Denpasar (Antaranews Bali) - PT Bank Mandiri Taspen (Mantap) menggenjot pengelolaan dana yang ditampung melalui Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali karena potensi dari sisi aset yang besar dengan tren tumbuh positif.
"Bank Mantap bermula dan berkembang dari Bali sehingga kami memiliki keterikatan dengan lokal, caranya kami kerja sama dengan LPD," kata Direktur Utama Bank Mantap Josephus Triprakoso di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, saat ini baru beberapa LPD di Pulau Dewata yang menempatkan dana di bank yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali itu.
Pihaknya optimistis mampu merangkul LPD lainnya karena bank yang berkantor pusat di Jalan Melati Denpasar itu didukung penuh dua induk usaha BUMN yakni Bank Mandiri dan Taspen.
"Kami bukan satu-satunya bank di Bali jadi perlu waktu namun dengan didukung Bank Mandiri dan Taspen, itu lebih menyakinkan kami masuk ke LPD," imbuhnya.
Untuk menarik LPD menempatkan dana di bank itu, pihaknya menawarkan bunga dan tenor khusus termasuk adanya hadiah yang bisa dipilih sesuai dengan syarat dan ketentuan.
Pengelolaan dana dari LPD itu diharapkan dapat mendongkrak kinerja dari sisi dana pihak ketiga (DPK) dan aset bank tersebut.
Josephus mencatat sampai September 2018 total aset Bank Mantap mencapai Rp17,84 triliun atau tumbuh sekitar 41 persen, DPK mencapai Rp13,52 triliun atau tumbuh sampai dengan 55,1 persen.
Untuk penyaluran kredit berkisar Rp14,31 triliun atau meningkat sampai 56,4 persen, khusus untuk penyaluran kredit pensiunan sebesar Rp12,72 triliun yang tumbuh 82 persen dan laba bersih mencapai Rp259,5 miliar atau naik 135,8 persen.
Saat ini Bank Mantap mempunyai jaringan kantor sebanyak 220 jaringan yang tersebar di 28 provinsi, sedangkan untuk LPD di Bali tercatat sebanyak 1.433 unit yang ada di setiap desa dengan total aset lembaga keuangan milik desa itu mencapai Rp18,47 triliun pada tahun 2017 atau, naik 22,5 persen jika dibandingkan tahun 2016. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Bank Mantap bermula dan berkembang dari Bali sehingga kami memiliki keterikatan dengan lokal, caranya kami kerja sama dengan LPD," kata Direktur Utama Bank Mantap Josephus Triprakoso di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, saat ini baru beberapa LPD di Pulau Dewata yang menempatkan dana di bank yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali itu.
Pihaknya optimistis mampu merangkul LPD lainnya karena bank yang berkantor pusat di Jalan Melati Denpasar itu didukung penuh dua induk usaha BUMN yakni Bank Mandiri dan Taspen.
"Kami bukan satu-satunya bank di Bali jadi perlu waktu namun dengan didukung Bank Mandiri dan Taspen, itu lebih menyakinkan kami masuk ke LPD," imbuhnya.
Untuk menarik LPD menempatkan dana di bank itu, pihaknya menawarkan bunga dan tenor khusus termasuk adanya hadiah yang bisa dipilih sesuai dengan syarat dan ketentuan.
Pengelolaan dana dari LPD itu diharapkan dapat mendongkrak kinerja dari sisi dana pihak ketiga (DPK) dan aset bank tersebut.
Josephus mencatat sampai September 2018 total aset Bank Mantap mencapai Rp17,84 triliun atau tumbuh sekitar 41 persen, DPK mencapai Rp13,52 triliun atau tumbuh sampai dengan 55,1 persen.
Untuk penyaluran kredit berkisar Rp14,31 triliun atau meningkat sampai 56,4 persen, khusus untuk penyaluran kredit pensiunan sebesar Rp12,72 triliun yang tumbuh 82 persen dan laba bersih mencapai Rp259,5 miliar atau naik 135,8 persen.
Saat ini Bank Mantap mempunyai jaringan kantor sebanyak 220 jaringan yang tersebar di 28 provinsi, sedangkan untuk LPD di Bali tercatat sebanyak 1.433 unit yang ada di setiap desa dengan total aset lembaga keuangan milik desa itu mencapai Rp18,47 triliun pada tahun 2017 atau, naik 22,5 persen jika dibandingkan tahun 2016. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018