Radio Pemerintah Kota Denpasar (RPKD) sebagai media komunikasi dan publikasi beragam inovasi di Pemkot Denpasar terus berupaya menggugah kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, karena itu radio lokal itu kembali menggelar "Talk Show" yang kali ini menghadirkan Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra.
Sebagai narasumber bersama Kepala UPT Pengelolaan Sampah DLHK Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede Budita serta Sekretaris Diskominfo Kota Denpasar, Dewa Ariawan di Studio RPKD Kantor Wali Kota Denpasar, Kamis, Wali Kota Rai Mantra turut menyapa warga kota melalui frekuensi di 92,6 FM.
Beragam inovasi turut dipaparkan khususnya yang mampu menggugah kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Selain itu, turut disosialisasikan inovasi Sistem Informasi Sadar dan Peduli Lingkungan. “Permasalahan sampah ini adalah masalah yang harus kita selesaikan bersama, sehingga partisipasi masyarakat sangat penting untuk bersama-sama mengatasi permasalahan ini," ujar Rai Mantra.
Di Kota Denpasar sendiri secara berkelanjutan terus digencarkan sosialisasi dan program yang mampu membangkitkan kepedulian masyarakat. Rai Mantra menjelaskan bahwa tanpa sadar sampah kecil yang dihasilkan oleh rumah tangga berdampak besar bagi keberlangsungan hidup banyak orang. Hal ini lantaran sampah yang dihasilkan rumah tanggak bergerak melalui aliran sungai jika dibuang sembarangan dan bbermuara di lautan.
"Jika laut kotor ini tentu menjadi masalah bagi pariwisata yang kita andalkan saat ini sebagai tulang punggung perekonomian, dan ini juga dapat beresiko terhadap pengangguran, belum lagi mikro plastik yang sangat berbahaya jika dimakan oleh ikan yang selanjutnya menjadi lauk yang kita nikmati,” jelas Rai Mantra.
Guna mengentaskan permasalahan tersebut, katanya, maka dirancang inovasi dan kebijakan yang peduli terhadap lingkungan. Contohnya Perwali Nomor 36 Tahun 2018 tentang pengurangan sampah plastik dan inovasi Si Darling dimana masyarakat akan merasakan langsung manfaat dari peduli terhadap lingkungan.
“Dari beragam inovasi ini akhirnya rumah tangga menjadi bijak dalam mengelola sampah, sehingga timbunan sampah menuju TPA dapat diminimalisisr, dan saat ini di Kota Denpasar sendiri tengah dilaksanakan penataan TPA berbasis Underground,” papar Rai Mantra.
Rai Mantra menambahkan bahwa saat ini inovasi Si Darling telah terintegrasi dengan Kartu Identitas Anak (KIA) dan menggunakan registrasi berbasis NIK. Sehingga kemanfaatan dari poin yang dikumpulkan dalam Si Darling dapat dimanfaatkan oleh satu keluarga.
"Iya tentunya memang banyak tantangan, namun ini sudah lebih baik bahkan edukasi telah dilaksanakan sejak bangku sekolah dengan program adi wiyata dan saya optimis beberapa tahun kedepan permasalahan sampah dapat diatasi dengan maksimal dan komprehensip," ucapnya.
Baca juga: Penggunaan kantong plastik di Kota Denpasar turun drastis
Sementara itu, Kepala UPT Pengelolaan Sampah DLHK Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Budita dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa saat ini terdapat 128 Bank Sampah di Kota Denpasar. Dimana diharapkan masyarakat untuk memanfaatkan Bank Sampah sebagai upaya pemilahan sampah sehingga dapat meminimalisir sampah menuju TPA.
"Ke depannya dengan adanya inovasi ini dapat meminimalisir sampah dari rumah tangga, dimana sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai kompos dan anorganik dapat ditabung dalam bank sampah, itulah sasaran terbesar dari program kepedulian lingkungan ini," katanya.
