Denpasar (Antaranews Bali) - Tim kesenian dari Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar tampil membawakan garapan kesenian "Kecak Ramayana" untuk mewakili Bali dan juga Indonesia, dalam perayaan Deepavali yang bertajuk "Ramleela Utsava" di India.

"Ini adalah tindak lanjut kerja sama dalam bentuk MoU (nota kesepahaman) antara Ayodhya Research Institute dengan Unhi Denpasar. Jadi, setiap tahun, kami dari Unhi diundang untuk tampil di India," kata Rektor Unhi Denpasar, Prof Dr drh I Made Damriyasa MS, di Denpasar, Rabu.

Perayaan Deepavali rutin dilakukan setiap tahun di seluruh dunia. Perayaan tersebut berlangsung dari 4 hingga 7 November. Di India, puncak perayaannya dilaksanakan 6 November 2018.

Acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut dihadiri beberapa pejabat dari wilayah Uttar Pradesh, termasuk Chief Minister Uttar Pradesh.

Sejumlah perwakilan pimpinan negara yang terlibat dalam ajang kesenian internasional itu seperti dari Korea, Rusia, Trinidad dan Tobago, Laos, Kamboja juga hadir dalam "Perayaan Cahaya" yang dipusatkan di daerah Ayodhya, India, tersebut.

Menurut Prof Damriyasa, sejak tahun lalu, tim kesenian Universitas Hindu Indonesia Denpasar rutin diundang untuk tampil di India dalam memeriahkan perayaan Deepavali.

"Tahun ini, kami tampil dua kali, yaitu di kota Lucknow dan Ayodhya dalam rangkaian acara Deepavali. Jadi, kami satu-satunya mewakili Bali dan Indonesia untuk tampil dalam ajang kesenian internasional tersebut," katanya.

Hal ini juga merupakan bentuk komitmen mewujudkan visi Unhi Denpasar sebagai pusat kajian agama dan budaya Hindu, serta langkah nyata untuk "go international" menuju "world class university".

Pada kesempatan tersebut, tim kesenian Unhi Denpasar menampilkan garapan kesenian Kecak berlakon cerita epos Ramayana. "Ini merupakan wujud nyata kami melestarikan dan mengembangkan kesenian dan budaya Hindu Indonesia. Selain itu, ajang ini menjadi wahana bagi mahasiswa melatih mental mereka tampil di dunia Internasional," ucapnya.

Tahun ini, tim kesenian Unhi Denpasar telah memberangkatkan tim kesenian berjumlah 33 orang, yang terdiri dari dosen dan 20 mahasiswa terpilih dari Fakultas Pendidikan Agama dan Seni.

Keberangkatan kali ini langsung didampingi oleh Rektor dan Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr I Wayan Muka ST MT, beserta Sekretaris Yayasan Pendidikan Widya Kerti Dr Dewa Ketut Budiana.

"Tahun depan, tidak tertutup kemungkinan mahasiswa dari program studi lain juga dilibatkan, tergantung komitmen mereka terhadap kesenian dan budaya Hindu," kata Prof Damriyasa.

Tim kesenian Unhi ini langsung dipimpin oleh Dekan Fakultas Pendidikan Agama dan Seni, Prof Dr Ida Ayu Gde Yadnyawati MPd yang langsung berperan sebagai Dewi Sinta.

Selaku koreografer pementasan Kecak Ramayana yakni I Made Sugiarta, SSn, MSi, dengan dua orang komposer yakni I Ketut Gede Rudita SSn dan  Pande Gde Eka Mardiana, SSkar, MSi.

"Kami sejak tahun lalu rutin diundang ke India. Kami dari Unhi dipandang sangat berkomitmen dan dipandang sangat layak untuk tampil dalam ajang kesenian 'Ramleela' yakni kesenian yang mengambil tema berkaitan dengan tokoh Rama dan epos Ramayana," ucap Yadnyawati.

Pada 2017, Unhi Denpasar tampil dengan personel lebih sedikit, tahun ini jumlah personel lebih besar, yaitu lebih dari 30 orang. "Semua biaya keberangkatan, akomodasi, konsumsi ditanggung pihak Ayodhya Research Institute. Ini adalah usaha kami selalu menggemakan kesenian dan kebudayaan Indonesia, khususnya Bali di ajang internasional," ucapnya.

Yadnyawati berharap kerja sama itu tetap dilanjutkan dan tidak tertutup kemungkinan tahun depan Unhi Denpasar juga akan tampil di negara lain karena di sana bertemu tim-tim kesenian dari berbagai negara.

"Melalui pertunjukan kecak juga diharapkan akan dapat menyampaikan misi jalinan keeratan budaya selain secara estetika memperkenalkan kekayaan seni budaya Bali dan Indonesia di mata dunia," katanya.(ed)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018