Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali terus menggelar razia dan pendataan kependudukan, sebagai upaya mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan.
Kegiatan tersebut sekaligus menciptakan ketenteraman dan kenyamanan di masyarakat di wilayah Bali utara, demikian ANTARA, Rabu.
Aparat pemerintahan Desa Baktiserga Kecamatan Buleleng, misalnya selama dua hari terakhir melakukan cegah tangkal sebagai antisipasi dini untuk memantau dan melakukan pengawasan penduduk yang tidak jelas, dan berhasil menjaring ratusan penduduk yang administrasi kependudukannya bermasalah.
Sebanyak 169 orang yang administrasinya bermasalah di Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng, terjaring dalam Razia dan pendataan penduduk yang digelar Pemerintah Desa Baktiseraga dengan melibatkan anggota Polsek Kota Singaraja dan Koramil Buleleng.
Dari 169 orang yang terjaring itu, 12 orang tanpa memiliki kartu tanda penduduk (KTP), 137 orang KTP Lokal dan 20 orang di antaranya tanpa Kipem.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Kegiatan tersebut sekaligus menciptakan ketenteraman dan kenyamanan di masyarakat di wilayah Bali utara, demikian ANTARA, Rabu.
Aparat pemerintahan Desa Baktiserga Kecamatan Buleleng, misalnya selama dua hari terakhir melakukan cegah tangkal sebagai antisipasi dini untuk memantau dan melakukan pengawasan penduduk yang tidak jelas, dan berhasil menjaring ratusan penduduk yang administrasi kependudukannya bermasalah.
Sebanyak 169 orang yang administrasinya bermasalah di Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng, terjaring dalam Razia dan pendataan penduduk yang digelar Pemerintah Desa Baktiseraga dengan melibatkan anggota Polsek Kota Singaraja dan Koramil Buleleng.
Dari 169 orang yang terjaring itu, 12 orang tanpa memiliki kartu tanda penduduk (KTP), 137 orang KTP Lokal dan 20 orang di antaranya tanpa Kipem.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011