Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar, MHum, mengingatkan lulusannya untuk terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas di masyarakat, sehingga mampu bersaing di tengah era Revolusi Industri 4.0.

"Karena basis pendidikan perguruan tinggi seni itu kreativitas dan inovasi, jadi berinovasi jangan ketika mau lulus atau saat mengerjakan tugas-tugas kuliah, justru inovasi yang paling bagus setelah lepas di masyarakat," kata Prof Sugiartha dalam acara Wisuda XXII ISI Denpasar, di Gedung Natya Mandala kampus setempat, Kamis.

Apalagi, lanjut Guru Besar Karawitan itu, lulusan ISI Denpasar telah dipersiapkan dengan bekal keilmuan yang komprehensif agar menjdi insan-insan yang mandiri dengan empat keunggulan utama.

Keunggulan itu meliputi intelektual yang mengarah para pencarian nilai-nilai kebenaran,  kemudian keunggulan estetis agar setiap tindakan mampu memberi rasa senang dan nyaman, moral agar mereka selalu menabur kebaikan dan etika, dan spiritual agar menyadari bahwa hidup adala anugerah yang patut disyukuri.

"Dengan empat keunggulan utama ini lulusan ISI Denpasar akan mampu bersaing dalam segala hal dan di segala zaman. Hasil 'tracer study' menunjukkan bahwa masa tunggu lulusan kami dalam memperoleh pekerjaan tidak lebih dari dua bulan," ujarnya.

Pihaknya sangat berbangga, bahkan yang terbanyak dari mereka mampu menciptakan sendiri lapangan pekerjaan dan menciptakan profesi-profesi baru.

Dia mencontohkan untuk lulusan dari Jurusan Tari yang diprediksi sebelumnya paling bisa menari atau menciptakan tari, ternyata di masyarakat berkembang menjadi juru rias yang hebat, juru tata busana tari yang hebat, maupun bergerak sebagai  "event organizer" pentas seni pertunjukan. 

"Harus kami akui, para lulusan yang menemukan dan mengembangkan profesi-profesi baru sehingga kami pun terus mendorong agar tidak merasa puas untuk pencapaian pada titik tertentu saja," ucap Prof Sugiartha.

Dengan berbagai inovasi yang diciptakan, dikatakan bahwa lulusan ISI Denpasar telah mampu menepis stigma lama bahwa lulusan sarjana seni sama dengan masa depan gelap. Melainkan, lulusan sarjana seni ISI Denpasar dengan gagah dan bangga mengungguli setiap persaingan, menjadi pribadi yang mandiri dan selalu dibutuhkan dalam membangun negeri.

"Oleh karena itu, kami ingin mengajak semua pihak untuk mendukung setiap langkah para lulusan untuk berinovasi, membangun komunikasi agar kompetensi seni tidak lagi menjadi pelengkap penghibur, melainkan menjadi pilihan yang cerdas dan bermartabat," kata Prof Sugiartha.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr I Nyoman Artayasa MKes mengharapkan setelah para lulusan dilepas supaya mampu berbaur dengan masyarakat, mampu menciptakan karya dan sekaligus menganalisis karya di masyarakat.

"Terlebih mereka telah dibekali kemampuan untuk berpikir, menganalisis di bidang konsep, estetika, dan bidang unsur seni serta keterkaitan dengan budaya, makna, simbol dan sebagainya. Dengan demikian, lulusan ISI Denpasar memiliki kemampuan untuk berkarya dan mengkaji segala bentuk seni yang ada di lingkungan mereka," ujar Prof Artayasa.

Pada Wisuda XII tersebut, ISI Denpasar melepas sebanyak 87 orang wisudawan yang terdiri atas 48 orang lulusan Fakultas Seni Pertunjukan, 30 orang lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain, dan 9 orang lulusan Program Pascasarjana S2.

Sejak tahun 2003 hingga 2019, jumlah alumni ISI Denpasar sebanyak 3.201 orang. Tampil sebagai lulusan terbaik pada wisuda kali ini adalah C Ajeng Rona Yulintang dan I Gusti Ngurah Ksatria Pinandhita Tjahjadi dari Program Sarjana Terapan (D4), kemudian Putu Ardi Satriawan, Putu Yusintya Prananingrum dan I Dewa Dwi Putrayana dari Program Sarjana (S1). Sedangkan tiga lulusan terbaik dari Program Pascasarjana (S2), yaitu Pande Putu Wiweka Ari Dewanti, Dharma Prasetya Irawan, dan I Gusti Bagus Bayu Baruna Ariesta.

Pada wisuda kali ini juga diisi penyampaian orasi ilmiah berjudul "Kecerdasan Budaya dalam Seni Pertunjukan Nusantara" yang disampaikan oleh Dr Yulinis SST, MSi (dosen Prodi Tari, Program Sarjana, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar). 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019