Bangli (Antara Bali) - Jazad almarhum Anak Agung Prabangsa wartawan Radar Bali yang tewas dibunuh 'diaben' atau dibakar pada pengabenan/pembakaran jenazah secara massal di Banjar Pande, Keluharan Cempaga, Kabupaten Bangli, Bali.
"Almarhum Agung Prabangsa tahun ini memang diikutkan dalam pengabenan massal di Banjar Pande Bangli pada 17 September 2011," kata Agung Samudra Dinata adik kandung almarhum di Bangli, Rabu.
Ia mengharapkan setelah mengikuti upacara itu, rohnya lebih nyaman dan tidak terlunta-lunta lagi.
Dengan mengikuti ngaben massal, rasa kebersamaan di Banjar akan terjalin, disamping biayanya lebih ringan juga suasana gotong royong bisa terjalin.
"Untuk biaya dia mengaku tidak tahu persis, namun jelasnya tidak menghabiskan puluhan juta jika dibandingkan dengan pengabenan 'newek' atau sendiri-sendiri," jelasnya.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Almarhum Agung Prabangsa tahun ini memang diikutkan dalam pengabenan massal di Banjar Pande Bangli pada 17 September 2011," kata Agung Samudra Dinata adik kandung almarhum di Bangli, Rabu.
Ia mengharapkan setelah mengikuti upacara itu, rohnya lebih nyaman dan tidak terlunta-lunta lagi.
Dengan mengikuti ngaben massal, rasa kebersamaan di Banjar akan terjalin, disamping biayanya lebih ringan juga suasana gotong royong bisa terjalin.
"Untuk biaya dia mengaku tidak tahu persis, namun jelasnya tidak menghabiskan puluhan juta jika dibandingkan dengan pengabenan 'newek' atau sendiri-sendiri," jelasnya.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011