Singaraja (Antaranews Bali) - Undiksha, Singaraja, Bali, menggandeng dosen Griffith University (Australia) Dr Sally Breen dari, serta Yasuko Iwai (Jepang) untuk berkolaborasi menyelenggarakan seminar internasional "creative writing" bersama dosen Undiksha (Indonesia), yakni Dr. Putu Artini serta Kadek Sonia Piscayanti, M.Pd.

"Kegiatan ini dilaksanakan Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha untuk menstimulasi kreativitas dan produktivitas dalam kegiatan menulis kreatif di kalangan mahasiswa dan guru-guru sekolah se-Bali, guna menularkan energi kreatif ke komunitas terdekatnya," kata Ketua Panitia Dr Putu Artini dalam keterangan pers yang diterima Antara di Singaraja, Buleleng, Bali, Selasa.

Dalam lokakarya/workshop yang dihadiri 70 orang dari Australia, Jepang, Filipina, Itali, Afghanistan, dan Indonesia itu, pembicara Yasuko Iwai dan Sae Aoyagi dari Jepang membawakan puisi karya penyair Jepang Mitsuo Aida yang banyak bicara soal kebajikan dan falsafah hidup.

"Salah satunya yang sangat melekat adalah puisi 'Tak apa kita jatuh, kita adalah manusia'. Ada sepuluh puisi pendek yang merupakan karya penyair Jepang itu dan karyanya itu dibacakan oleh sepuluh peserta dengan Bahasa Jepang dan Inggris," kata Artini mengutip puisi peserta seminar itu.

Artini yang menyajikan sastra lokal Bali yang penuh makna dan filosofi "Men Tiwas dan Men Sugih" dalam lokakarya/workshop itu mengatakan pembicara dari kalangan dosen Undiksha juga tak kalah menarik, seperti Sonia yang dosen Bahasa Inggris di Undiksha.

Sonia menyampaikan bahwa hal terpenting dalam proses menulis adalah proses kreatif. Dia bicara proses kreatif dibalik karya mahasiswa Creative Writing yang diajarnya.

Dalam acara yang juga bertujuan mendorong mahasiswa dan guru untuk memiliki kreativitas dan produktivitas dalam berpikir, dan menuliskan pemikirannya melalui penulisan kreatif itu, peserta membacakan karya dan Sonia menanyakan mengapa karya tersebut lahir. "Beberapa proses kreatif ternyata sangat menyentuh dan berdasar pengalaman personal," kata Artini.

Dalam kesempatan itu, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha Prof Dr Putu Kerti Nitiasih M.A mengatakan Undiksha memang perlu secara rutin menggelar kegiatan workshop penulisan kreatif di tengah rutinitas penulisan akademik di kampus.

"Dengan menulis secara lebih kreatif maka ide-ide dan gagasan bisa menjangkau masyarakat umum yang lebih luas. Saya mengapresiasi positif bahwa Undiksha mendapatkan kesempatan menyelenggarakan kegiatan yang penting ini dan program ini bisa berlanjut dengan makin baik di masa mendatang," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor IV Undiksha Dr. Wayan Suarnajaya MA mengatakan kegiatan seminar dan lokakarya/workshop ini sangat bagus karena melalui kegiatan "creative writing", maka potensi kreativitas mahasiswa di Bali, terutama mahasiswa Undiksja, akan lebih dikenal secara luas.

"Kegiatan penulisan kreatif ini penting dan bisa dilakukan secara rutin di Undiksha untuk pengembangan literasi kepada mahasiswa," ujarnya.

Senada dengan itu, Dr. Sally Breen dari Griffith University mengatakan kegiatan ini juga akan meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan universitas luar, terutama di bidang publikasi baik akademik maupun kreatif.

"Kreativitas hanya dapat dimunculkan jika pikiran tidak terkontrol dengan ketat. Semua aturan yang membatasi pikiran akan membatasi kreativitas. Inisiatif membuat ruang-ruang pertunjukan kecil untuk menampilkan karya mahasiswa juga ide yang mendekatkan kampus dengan masyarakat luar kampus. Dengan kegiatan semacam ini maka ruang belajar tidak hanya terjadi di dalam kelas," katanya.  (ed)

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018