Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mempromosikan pariwisata ke China yang dilakukan oleh rombongan China Sales Mission Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung, ke Kota Beijing yang dipimpin oleh Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa pada 16-22 Juni 2019.
"Dalam kesempatan tersebut saya juga memberikan banyak penjelasan tentang pariwisata Bali, khususnya Badung, kepada para wartawan berbagai media di Beijing saat sesi press conference," ujar Wabup Badung Ketut Suiasa, dalam kutipan Humas Badung yang diterima Antara di Mangupura, Kamis.
Dalam kesempatan itu, kata dia, wartawan setempat banyak menanyakan tentang keunikan dan keunggulan wisata pantai di Badung atau Bali dibandingkan dengan Thailand dan Filipina, perbedaan musim antara Bali dan China dan waktu yang tepat untuk berlibur ke Bali.
Baca juga: Tiga toko China di Bali diizinkan buka lagi
Selain itu, mereka juga menanyakan bagaimana kebijakan pemerintah Indonesia terkait direct flight ke Bali serta bagaimana langkah-langkah pemerintah Indonesia dengan adanya penurunan wisatawan China ke Bali terutama akibat bencana alam erupsi Gunung Agung.
Sales mission tersebut diawali dengan kegiatan Table Top yang diselenggarakan di Crown Plaza Hotel Beijing oleh BPPD Badung bekerjasama dengan Singapore Airlines (SQ) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing yang dihadiri oleh 67 agen perjalanan dari Beijing.
Dalam kegiatan table top tersebut, Wabup Ketut Suiasa juga menyampaikan berbagai informasi terbaru terkait destinasi pariwisata di Badung dan Bali serta dilakukan presentasi dari para delegasi BPPD Badung seperti Alaska Adventure, sebagai wakil dari industri.
Promosi pariwisata itu kemudian dilanjutkan dengan menghadiri Beijing International Tourism Expo (BITE ) 2019 pada 18-20 Juni 2019 yang berlangsung di Beijing Convention Centre.
BITE 2019 diikuti oleh peserta dari seluruh penjuru dunia yang secara khusus untuk menargetkan pasar China yang juga merupakan pasar yang sangat penting bagi Indonesia dan khususnya bagi Pulau Bali dengan total kunjungan mencapai 1,3 juta wisatawan pada tahun 2018.
Baca juga: Asita Bali optimistis turis China kembali meningkat
Jumlah wisatawan asal China juga sempat mengalami penurunan sekitar 30 persen semenjak dilakukan penataan toko-toko yang menjual produk China di Bali.
Untuk memulihkan kunjungan wisatawan China, pemerintah juga telah melakukan recovery program dengan mengirimkan rombongan industri dan pemerintah yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Bali pada November 2018 lalu untuk memulihkan kepercayaan pasar China terhadap destinasi di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Dalam kesempatan tersebut saya juga memberikan banyak penjelasan tentang pariwisata Bali, khususnya Badung, kepada para wartawan berbagai media di Beijing saat sesi press conference," ujar Wabup Badung Ketut Suiasa, dalam kutipan Humas Badung yang diterima Antara di Mangupura, Kamis.
Dalam kesempatan itu, kata dia, wartawan setempat banyak menanyakan tentang keunikan dan keunggulan wisata pantai di Badung atau Bali dibandingkan dengan Thailand dan Filipina, perbedaan musim antara Bali dan China dan waktu yang tepat untuk berlibur ke Bali.
Baca juga: Tiga toko China di Bali diizinkan buka lagi
Selain itu, mereka juga menanyakan bagaimana kebijakan pemerintah Indonesia terkait direct flight ke Bali serta bagaimana langkah-langkah pemerintah Indonesia dengan adanya penurunan wisatawan China ke Bali terutama akibat bencana alam erupsi Gunung Agung.
Sales mission tersebut diawali dengan kegiatan Table Top yang diselenggarakan di Crown Plaza Hotel Beijing oleh BPPD Badung bekerjasama dengan Singapore Airlines (SQ) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing yang dihadiri oleh 67 agen perjalanan dari Beijing.
Dalam kegiatan table top tersebut, Wabup Ketut Suiasa juga menyampaikan berbagai informasi terbaru terkait destinasi pariwisata di Badung dan Bali serta dilakukan presentasi dari para delegasi BPPD Badung seperti Alaska Adventure, sebagai wakil dari industri.
Promosi pariwisata itu kemudian dilanjutkan dengan menghadiri Beijing International Tourism Expo (BITE ) 2019 pada 18-20 Juni 2019 yang berlangsung di Beijing Convention Centre.
BITE 2019 diikuti oleh peserta dari seluruh penjuru dunia yang secara khusus untuk menargetkan pasar China yang juga merupakan pasar yang sangat penting bagi Indonesia dan khususnya bagi Pulau Bali dengan total kunjungan mencapai 1,3 juta wisatawan pada tahun 2018.
Baca juga: Asita Bali optimistis turis China kembali meningkat
Jumlah wisatawan asal China juga sempat mengalami penurunan sekitar 30 persen semenjak dilakukan penataan toko-toko yang menjual produk China di Bali.
Untuk memulihkan kunjungan wisatawan China, pemerintah juga telah melakukan recovery program dengan mengirimkan rombongan industri dan pemerintah yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Bali pada November 2018 lalu untuk memulihkan kepercayaan pasar China terhadap destinasi di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019