Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang masa jabatannya berakhir pada 29 Agustus mendatang, menggunakan apel disiplin yang berlangsung di halaman kantor pemprov setempat untuk berpamitan dengan para ASN.
"Ini adalah kali terakhir saya bersama kalian dalam kegiatan apel seperti ini," kata Pastika saat memimpin apel disiplin tersebut, di Denpasar, Senin.
Orang nomor satu di Bali itu menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi dukungan dari jajaran birokrasi Pemprov Bali dalam mengawal 10 tahun pelaksanaan program Bali Mandara.
Pastika meminta prestasi yang telah dicapai dapat dipertahankan dan ditingkatkan di? masa-masa mendatang. Dia tidak memungkiri bahwa selama 10 tahun kepemimpinannya tentu ada hal-hal yang tak berkenan yang secara tak sengaja diperbuatnya.
"Dengan segenap kerendahan hati, saya mohon maaf," ucapnya.
Selain menjadi momen pamitan, dalam pengarahannya Pastika kembali menekankan tiga pilar organisasi yang harus senantiasa dipedomani seluruh ASN yaitu disiplin, hirarki dan loyalitas.
"Tanpa berpedoman pada tiga pilar itu, sebuah organisasi hanya akan menjadi gerombolan liar yang tak berguna," ucapnya.
Pastika akan merasa sangat bangga jika seluruh ASN Pemprov Bali bisa tetap mempertahankan kedisiplinan yang ditunjukkan selama ia menjabat sebagai gubernur.
Menurutnya, ASN mengemban tugas dan tanggung jawab yang sangat berat.
"Baik atau buruknya wajah birokrasi, sejahtera atau tidaknya rakyat, aman atau tidak amannya Bali, damai atau tidak damainya Bali tergantung kita. Kita tidak bisa menuding atau menyalahkan yang lain karena kitalah yang terpilih, diberi kepercayaan, wewenang dan fasilitas," ujarnya.
Oleh karena itu, tidak layak jika ASN tak bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan rakyat tersebut.
Dalam kesempatan apel tersebut, Pastika menyinggung peringatan Hari Jadi ke-60 Provinsi Bali pada 14 Agustus 2018. Kata dia, 60 tahun merupakan usia yang sudah sangat dewasa.
Dalam rentang waktu 60 tahun, telah banyak pengalaman yang dipetik dan bisa dijadikan pelajaran untuk melanjutkan dan mengisi pembangunan di waktu-waktu mendatang. Selain itu, peringatan hari jadi juga diharapkan menjadi momentum evaluasi apa yang sudah dan belum dilakukan.
Suasana haru makin terasa ketika Gubernur Bali menghampiri barisan dan menyalami peserta upacara. Para ASN pun memanfaatkan momen tersebut untuk berswafoto.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Ini adalah kali terakhir saya bersama kalian dalam kegiatan apel seperti ini," kata Pastika saat memimpin apel disiplin tersebut, di Denpasar, Senin.
Orang nomor satu di Bali itu menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi dukungan dari jajaran birokrasi Pemprov Bali dalam mengawal 10 tahun pelaksanaan program Bali Mandara.
Pastika meminta prestasi yang telah dicapai dapat dipertahankan dan ditingkatkan di? masa-masa mendatang. Dia tidak memungkiri bahwa selama 10 tahun kepemimpinannya tentu ada hal-hal yang tak berkenan yang secara tak sengaja diperbuatnya.
"Dengan segenap kerendahan hati, saya mohon maaf," ucapnya.
Selain menjadi momen pamitan, dalam pengarahannya Pastika kembali menekankan tiga pilar organisasi yang harus senantiasa dipedomani seluruh ASN yaitu disiplin, hirarki dan loyalitas.
"Tanpa berpedoman pada tiga pilar itu, sebuah organisasi hanya akan menjadi gerombolan liar yang tak berguna," ucapnya.
Pastika akan merasa sangat bangga jika seluruh ASN Pemprov Bali bisa tetap mempertahankan kedisiplinan yang ditunjukkan selama ia menjabat sebagai gubernur.
Menurutnya, ASN mengemban tugas dan tanggung jawab yang sangat berat.
"Baik atau buruknya wajah birokrasi, sejahtera atau tidaknya rakyat, aman atau tidak amannya Bali, damai atau tidak damainya Bali tergantung kita. Kita tidak bisa menuding atau menyalahkan yang lain karena kitalah yang terpilih, diberi kepercayaan, wewenang dan fasilitas," ujarnya.
Oleh karena itu, tidak layak jika ASN tak bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan rakyat tersebut.
Dalam kesempatan apel tersebut, Pastika menyinggung peringatan Hari Jadi ke-60 Provinsi Bali pada 14 Agustus 2018. Kata dia, 60 tahun merupakan usia yang sudah sangat dewasa.
Dalam rentang waktu 60 tahun, telah banyak pengalaman yang dipetik dan bisa dijadikan pelajaran untuk melanjutkan dan mengisi pembangunan di waktu-waktu mendatang. Selain itu, peringatan hari jadi juga diharapkan menjadi momentum evaluasi apa yang sudah dan belum dilakukan.
Suasana haru makin terasa ketika Gubernur Bali menghampiri barisan dan menyalami peserta upacara. Para ASN pun memanfaatkan momen tersebut untuk berswafoto.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018