Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengkritik penyewaan anjungan pameran kerajinan di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-33 sangat mahal.
"Penjualan 'stand' pameran tersebut terlalu mahal, padahal tujuan dari kegiatan tahunan tersebut adalah untuk mempromosikan produk kerajinan yang bermutu tinggi," kata Mangku Pastika di Denpasar, Kamis.
Seusai rapat evaluasi dan pembubaran panitia PKB ke-33 itu, ia mengatakan, penyewaan anjungan pameran tersebut harus transparan dan juga mengacu pada aturan yang berlaku.
"Penetapan tarif anjungan tersebut sudah ada. Tetapi kalau pihak penyewa ingin anjungan agar lebih baik sesuai dengan rancang bangun yang diinginkan, pihak panitia juga harus memasang tarif yang transparan. Bahkan ada yang sampai mengadu kepada saya, sewa anjungan sampai melebih ketentuan dari aturan," katanya.
Tetapi yang terjadi pada PKB ke-33 yang telah berakhir 10 Juli 2011 itu, kata dia, tarif sewa anjungan tidak transparan, sehingga ini juga menjadi pertanyaan dan kritikan dari masyarakat.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Penjualan 'stand' pameran tersebut terlalu mahal, padahal tujuan dari kegiatan tahunan tersebut adalah untuk mempromosikan produk kerajinan yang bermutu tinggi," kata Mangku Pastika di Denpasar, Kamis.
Seusai rapat evaluasi dan pembubaran panitia PKB ke-33 itu, ia mengatakan, penyewaan anjungan pameran tersebut harus transparan dan juga mengacu pada aturan yang berlaku.
"Penetapan tarif anjungan tersebut sudah ada. Tetapi kalau pihak penyewa ingin anjungan agar lebih baik sesuai dengan rancang bangun yang diinginkan, pihak panitia juga harus memasang tarif yang transparan. Bahkan ada yang sampai mengadu kepada saya, sewa anjungan sampai melebih ketentuan dari aturan," katanya.
Tetapi yang terjadi pada PKB ke-33 yang telah berakhir 10 Juli 2011 itu, kata dia, tarif sewa anjungan tidak transparan, sehingga ini juga menjadi pertanyaan dan kritikan dari masyarakat.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011