Denpasar (Antaranews Bali) - Komandan Korem 163/Wira Satya Kolonel Arh Albertus Magnus Suharyadi mengingatkan tokoh masyarakat dan pemuda di Pulau Bali tentang pentingnya wawasan kebangsaan guna memperkokoh persatuan bangsa dan meningkatkan kecintaan terhadap Tanah Air.
"Kami mengundang para Kepala Desa, Lurah, FKPPI dan generasi muda pemuda dari unsur pramuka (Saka Wira Kartika binaan Korem 163/Wira Satya dan Kodim) untuk memberi edukasi tentang pentingnya wawasan kebangsaan," katanya di Denpasar, Sabtu.
Dalam kegiatan yang dihadiri 100 orang di Gedung Aula Wira Satya, ia menegaskan bahwa wawasan kebangsaan dapat dipahami secara seksama dan bisa disebarluaskan kepada masyarakat di daerah lainnya, sehingga semua masyarakat dapat membawa bangsa ini lebih kuat, lebih memupuk rasa persatua, dan bisa bersaing dengan negara lain.
Ia mengatakan, Indonesia memiliki ciri khas kebhinnekaan yang berdasarkan Pancasila, sehingga seluruh komponen bangsa, khusunya di Pulau Dewata, dapat menyatukan komitmen bersama yakni satu bangsa, satu Tanah Air dan satu Bahasa yakni Indonesia.
"Hal ini dapat bermuara pada terbentuknya rasa nasionalisme yang pantang menyerah dan siap membela negara dan bangsa. Jadi, pembinaan wawasan kebangsaan bagi komponen bangsa itu penting, mengingat adanya pergeseran yang signifikan pada semua sendi kehidupan," katanya.
Selain itu, heterogenitas dan keragaman Bangsa Indonesia merupakan suatu keniscayaan yang diciptakan Tuhan, namun hal ini tidak dikelola dengan baik sehingga mengakibatkan terjadinya berbagai gejolak atau konflik yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Terkikisnya nilai-nilai religius dari akar budaya bangsa, maka banyak orang ingin memperoleh sesuatu secara instan yang dapat berdampak pada perilaku tidak sabar, pragmatis, materialistis, individualistis," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Panitia Penyelenggara Mayor Inf. I Made Mustika mengatakan, para peserta juga mendapatkan materi pembekalan tentang bahaya narkoba dan seks bebas oleh Karumkit Singaraja dr Rini Indah, Sp.,Kj.
Selain itu, materi tentang empat konsensus kehidupan berbangsa dan bernegara oleh Kepala Bidang Pembinaan Ideologi Dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Suweda.
Sementara itu, dua pemateri dari Korem 163/Wira Satya yaitu Kasi Intel Korem 163/Wira Satya Letkol Chb. Dayat Dwi Ariyanto menyampaikan materi tentang Bhinneka Tunggal Ika dan pemateri terakhir Mayor Inf Ida Bagus Putu Swatama membawakan topik radikalisme dan terorisme.
Para peserta yang hadir begitu antusias menyimak materi-materi yang disajikan dengan adanya beberapa respons yang disampaikan baik dalam bentuk saran maupun pertanyaan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami mengundang para Kepala Desa, Lurah, FKPPI dan generasi muda pemuda dari unsur pramuka (Saka Wira Kartika binaan Korem 163/Wira Satya dan Kodim) untuk memberi edukasi tentang pentingnya wawasan kebangsaan," katanya di Denpasar, Sabtu.
Dalam kegiatan yang dihadiri 100 orang di Gedung Aula Wira Satya, ia menegaskan bahwa wawasan kebangsaan dapat dipahami secara seksama dan bisa disebarluaskan kepada masyarakat di daerah lainnya, sehingga semua masyarakat dapat membawa bangsa ini lebih kuat, lebih memupuk rasa persatua, dan bisa bersaing dengan negara lain.
Ia mengatakan, Indonesia memiliki ciri khas kebhinnekaan yang berdasarkan Pancasila, sehingga seluruh komponen bangsa, khusunya di Pulau Dewata, dapat menyatukan komitmen bersama yakni satu bangsa, satu Tanah Air dan satu Bahasa yakni Indonesia.
"Hal ini dapat bermuara pada terbentuknya rasa nasionalisme yang pantang menyerah dan siap membela negara dan bangsa. Jadi, pembinaan wawasan kebangsaan bagi komponen bangsa itu penting, mengingat adanya pergeseran yang signifikan pada semua sendi kehidupan," katanya.
Selain itu, heterogenitas dan keragaman Bangsa Indonesia merupakan suatu keniscayaan yang diciptakan Tuhan, namun hal ini tidak dikelola dengan baik sehingga mengakibatkan terjadinya berbagai gejolak atau konflik yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Terkikisnya nilai-nilai religius dari akar budaya bangsa, maka banyak orang ingin memperoleh sesuatu secara instan yang dapat berdampak pada perilaku tidak sabar, pragmatis, materialistis, individualistis," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Panitia Penyelenggara Mayor Inf. I Made Mustika mengatakan, para peserta juga mendapatkan materi pembekalan tentang bahaya narkoba dan seks bebas oleh Karumkit Singaraja dr Rini Indah, Sp.,Kj.
Selain itu, materi tentang empat konsensus kehidupan berbangsa dan bernegara oleh Kepala Bidang Pembinaan Ideologi Dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Suweda.
Sementara itu, dua pemateri dari Korem 163/Wira Satya yaitu Kasi Intel Korem 163/Wira Satya Letkol Chb. Dayat Dwi Ariyanto menyampaikan materi tentang Bhinneka Tunggal Ika dan pemateri terakhir Mayor Inf Ida Bagus Putu Swatama membawakan topik radikalisme dan terorisme.
Para peserta yang hadir begitu antusias menyimak materi-materi yang disajikan dengan adanya beberapa respons yang disampaikan baik dalam bentuk saran maupun pertanyaan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018