Sekaa Baleganjur Janari Adhimukti Desa Pakraman Padangsambian sebagai Duta Kota Denpasar memukau dalam penampilan pada Lomba Baleganjur Remaja pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya (Art Center) Denpasar, Kamis (20/6) malam.
Lima sekaa yang merupakan duta kabupaten/kota di Bali turut unjuk aksi dalam kegiatan tersebut. Tak ketinggalan turut tampil unjuk kebolehan Sekaa Baleganjur Janari Adhimukti, Desa Pakraman Padangsambian, Denpasar Barat yang membawakan kreasi Baleganjur bertajuk Bayu Bajra. Selain itu, turut tampil sekaa baleganjur Duta Kabupaten Klungkung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Bangli.
Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara yang hadir dalam kesempatan tersebut turut mengapresiasi penampilan apik dari Sekaa Baleganjur Janari Adhimukti, Banjar Padangsambian, Denpasar Barat.
"Kami mewakili Pemkot Denpasar mengapresiasi dan berterimakasih atas penampilan apik dari sekeha baleganjur remaja ini, ke depannya semoga dapat terus berkontribusi bagi kelestarian dan pengembangan seni di Kota Denpasar dan Bali pada umumnya," katanya.
Sementara itu, Koordinator Sekaa Baleganjur Duta Kota Denpasar, I Made Semarajaya, didampingi Komposer, I Gede Anom Ranuara SPd, SSn, MSi usai pementasan mengatakan bahwa persiapan pementasan ini telah dilakukan sejak enam bulan lalu. Dimana diperlukan sajian garapan yang mampu dibawakan oleh remaja.
"Kalau dulu Baleganjurnya dewasa sehingga kekuatan dari penabuh lebih tinggi, namun saat ini remaja, sehingga harus disesuaikan dengan kekuatan remaja, namun jika dibandingkan dari segi kekuatan, remaja saat ini sudah baik dalam membawakan gending baleganjur dewasa," ujarnya.
Ia mengatakan judul Bayu Bajra merupakan istilah yang terbentuk dari dua kata, yaitu Bayu yang berarti kekuatan atau power dan Bajra dalam bahasa sansekerta yang berarti lingkar halilintar. Bayu Bajra merupakan kekuatan bagaikan lingkar halilintar yang terwujud dari kosmik yang harmonis.
Baca juga: Duta Kota Denpasar sajikan Drama Gong kisah cinta Raden Bayu Sanjaya
Komposer I Gede Anom Ranuara mengatakan mengalirnya sistem secara kosmik membiaskan imajinasi yang terbangun dari emosional yang terkontrol oleh kesadaran dalam diri, yang divisualkan Ganapati dan Saraswati. Ganapati mempunyai karakter yang agung, keras, berwibawa Saraswati memiliki karakter halus dan anggun yang membangun intuisi untuk beraktifitas yang berkesinambungan tanpa henti sesuai struktur yang membangun komponen-komponen sebuah karya.
Dalam garapan Baleganjur Bayu Bajra, tetap mengacu pada unsur-unsur musik, dengan pola-pola permainan yang kekinian tanpa terlepas dari jejer pageh struktural musik baleganjur tradisi pada umumnya di masyarakat, seperti melodi yang lembut dan menjadi keras bagaikan kekuatan angin yang tak terduga. “ Ritme yang menggerakan perasaan seseorang yang seirama dengan gerakan fisik.
Dinamika yang dapat menggambarkan penjiwaan suatu emosi atau perasaan seseorang yang terkandung di dalamnya. Tempo yang selaras, harmoni yang merupakan suatu kesatuan utuh dalam garapan baleganjur yang juga dibalut dengan vocal guna mempertegas kandungan makna yang tersirat di dalamnya, bagaikan angin menyusup di semua ruang," ujarnya.
Baca juga: Duta Denpasar sajikan pementasan sendratari kolosal "Legu Gondong"
Terkait dengan juara, pihaknya mengaku mempercayakan kepada dewan juri dan masyarakat. Dimana, seni merupakan sesuatu hal yang mengacu kepada rasa yang metaksu dan mendapat kesempatan untuk melestarikanya saja sudah merupakan suatu kebanggaan.
"Untuk juara kita percayakan saja kepada dewan juri dan masyarakat penikmat seni, intinya kami sudah berusaha maksimal dalam menampilkan garapan baleganjur sebagai duta Kota Denpasar," katanya.
