Badung (Antaranews Bali) - Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, Bali, menargetkan 148.644 orang anak dengan rincian laki-laki sebanyak 76.400 orang dan perempuan sebanyak 72.244 orang akan mendapatkan imunisasi Measles Rubella (MR) pada tahun 2018.
"Kami menyiapkan pos imunisasi untuk kampanye imunisasi MR sebanyak 1.324 pos layanan dan total vaksin yang dibutuhkan untuk imunisasi MR di Badung sebanyak 19.800 Vial, dengan indeks pemakaian satu Vial vaksin diberikan untuk delapan orang anak," ujar Kepala Dinas Kesehatan Badung, Putra Suteja, saat pelaksanaan imunisasi di SD Cerdas Insan Sejahtera, Dalung, Badung, Rabu.
Ia mengatakan, sasaran dari imunisasi MR tersebut adalah anak berusia sembilan bulan sampai dengan kurang dari 15 Tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya yang diberikan secara serentak dan massal.
"Imunisasi akan dilaksanakan selama dua bulan, dimana pada bulan Agustus melalui jalur sekolah dan bulan September melalui jalur non-sekolah seperti Posyandu dan pos imunisasi lainnya. Kemudian pada bulan Oktober mendatang akan dilanjutkan sebagai program rutin yang khususnya diberikan pada anak usia sembilan bulan," katanya.
Putra Suteja menjelaskan, virus campak (Measles) dapat menyebabkan komplikasi serius seperti Diare, Radang Paru (Pneumonia), Radang Otak dan bahkan Kematian. Sedangkan Rubella dapat menyebabkan terjadinya keguguran atau kecacatan pada bayi apabila menyerang ibu hamil pada trimester pertama, dimana penyakit itu merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus.
"Jadi tujuan imunisasi Measles Rubella (MR) tersebut dilaksanakan untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian Rubella tahun 2020. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka imunisasi adalah satu–satunya cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit itu dan akan menciptakan generasi emas Indonesia yang sehat dan kuat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan, Dr Elly S. Murti mengatakan, Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Pada Tahun 2000, lebih dari 562.000 anak pertahun meninggal di seluruh dunia karena komplikasi penyakit Campak.
"Dengan pemberian imunisasi Campak, kejadian itu menurun menjadi 115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 Kematian perjamnya. Sedangkan Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam Global Vaccine Action Plan ( GVAP ), Campak dan Rubella ditargetkan untuk dapat dieliminasi di lima Regional WHO pada Tahun 2020, dengan berbagai Strategi yang diperlukan untuk mencapai target Dunia tanpa Campak Rubella atau CRS.
"Imunisasi MR diharapkan dapat mengeliminasi Campak dan mengendalikan Rubella pada tahun 2020, meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap Campak dan Rubella secara cepat, memutuskan transmisi Virus Campak dan Rubella serta menurunkan angka kejadian Campak dan Rubella.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami menyiapkan pos imunisasi untuk kampanye imunisasi MR sebanyak 1.324 pos layanan dan total vaksin yang dibutuhkan untuk imunisasi MR di Badung sebanyak 19.800 Vial, dengan indeks pemakaian satu Vial vaksin diberikan untuk delapan orang anak," ujar Kepala Dinas Kesehatan Badung, Putra Suteja, saat pelaksanaan imunisasi di SD Cerdas Insan Sejahtera, Dalung, Badung, Rabu.
Ia mengatakan, sasaran dari imunisasi MR tersebut adalah anak berusia sembilan bulan sampai dengan kurang dari 15 Tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya yang diberikan secara serentak dan massal.
"Imunisasi akan dilaksanakan selama dua bulan, dimana pada bulan Agustus melalui jalur sekolah dan bulan September melalui jalur non-sekolah seperti Posyandu dan pos imunisasi lainnya. Kemudian pada bulan Oktober mendatang akan dilanjutkan sebagai program rutin yang khususnya diberikan pada anak usia sembilan bulan," katanya.
Putra Suteja menjelaskan, virus campak (Measles) dapat menyebabkan komplikasi serius seperti Diare, Radang Paru (Pneumonia), Radang Otak dan bahkan Kematian. Sedangkan Rubella dapat menyebabkan terjadinya keguguran atau kecacatan pada bayi apabila menyerang ibu hamil pada trimester pertama, dimana penyakit itu merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus.
"Jadi tujuan imunisasi Measles Rubella (MR) tersebut dilaksanakan untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian Rubella tahun 2020. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka imunisasi adalah satu–satunya cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit itu dan akan menciptakan generasi emas Indonesia yang sehat dan kuat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan, Dr Elly S. Murti mengatakan, Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Pada Tahun 2000, lebih dari 562.000 anak pertahun meninggal di seluruh dunia karena komplikasi penyakit Campak.
"Dengan pemberian imunisasi Campak, kejadian itu menurun menjadi 115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 Kematian perjamnya. Sedangkan Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam Global Vaccine Action Plan ( GVAP ), Campak dan Rubella ditargetkan untuk dapat dieliminasi di lima Regional WHO pada Tahun 2020, dengan berbagai Strategi yang diperlukan untuk mencapai target Dunia tanpa Campak Rubella atau CRS.
"Imunisasi MR diharapkan dapat mengeliminasi Campak dan mengendalikan Rubella pada tahun 2020, meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap Campak dan Rubella secara cepat, memutuskan transmisi Virus Campak dan Rubella serta menurunkan angka kejadian Campak dan Rubella.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018