akademi Seni Rupa Sarajevo, dan ISI Denpasar.

Tema "Drawing Communication", kata dia, didasari oleh makna bahwa gambar adalah pemisahan kegiatan melukis, dalam pikiran atau ide yang dituangkan ke dalam gambar menjadi fokus. 

"Gambar dapat diciptakan melalui sketsa tangan, hal ini merupakan kegiatan langkah yang umum dilakukan dan dibebaskan melalui metode atau teknik menggambar yang digunakan oleh peserta pameran sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki," ujarnya.

Dalam pameran tersebut ISI Denpasar membawa karya sketsa gambar tangan berjudul: Dewa Dewi (Teknik watercolor on canvas), Bale Kulkul (Pensil di atas kertas), Pura Jagatnatha, Monumen Perjuangan Bajera Sandhi (Charcoal and watercolor on paper), Shias-Ket (Ink on Paper), Ornamen Bali Kekarangan (Kertas, Pensil, dan Tinta), Figures (Video, acrylic, pentel, ink on canvas), Sen (Japanese paper, ink, thread).

"Serangkaian kegiatan pameran, selain menampilkan karya-karya sketsa juga kami menyampaikan konsep karya yang kami pamerkan tersebut," kata Udayana.

Baca juga: Rektor ISI: pelindungan tari sakral perlu disosialisasikan

Selain meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja sama ISI Denpasar dengan lembaga luar negeri, kunjungan tersebut menurut Bagus Udayana juga untuk menyerap masukan dari pejabat dan pengelola pendidikan tinggi di Jepang.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama ISI Denpasar I Ketut Garwa bersama Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Anak Agung Gde Bagus Udayana di Kampus OPUA, Okinawa, Jepang, beberapa waktu lalu (Antaranews Bali/Dok ISI Denpasar/2019)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019