Baca juga: PKB 2019, duta Kota Denpasar tampilkan Tari Kipas dan Baris Tengklong
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Lima sekaa yang merupakan duta kabupaten/kota di Bali turut unjuk aksi dalam kegiatan tersebut. Tak ketinggalan turut tampil unjuk kebolehan Sekaa Baleganjur Janari Adhimukti, Desa Pakraman Padangsambian, Denpasar Barat yang membawakan kreasi Baleganjur bertajuk Bayu Bajra. Selain itu, turut tampil sekaa baleganjur Duta Kabupaten Klungkung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Bangli.
Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara yang hadir dalam kesempatan tersebut turut mengapresiasi penampilan apik dari Sekaa Baleganjur Janari Adhimukti, Banjar Padangsambian, Denpasar Barat.
"Kami mewakili Pemkot Denpasar mengapresiasi dan berterimakasih atas penampilan apik dari sekeha baleganjur remaja ini, ke depannya semoga dapat terus berkontribusi bagi kelestarian dan pengembangan seni di Kota Denpasar dan Bali pada umumnya," katanya.
Sementara itu, Koordinator Sekaa Baleganjur Duta Kota Denpasar, I Made Semarajaya, didampingi Komposer, I Gede Anom Ranuara SPd, SSn, MSi usai pementasan mengatakan bahwa persiapan pementasan ini telah dilakukan sejak enam bulan lalu. Dimana diperlukan sajian garapan yang mampu dibawakan oleh remaja.
"Kalau dulu Baleganjurnya dewasa sehingga kekuatan dari penabuh lebih tinggi, namun saat ini remaja, sehingga harus disesuaikan dengan kekuatan remaja, namun jika dibandingkan dari segi kekuatan, remaja saat ini sudah baik dalam membawakan gending baleganjur dewasa," ujarnya.
Ia mengatakan judul Bayu Bajra merupakan istilah yang terbentuk dari dua kata, yaitu Bayu yang berarti kekuatan atau power dan Bajra dalam bahasa sansekerta yang berarti lingkar halilintar. Bayu Bajra merupakan kekuatan bagaikan lingkar halilintar yang terwujud dari kosmik yang harmonis.
Baca juga: Duta Kota Denpasar sajikan Drama Gong kisah cinta Raden Bayu Sanjaya
Komposer I Gede Anom Ranuara mengatakan mengalirnya sistem secara kosmik membiaskan imajinasi yang terbangun dari emosional yang terkontrol oleh kesadaran dalam diri, yang divisualkan Ganapati dan Saraswati. Ganapati mempunyai karakter yang agung, keras, berwibawa Saraswati memiliki karakter halus dan anggun yang membangun intuisi untuk beraktifitas yang berkesinambungan tanpa henti sesuai struktur yang membangun komponen-komponen sebuah karya.
Dalam garapan Baleganjur Bayu Bajra, tetap mengacu pada unsur-unsur musik, dengan pola-pola permainan yang kekinian tanpa terlepas dari jejer pageh struktural musik baleganjur tradisi pada umumnya di masyarakat, seperti melodi yang lembut dan menjadi keras bagaikan kekuatan angin yang tak terduga. “ Ritme yang menggerakan perasaan seseorang yang seirama dengan gerakan fisik.
Dinamika yang dapat menggambarkan penjiwaan suatu emosi atau perasaan seseorang yang terkandung di dalamnya. Tempo yang selaras, harmoni yang merupakan suatu kesatuan utuh dalam garapan baleganjur yang juga dibalut dengan vocal guna mempertegas kandungan makna yang tersirat di dalamnya, bagaikan angin menyusup di semua ruang," ujarnya.
Baca juga: Duta Denpasar sajikan pementasan sendratari kolosal "Legu Gondong"
Terkait dengan juara, pihaknya mengaku mempercayakan kepada dewan juri dan masyarakat. Dimana, seni merupakan sesuatu hal yang mengacu kepada rasa yang metaksu dan mendapat kesempatan untuk melestarikanya saja sudah merupakan suatu kebanggaan.
"Untuk juara kita percayakan saja kepada dewan juri dan masyarakat penikmat seni, intinya kami sudah berusaha maksimal dalam menampilkan garapan baleganjur sebagai duta Kota Denpasar," katanya.
Baca juga: PKB 2019, duta Kota Denpasar tampilkan Tari Kipas dan Baris Tengklong
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019