Denpasar (Antara Bali) - Peneliti tanaman pakan dan lingkungan dari Universitas Udayana Prof Dr I Wayan Suarna mengatakan, sudah saatnya pemerintah melakukan kajian terhadap ketersediaan hijauan pakan ternak di Bali.
"Hal ini karena animo masyarakat untuk memelihara sapi semakin besar. Jika tidak dikaji kembali dapat berpengaruh terhadap penurunan produksi ternak khususnya sapi," kata Prof Suarna yang juga Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Udayana (Unud) itu, di Denpasar, Kamis.
Ia menyampaikan, pengkajian ini menjadi penting mengingat ketersediaan lahan di Bali yang semakin menyempit, selain bidang peternakan umumnya hanya kebagian lahan yang kering karena lahan yang subur telah dialokasikan untuk usaha di sektor pertanian.
"Pengkajian ini termasuk mencari pakan ternak yang cocok dikembangkan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Jenis hijauan yang dapat tumbuh di Kubu, Kabupaten Karangasem, tentu berbeda dengan yang harus ditanam di wilayah Bukit Jimbaran, Kabupaten Badung," ucapnya.
Dalam memproduksi hijauan pakan ternak, lanjut dia, pun dapat disinergikan dengan Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) yang dikembangkan Pemprov Bali.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Hal ini karena animo masyarakat untuk memelihara sapi semakin besar. Jika tidak dikaji kembali dapat berpengaruh terhadap penurunan produksi ternak khususnya sapi," kata Prof Suarna yang juga Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Udayana (Unud) itu, di Denpasar, Kamis.
Ia menyampaikan, pengkajian ini menjadi penting mengingat ketersediaan lahan di Bali yang semakin menyempit, selain bidang peternakan umumnya hanya kebagian lahan yang kering karena lahan yang subur telah dialokasikan untuk usaha di sektor pertanian.
"Pengkajian ini termasuk mencari pakan ternak yang cocok dikembangkan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Jenis hijauan yang dapat tumbuh di Kubu, Kabupaten Karangasem, tentu berbeda dengan yang harus ditanam di wilayah Bukit Jimbaran, Kabupaten Badung," ucapnya.
Dalam memproduksi hijauan pakan ternak, lanjut dia, pun dapat disinergikan dengan Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) yang dikembangkan Pemprov Bali.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011