Program inovasi Sistem Pertanian Terpadu (Sipadu) yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Bali berhasil meraih penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 yang diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Syafruddin.
"Raihan ini merupakan bukti salah satu bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Bali melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali untuk meningkatkan produksi kuantitas dan kualitas produksi pangan serta menjadikan Bali sebagai pulau organik dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, untuk mewujudkan Bali sebagai Pulau Organik, maka harus tersedia pupuk organik dalam jumlah dan kualitas yang memadai dan murah, sedangkan produksinya dihasilkan oleh kelompok tani yaitu kelompok-kelompok Sipadu.
Wisnuardhana menambahkan, dengan semakin banyak kelompok-kelompok Sipadu yang mengolah pupuk serta disertifikasi maka pupuk organik dapat bersaing di pasaran dengan harga yang cukup tinggi, yaitu Rp950 perkilogram sehingga pendapatan kelompok tani meningkat.
"Sedangkan kelompok-kelompok tani di luar Sipadu diberikan pupuk organik produksi lokal yang disubsidi pemerintah dengan harga hanya Rp150 perkilogram," ujar pejabat asal Tabanan ini.
Pemprov Bali pantas berbangga karena Sipadu terpilih menjadi Top 99 inovasi terbaik tahun 2019 dari 3.000-an proposal inovasi yang masuk dari seluruh Indonesia.
Wisnuardhana mengutip pernyataan MenPAN-RB Syafruddin mengatakan tim seleksi independen harus bekerja keras sehingga bisa menentukan 99 inovasi terbaik.
"Tentu inovasi ini lahir karena dinamika kehidupan sehingga kebutuhan masyarakat harus dijawab dengan kemajuan teknologi namun berkarakter kearifan lokal. Inovasi-inovasi pelayanan publik ini membantu peningkatan kualitas hidup masyarakat," ucapnya.
Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin di Semarang pada Kamis (18/7) malam.
Wisnuardhana dalam kesempatan menerima penghargaan juga didampingi Kepala UPT Pertanian Terpadu I Wayan Sunada, Kepala Bagian Tata Laksana Biro Organisasi Setda Provinsi Bali Putu Yupi Wahyundari dan Kepala Bagian Data dan Dokumentasi Biro Humas dan Prorokol Setda Provinsi Bali Ida Bagus Surja Manuaba.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Raihan ini merupakan bukti salah satu bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Bali melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali untuk meningkatkan produksi kuantitas dan kualitas produksi pangan serta menjadikan Bali sebagai pulau organik dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, untuk mewujudkan Bali sebagai Pulau Organik, maka harus tersedia pupuk organik dalam jumlah dan kualitas yang memadai dan murah, sedangkan produksinya dihasilkan oleh kelompok tani yaitu kelompok-kelompok Sipadu.
Wisnuardhana menambahkan, dengan semakin banyak kelompok-kelompok Sipadu yang mengolah pupuk serta disertifikasi maka pupuk organik dapat bersaing di pasaran dengan harga yang cukup tinggi, yaitu Rp950 perkilogram sehingga pendapatan kelompok tani meningkat.
"Sedangkan kelompok-kelompok tani di luar Sipadu diberikan pupuk organik produksi lokal yang disubsidi pemerintah dengan harga hanya Rp150 perkilogram," ujar pejabat asal Tabanan ini.
Pemprov Bali pantas berbangga karena Sipadu terpilih menjadi Top 99 inovasi terbaik tahun 2019 dari 3.000-an proposal inovasi yang masuk dari seluruh Indonesia.
Wisnuardhana mengutip pernyataan MenPAN-RB Syafruddin mengatakan tim seleksi independen harus bekerja keras sehingga bisa menentukan 99 inovasi terbaik.
"Tentu inovasi ini lahir karena dinamika kehidupan sehingga kebutuhan masyarakat harus dijawab dengan kemajuan teknologi namun berkarakter kearifan lokal. Inovasi-inovasi pelayanan publik ini membantu peningkatan kualitas hidup masyarakat," ucapnya.
Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin di Semarang pada Kamis (18/7) malam.
Wisnuardhana dalam kesempatan menerima penghargaan juga didampingi Kepala UPT Pertanian Terpadu I Wayan Sunada, Kepala Bagian Tata Laksana Biro Organisasi Setda Provinsi Bali Putu Yupi Wahyundari dan Kepala Bagian Data dan Dokumentasi Biro Humas dan Prorokol Setda Provinsi Bali Ida Bagus Surja Manuaba.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019