Denpasar (Antaranews Bali) - Danrem 163/Wira Satya, Kolonel Arh A.M. Suharyadi mendukung gerakan kedas sampah plastik yang dilakukan Pengurus DPD Peradah dan PD KMHDI Provinsi Bali, saat melakukan audiensi di Makorem, Denpasar, Rabu.
"Kami sangat mengapresiasi dan merespon positif apa yang menjadi ide dan rencana dari kedua organisasi Pemuda Hindu tersebut baik Peradah maupun KMHDI," ujar Danrem di Denpasar.
Bagi Bali sebagai daerah tujuan wisata internasional, sampah telah menjadi masalah tersendiri. Hal ini tidak hanya menjadi perhatian orang yang mendiami Pulau Bali, namun para Delegasi IMF yang melakukan pertemuan pada Oktober 2018 di Bali juga peduli dan memberikan perhatian terhadap masalah sampah yang ada di Pulau Bali.
Danrem menyoroti sampah plastik telah menjadi momok tersendiri yang harus ditangani dengan baik. "Pendapatan Bali 68 persen bergantung pada sektor pariwisata, maka pelestarian alam lingkungan menjadi sangat penting termasuk penanganan masalah sampah plastik," katanya.
Danrem berjanji akan mengoordinasikan dan memerintahkan jajaran untuk menyiapkan personel dan kelengkapan lain yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan tersebut.
"Kegiatan yang digagas Peradah maupun KMHDI merupakan wujud nyata dari konsep Tri Hita Karana yang sangat menyelaraskan tiga hubungan harmonis antara manusia dengan sang pencipta, manusia dengan manusianya dan manusia dengan lingkungannya," katanya.
Menurut Danrem, kegiatan ini menjadi suatu implementasi dari apa yang menjadi konsep luhur Tri Hita Karana tersebut.
Kehadiran kedua organisasi Pemuda Hindu tersebut dipimpin I Ketut Putra yang sekaligus merupakan Ketua Penyelenggara Gerakan Kedas Sampah Plastik yang didampingi Ketua Peradah Bali Komang Agus Widiantara dan tiga anggota lainnya.
Ketut Putra menjelaskan maksud tujuan untuk dapat bertemu dengan Danrem 163/Wira Satya, terkait rencana ke depan untuk melaksanakan gerakan kedas sampah plastik atau gerakan pembersihan sampah plastik di Pulau Bali.
"Kegiatan ini akan difokuskan pada dua lokasi kawasan suci yaitu di Pura Lempuyang Luhur dan Pura Besakih Karangasem," katanya.
Ia menilai, sampah plastik saat ini telah menjadi permasalahan tersendiri terhadap lingkungan termasuk di kawasan suci seperti Pura yang ada di Bali.
Untuk itu, pihaknya memohon dukungan Danrem dan jajaran dalam rangka kegiatan yang akan dilakukan dalam menangani sampah plastik.
Ia menambahkan, Gerakan Kedas Sampah Plastik tersebut juga sebagai wujud penerapan Peraturan Gubernur Bali No 97 Tahun 2018 terkait Pembatasan Timbunan Sampah Plastik Sekali Pakai.
"Kegiatan bersih sampah plastik direncanakan akan dilaksanakan di Pura Lempuyang Luhur pada 12 Januari 2019 dan Pura Besakih pada 2 Pebruari 2019," katanya.
Kegiatan ini melibatkan seluruh unsur masyarakat termasuk TNI, untuk itu pihaknya meminta dukungan Personel TNI dan dukungan lain untuk kelancaran kegiatan ini.
Dalam audiensi itu Danrem didampingi oleh seluruh Kasi Korem dan Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kami sangat mengapresiasi dan merespon positif apa yang menjadi ide dan rencana dari kedua organisasi Pemuda Hindu tersebut baik Peradah maupun KMHDI," ujar Danrem di Denpasar.
Bagi Bali sebagai daerah tujuan wisata internasional, sampah telah menjadi masalah tersendiri. Hal ini tidak hanya menjadi perhatian orang yang mendiami Pulau Bali, namun para Delegasi IMF yang melakukan pertemuan pada Oktober 2018 di Bali juga peduli dan memberikan perhatian terhadap masalah sampah yang ada di Pulau Bali.
Danrem menyoroti sampah plastik telah menjadi momok tersendiri yang harus ditangani dengan baik. "Pendapatan Bali 68 persen bergantung pada sektor pariwisata, maka pelestarian alam lingkungan menjadi sangat penting termasuk penanganan masalah sampah plastik," katanya.
Danrem berjanji akan mengoordinasikan dan memerintahkan jajaran untuk menyiapkan personel dan kelengkapan lain yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan tersebut.
"Kegiatan yang digagas Peradah maupun KMHDI merupakan wujud nyata dari konsep Tri Hita Karana yang sangat menyelaraskan tiga hubungan harmonis antara manusia dengan sang pencipta, manusia dengan manusianya dan manusia dengan lingkungannya," katanya.
Menurut Danrem, kegiatan ini menjadi suatu implementasi dari apa yang menjadi konsep luhur Tri Hita Karana tersebut.
Kehadiran kedua organisasi Pemuda Hindu tersebut dipimpin I Ketut Putra yang sekaligus merupakan Ketua Penyelenggara Gerakan Kedas Sampah Plastik yang didampingi Ketua Peradah Bali Komang Agus Widiantara dan tiga anggota lainnya.
Ketut Putra menjelaskan maksud tujuan untuk dapat bertemu dengan Danrem 163/Wira Satya, terkait rencana ke depan untuk melaksanakan gerakan kedas sampah plastik atau gerakan pembersihan sampah plastik di Pulau Bali.
"Kegiatan ini akan difokuskan pada dua lokasi kawasan suci yaitu di Pura Lempuyang Luhur dan Pura Besakih Karangasem," katanya.
Ia menilai, sampah plastik saat ini telah menjadi permasalahan tersendiri terhadap lingkungan termasuk di kawasan suci seperti Pura yang ada di Bali.
Untuk itu, pihaknya memohon dukungan Danrem dan jajaran dalam rangka kegiatan yang akan dilakukan dalam menangani sampah plastik.
Ia menambahkan, Gerakan Kedas Sampah Plastik tersebut juga sebagai wujud penerapan Peraturan Gubernur Bali No 97 Tahun 2018 terkait Pembatasan Timbunan Sampah Plastik Sekali Pakai.
"Kegiatan bersih sampah plastik direncanakan akan dilaksanakan di Pura Lempuyang Luhur pada 12 Januari 2019 dan Pura Besakih pada 2 Pebruari 2019," katanya.
Kegiatan ini melibatkan seluruh unsur masyarakat termasuk TNI, untuk itu pihaknya meminta dukungan Personel TNI dan dukungan lain untuk kelancaran kegiatan ini.
Dalam audiensi itu Danrem didampingi oleh seluruh Kasi Korem dan Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019