Masyarakat mengisi hari libur dengan berkunjungi ke ajang "Festival Denpasar" yang menampilkan beragam kegiatan, antara lain anjungan pameran instansi pemerintah maupun swasta, kuliner dan pentas musik.

Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Kota Denpasar I Dewa Made Agung di kawasan Taman Lumintang Denpasar, Minggu, mengatakan sejak dibukanya kegiatan "Festival Denpasar" pada 27 Februari hingga 3 Maret 2019, kunjungan masyarakat setiap harinya ramai.

"Masyarakat yang berkunjung ke 'Festival Denpasar' biasanya ramai pada malam hari. Selain melihat pameran yang disuguhkan lewat stand atau anjungan, warga juga menikmati kuliner dan menonton musik," ujarnya.

Dewa Agung mengatakan festival tersebut merupakan serangkaian dari Hari Ulang Tahun (HUT) ke-231 Kota Denpasar yang puncaknya pada 27 Februari lalu.

"Dalam anjungan tersebut dipamerkan sesuai dengan instansinya. Misalnya dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan memamerkan bagaimana proses untuk pengurusan akta kelahiran, perkawinan termasuk juga tata cara mengurus KTP serta informasi lainnya," ucapnya.

Begitu juga anjungan lainnya, kata dia, seperti BPBD, Dinas Perijinan termasuk juga perbankan yang memamerkan dengan mobil keliling dalam pelayanannya.

Seorang pengunjung Sagita Widi mengaku senang bisa mengunjungi "Festival Denpasar" ini, karena beragam anjungan memamerkan sesuai dengan bidangnya. Termasuk juga adanya stand kuliner yang menyajikan menu tradisional termasuk lainnya.

"Senang berkunjung ke festival ini. Selain melihat pameran, saya bisa menikmati menu yang disajikan pada anjungan kuliner. Disini ada makanan dan aneka kue tradisional," ucapnya.

Sementara itu, di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, tampak ribuan warga menyaksikan Parade Ogoh-Ogoh Tingkat Kecamatan Nusa Penida tahun 2019 di lapangan Umum Sampalan, Minggu (3/2). Riuh tepuk tangan menyambut penampilan tiap duta mewakili desa masing-masing.

Camat Nusa Penida, I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya, mengatakan parade merupakan ajang kreativitas sekaha teruna menjelang Hari Raya Nyepi. "Walaupun ditengah musim politik, kita tetap melangsungkan parade karena bagian pelestarian budaya," katanya. (ed)

Video oleh I Komang Suparta



 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019