Badung (Antaranews Bali) - Rombongan dari Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Badung, Bali, untuk melihat dan mempelajari pengembangan pariwisata yang dilakukan pemerintah setempat.
"Kami melihat langsung kondisi Kabupaten Badung yang telah berhasil mengembangkan sektor pariwisata yang secara otomatis dapat meningkatkan PAD," ujar Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, di di Puspem Badung Mangupura,Kamis.
Bupati Eliaser mengatakan, dalam kunjungan itu pihaknya juga memperdalam materi Ranperda beserta perangkat daerah yang mempunyai tugas dan fungsi dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata.
"Apa yang kami dapat dari kunjungan kerja ke Badung ini akan kami jadikan contoh dan kedepannya akan kami kembangkan di Lembata," katanya.
Dalam kunjungan itu, Bupati Eliaser yang didampingi anggota DPRD Kabupaten Lambata, diterima oleh Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, yang didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, IB. Yoga Segara dan sejumlah SKPD terkait.
WabupKetut Suiasa, menjelaskan, secara geografis, luas Kabupaten Badung sangat kecil dengan luas 418 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 463.000jiwa.
"Kabupaten Badung terdiri dari enam Kecamatan dan 62 Desa/kelurahan. Selain Desa Dinas, di Badung juga ada 122 Desa Adat yang berbasis adat, seni, budaya dan agama," ujarnya.
Ia mengatakan, Pemerintah Badung memiliki program-program yang terus dilakukan, baik dalam penataan wilayah dengan konsep Tri Hita Karana.
"Kami juga memiliki program kemasyarakatan dengan menggelar pendidikan dan kesehatan gratis dengan proses lahir, hidup, mati dan nantinya masyarakat yang berumur 70 tahun akan diberikan gaji," ujarnya.
Pada akhir acara, Wabup Suiasa juga berharap kunjungan kerja tersebut dapat bermanfaat dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Lembata.
"Terima kasih atas kunjungan Pemerintah Lembata yang merupakan suatu kehormatan dan penghargaan bagi Kabupaten Badung," kata Wabup Suiasa.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018