Personel Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung, Bali, mengikuti kegiatan pelatihan penyelamatan bekerja sama dengan Direktorat Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, dengan mendatangkan instruktur dari Perancis.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah Perancis. Ini merupakan semacam balas jasa dari pemerintah Perancis, karena kami memberikan pelayanan saat mereka melaksanakan tugas bencana gempa bumi di Lombok," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, saat membuka kegiatan pelatihan itu di Mangupura, Senin.
Ia mengatakan, pelatihan itu merupakan komitmen Pemkab Badung untuk selalu siap siaga memberikan penyelamatan dan pelayanan publik bidang kebencanaan kepada masyarakat.
Untuk itu, sangat diperlukan sumber daya manusia dan aparatur yang memiliki kualitas dan kapasitas yang baik, karena perkembangan ilmu tentang penanganan kebakaran sangat pesat di tingkat internasional.
"Apalagi sekarang ini pola-pola penanganannya sudah mengarah ke digital, maka ketertinggalan ini harus dikejar salah satunya dengan mendatangkan instruktur yang profesional," kata Wabup Suiasa.
Ia berharap, setelah mengikuti kegiatan pelatihan, para peserta dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan serta kemampuannya. "Dengan dasar itu kami nantinya bisa membuat kebijakan-kebijakan untuk sektor penyelamatan dan penanganan kebakaran," ujarnya.
Baca juga: Sebuah bus terbakar di apron Bandara Ngurah Rai
Baca juga: BPBD kerahkan lima mobil pemadam atasi kebakaran bengkel di Denpasar (video)
Sementara itu, Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Badung, I Wayan Wirya mengatakan, kegiatan pelatihan penyelamatan itu dilakukan untuk meningkatkan keterampilan personel Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung.
Selain itu, pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pelayanan penyelamatan kepada masyarakat yang dapat meminimalisir jatuhnya korban yaitu, korban harta benda dan korban jiwa.
"Kejadian kebakaran dan bencana lainnya terjadi selama ini membawa dampak kerugian yang sangat besar baik itu harta benda maupun jiwa manusia, yang disertai adanya dampak psikologis dari kejadian tersebut," katanya.
Baca juga: Aparat coba padamkan kebakaran hutan Seked, Kintamani
Baca juga: Terbakar, hutan di lereng Gunung Agung
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kami berterima kasih kepada pemerintah Perancis. Ini merupakan semacam balas jasa dari pemerintah Perancis, karena kami memberikan pelayanan saat mereka melaksanakan tugas bencana gempa bumi di Lombok," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, saat membuka kegiatan pelatihan itu di Mangupura, Senin.
Ia mengatakan, pelatihan itu merupakan komitmen Pemkab Badung untuk selalu siap siaga memberikan penyelamatan dan pelayanan publik bidang kebencanaan kepada masyarakat.
Untuk itu, sangat diperlukan sumber daya manusia dan aparatur yang memiliki kualitas dan kapasitas yang baik, karena perkembangan ilmu tentang penanganan kebakaran sangat pesat di tingkat internasional.
"Apalagi sekarang ini pola-pola penanganannya sudah mengarah ke digital, maka ketertinggalan ini harus dikejar salah satunya dengan mendatangkan instruktur yang profesional," kata Wabup Suiasa.
Ia berharap, setelah mengikuti kegiatan pelatihan, para peserta dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan serta kemampuannya. "Dengan dasar itu kami nantinya bisa membuat kebijakan-kebijakan untuk sektor penyelamatan dan penanganan kebakaran," ujarnya.
Baca juga: Sebuah bus terbakar di apron Bandara Ngurah Rai
Baca juga: BPBD kerahkan lima mobil pemadam atasi kebakaran bengkel di Denpasar (video)
Sementara itu, Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Badung, I Wayan Wirya mengatakan, kegiatan pelatihan penyelamatan itu dilakukan untuk meningkatkan keterampilan personel Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung.
Selain itu, pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pelayanan penyelamatan kepada masyarakat yang dapat meminimalisir jatuhnya korban yaitu, korban harta benda dan korban jiwa.
"Kejadian kebakaran dan bencana lainnya terjadi selama ini membawa dampak kerugian yang sangat besar baik itu harta benda maupun jiwa manusia, yang disertai adanya dampak psikologis dari kejadian tersebut," katanya.
Baca juga: Aparat coba padamkan kebakaran hutan Seked, Kintamani
Baca juga: Terbakar, hutan di lereng Gunung Agung
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019