Selain itu, beragam upaya juga turut dilaksanakan guna memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentag Si Darling. Hal ini dilaksanakan dengan turun langsung ke banjar-banjar, sekolah, serta melaksanakan sosialisasi denga menggandeng musisi dan seniman. (*)
Baca juga: Hoaks, belanja di Bali bawa kresek didenda Rp500 ribu
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Sebagai narasumber bersama Kepala UPT Pengelolaan Sampah DLHK Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede Budita serta Sekretaris Diskominfo Kota Denpasar, Dewa Ariawan di Studio RPKD Kantor Wali Kota Denpasar, Kamis, Wali Kota Rai Mantra turut menyapa warga kota melalui frekuensi di 92,6 FM.
Beragam inovasi turut dipaparkan khususnya yang mampu menggugah kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Selain itu, turut disosialisasikan inovasi Sistem Informasi Sadar dan Peduli Lingkungan. “Permasalahan sampah ini adalah masalah yang harus kita selesaikan bersama, sehingga partisipasi masyarakat sangat penting untuk bersama-sama mengatasi permasalahan ini," ujar Rai Mantra.
Di Kota Denpasar sendiri secara berkelanjutan terus digencarkan sosialisasi dan program yang mampu membangkitkan kepedulian masyarakat. Rai Mantra menjelaskan bahwa tanpa sadar sampah kecil yang dihasilkan oleh rumah tangga berdampak besar bagi keberlangsungan hidup banyak orang. Hal ini lantaran sampah yang dihasilkan rumah tanggak bergerak melalui aliran sungai jika dibuang sembarangan dan bbermuara di lautan.
"Jika laut kotor ini tentu menjadi masalah bagi pariwisata yang kita andalkan saat ini sebagai tulang punggung perekonomian, dan ini juga dapat beresiko terhadap pengangguran, belum lagi mikro plastik yang sangat berbahaya jika dimakan oleh ikan yang selanjutnya menjadi lauk yang kita nikmati,” jelas Rai Mantra.
Guna mengentaskan permasalahan tersebut, katanya, maka dirancang inovasi dan kebijakan yang peduli terhadap lingkungan. Contohnya Perwali Nomor 36 Tahun 2018 tentang pengurangan sampah plastik dan inovasi Si Darling dimana masyarakat akan merasakan langsung manfaat dari peduli terhadap lingkungan.
“Dari beragam inovasi ini akhirnya rumah tangga menjadi bijak dalam mengelola sampah, sehingga timbunan sampah menuju TPA dapat diminimalisisr, dan saat ini di Kota Denpasar sendiri tengah dilaksanakan penataan TPA berbasis Underground,” papar Rai Mantra.
Rai Mantra menambahkan bahwa saat ini inovasi Si Darling telah terintegrasi dengan Kartu Identitas Anak (KIA) dan menggunakan registrasi berbasis NIK. Sehingga kemanfaatan dari poin yang dikumpulkan dalam Si Darling dapat dimanfaatkan oleh satu keluarga.
"Iya tentunya memang banyak tantangan, namun ini sudah lebih baik bahkan edukasi telah dilaksanakan sejak bangku sekolah dengan program adi wiyata dan saya optimis beberapa tahun kedepan permasalahan sampah dapat diatasi dengan maksimal dan komprehensip," ucapnya.
Baca juga: Penggunaan kantong plastik di Kota Denpasar turun drastis
Sementara itu, Kepala UPT Pengelolaan Sampah DLHK Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Budita dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa saat ini terdapat 128 Bank Sampah di Kota Denpasar. Dimana diharapkan masyarakat untuk memanfaatkan Bank Sampah sebagai upaya pemilahan sampah sehingga dapat meminimalisir sampah menuju TPA.
"Ke depannya dengan adanya inovasi ini dapat meminimalisir sampah dari rumah tangga, dimana sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai kompos dan anorganik dapat ditabung dalam bank sampah, itulah sasaran terbesar dari program kepedulian lingkungan ini," katanya.
Selain itu, beragam upaya juga turut dilaksanakan guna memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentag Si Darling. Hal ini dilaksanakan dengan turun langsung ke banjar-banjar, sekolah, serta melaksanakan sosialisasi denga menggandeng musisi dan seniman. (*)
Baca juga: Hoaks, belanja di Bali bawa kresek didenda Rp500 ribu
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019