Gianyar (Antaranews Bali) - Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gianyar berupaya meningkatkan penganekaragaman pengolahan hasil laut, dengan harapan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.
  
"Produksi perikanan tangkap di Kabupaten Gianyar cukup melimpah mencapai 521,1 ton/tahun dengan konsumsi ikan mencapai 29,8 Kg perkapita/tahun dan tahun 2018 ditarget mencapai 29,9 Kg perkapita, " kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Kab. Gianyar, Ir. Dewi Hariani, Kamis.
  
Ketika membuka bimbingan teknis (bimtek) pengolahan hasil perikanan tangkap, di Sekretariat Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Poklasar) Putra Samudra 1 Desa Lebih, Hariani mengatakan penganekaragaman olahan ikan diharapkan mampu meningkatkan nilai jual hasil tangkapan nelayan itu.
  
Menurut dia dengan melimpahnya produksi ikan di daerah pesisir Kabupaten Gianyar, apalagi saat musim ikan perlu dicarikan solusi bagaimana ikan tangkapan nelayan bisa awet dengan nilai jual tinggi.

“Ikan setelah ditangkap harus mendapat perlakuan khusus agar tidak cepat membusuk, apakah itu diawetkan dengan cara dibekukan, dijemur ataukah dipindang seperti yang selama ini kita kenal,” katanya
  
Selain itu, Hariani menambahkan, saat ini diupayakan pengolahan ikan dengan menu-menu kekinian yang “ngetrend” di masyarakat, seperti olahan geprek, ikan crispy dan lainnya.
  
"Kita kan tahu saat ini di masyarakat lagi gandrung dengan menu ayam geprek, kami mencoba menganti ayam dengan ikan. kami akan terus berinovasi membantu nelayan dengan berbagai terobosan baru agar kesejahteraan nelayan dapat ditingkatkan," katanya
  
Bimtek kali ini diikuti oleh 40 peserta yang merupakan perwakilan dari Poklasar di Kabupaten Gianyar. Peserta akan dilatih selama dua hari (13-14 September) dengan materi dari nara sumber Ir. A.A Gede Putra, asesor pensiunan dari kantor BP3 Banyuwangi, DR.Ir I Nengah Kencana dari Fakultas Teknologi Pertanian Unud dan Prof.Ir. Nyoman Semadi Antara,MP.Ph.D Guru Besar di Fakultas Teknologi Pertanian Unud. (*)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018