Jakarta (Antaranews Bali) - Pemerintah Indonesia dan Singapura akan mengadakan pertemuan tahunan pemimpin kedua negara (Indonesia-Singapore Annual Leaders Retreat) di Nusa Dua, Bali pada 11 Oktober 2018.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, mengatakan, perrtemuan tahunan pemimpin Indonesia dan Singapura itu akan dilakukan di sela-sela rangkaian kegiatan internasional Pertemuan Tahunan IMF-Kelompok Bank Dunia (Annual Meetings International Monetary Fund - World Bank Group) 2018.
"Pada 11 Oktober 2018 pagi akan ada Leaders Retreat antara Indonesia dan Singapura. Kedua negara mempunyai kerja sama ekonomi yang erat. Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia," kata Denny Abdi, Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri.
Dalam pertemuan itu, menurut Denny, pemerintah Indonesia dan Singapura akan mendorong penguatan kerja sama ekonomi kedua negara, khususnya di bidang investasi.
"Kita juga mendorong kerjasama investasi antara Indonesia dan Singapura nanti pada saat itu di hadapan kepala negara akan ditandatangani persetujuan promosi perlindungan penanaman modal antara RI dan Singapura," ujar dia.
"Persetujuan yang akan ditandatangani dengan Singapura ini merupakan 'bilateral investment treaty' pertama yang Indonesia tandatangani dengan negara sahabat. Sehingga diharapkan kedepannya akan menjadi model bagi penguatan investasi antara Indonesia dan negara–negara sahabat," lanjut Denny.
Selanjutnya, dalam pertemuan itu pemerintah Indonesia dan Singapura juga akan menandatangani tujuh nota kesepahaman (MoU) lainnya, yaitu MoU tentang Program Kerja Sama Budaya untuk 2019-2020, MoU Kerja Sama Bidang Seni dan Warisan, MoU Kerja Sama Teknologi Keuangan, Instrumen Perluasan untuk MoU Tentang Kerjasama Pengembangan Sumber Daya Manusia di Bidang Maritim, MoU tentang Kerjasama untuk Pengembangan dan Implementasi Industri 4.0, MoU tentang Program Pembelajaran Teknologi Keuangan untuk Pendidikan Tinggi, MoU Kerja Sama Wisata Pesiar antara Pelindo III dan Star Cruise. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, mengatakan, perrtemuan tahunan pemimpin Indonesia dan Singapura itu akan dilakukan di sela-sela rangkaian kegiatan internasional Pertemuan Tahunan IMF-Kelompok Bank Dunia (Annual Meetings International Monetary Fund - World Bank Group) 2018.
"Pada 11 Oktober 2018 pagi akan ada Leaders Retreat antara Indonesia dan Singapura. Kedua negara mempunyai kerja sama ekonomi yang erat. Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia," kata Denny Abdi, Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri.
Dalam pertemuan itu, menurut Denny, pemerintah Indonesia dan Singapura akan mendorong penguatan kerja sama ekonomi kedua negara, khususnya di bidang investasi.
"Kita juga mendorong kerjasama investasi antara Indonesia dan Singapura nanti pada saat itu di hadapan kepala negara akan ditandatangani persetujuan promosi perlindungan penanaman modal antara RI dan Singapura," ujar dia.
"Persetujuan yang akan ditandatangani dengan Singapura ini merupakan 'bilateral investment treaty' pertama yang Indonesia tandatangani dengan negara sahabat. Sehingga diharapkan kedepannya akan menjadi model bagi penguatan investasi antara Indonesia dan negara–negara sahabat," lanjut Denny.
Selanjutnya, dalam pertemuan itu pemerintah Indonesia dan Singapura juga akan menandatangani tujuh nota kesepahaman (MoU) lainnya, yaitu MoU tentang Program Kerja Sama Budaya untuk 2019-2020, MoU Kerja Sama Bidang Seni dan Warisan, MoU Kerja Sama Teknologi Keuangan, Instrumen Perluasan untuk MoU Tentang Kerjasama Pengembangan Sumber Daya Manusia di Bidang Maritim, MoU tentang Kerjasama untuk Pengembangan dan Implementasi Industri 4.0, MoU tentang Program Pembelajaran Teknologi Keuangan untuk Pendidikan Tinggi, MoU Kerja Sama Wisata Pesiar antara Pelindo III dan Star Cruise. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018