Denpasar (Antaranews Bali) - Sebanyak 520 peserta dari kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa dari sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata mengikuti berbagai perlombaan serangkaian ajang "Utsawa Dharmagita" ke-28 tingkat Provinsi Bali.
"Tujuan Utsawa Dharmagita ini adalah untuk melestarikan dan mengembangkan dharmagita sebagai salah satu kearifan lokal budaya Bali dan memperdalam ajaran agama Hindu," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha saat menyampaikan sambutan membuka Utsawa Dharmagita ke-28, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Jumat.
Utsawa Dharmagita 2018 yang digelar dari 27-29 Juli mendatang itu akan "mempertandingkan" 37 kategori yang diikuti mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa.
Dari 37 kategori yang dilombakan itu mencakup sembilan kelompok jenis "utsawa dharmagita" yakni pembacaan sloka, palawakya, kekawin, kidung, geguritan, dharmawacana berbahasa Bali, dharmawacana berbahasa Inggris, dharmawidya dan menghafal sloka.
"Utsawa dharmagita ini pun bertujuan untuk meningkatkan bakti umat Hindu di Bali dengan memahami dan melaksanakan ajaran sastra yang memang penting dan tertuang di dalam dharmagita (nyanyian suci Hindu)," ucap Dewa Beratha.
Dengan demikian, lanjut dia, masyarakat Bali dapat menjadi insan yang cerdas, santun, unggul, peduli, mandiri dan berbudaya.
"Selain itu, melalui ajang ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan umat Hindu di Bali dalam mempraktikkan dharmagita. Di samping untuk memperoleh kader-kader pendharmawacana (pemberi ceramah keagamaan) dan pendharmagita, sebagai bentuk alih generasi," ujarnya.
Yang tidak kalah penting, lanjut dia, diharapkan dapat memperkokoh rasa saling asah, asih, dan asuh masyarakat Bali dalam menghadapi dampak negatif globalisasi dan teknologi informasi.
"Untuk persiapan pelaksanaan acara ini, sebelumnya telah dilakukan sejumlah rapat dan pertemuan yang diikuti oleh pimpinan Widya Sabha kabupaten/kota dan utusan bupati/wali kota dari sembilan kabupaten/kota sehingga kami harapkan semua rangkaian acara dapat berjalan lancar," katanya.
Dewa Beratha menambahkan, ada 25 juri yang akan dilibatkan, yang berasal dari kalangan Widyasabha Provinsi Bali dan akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di Bali.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Tujuan Utsawa Dharmagita ini adalah untuk melestarikan dan mengembangkan dharmagita sebagai salah satu kearifan lokal budaya Bali dan memperdalam ajaran agama Hindu," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha saat menyampaikan sambutan membuka Utsawa Dharmagita ke-28, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Jumat.
Utsawa Dharmagita 2018 yang digelar dari 27-29 Juli mendatang itu akan "mempertandingkan" 37 kategori yang diikuti mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa.
Dari 37 kategori yang dilombakan itu mencakup sembilan kelompok jenis "utsawa dharmagita" yakni pembacaan sloka, palawakya, kekawin, kidung, geguritan, dharmawacana berbahasa Bali, dharmawacana berbahasa Inggris, dharmawidya dan menghafal sloka.
"Utsawa dharmagita ini pun bertujuan untuk meningkatkan bakti umat Hindu di Bali dengan memahami dan melaksanakan ajaran sastra yang memang penting dan tertuang di dalam dharmagita (nyanyian suci Hindu)," ucap Dewa Beratha.
Dengan demikian, lanjut dia, masyarakat Bali dapat menjadi insan yang cerdas, santun, unggul, peduli, mandiri dan berbudaya.
"Selain itu, melalui ajang ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan umat Hindu di Bali dalam mempraktikkan dharmagita. Di samping untuk memperoleh kader-kader pendharmawacana (pemberi ceramah keagamaan) dan pendharmagita, sebagai bentuk alih generasi," ujarnya.
Yang tidak kalah penting, lanjut dia, diharapkan dapat memperkokoh rasa saling asah, asih, dan asuh masyarakat Bali dalam menghadapi dampak negatif globalisasi dan teknologi informasi.
"Untuk persiapan pelaksanaan acara ini, sebelumnya telah dilakukan sejumlah rapat dan pertemuan yang diikuti oleh pimpinan Widya Sabha kabupaten/kota dan utusan bupati/wali kota dari sembilan kabupaten/kota sehingga kami harapkan semua rangkaian acara dapat berjalan lancar," katanya.
Dewa Beratha menambahkan, ada 25 juri yang akan dilibatkan, yang berasal dari kalangan Widyasabha Provinsi Bali dan akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di Bali.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018