Mangupura (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, melaksanajan upacara peresmian secara ritual (Melaspas) untuk dua unit bangunan terpadu, yaitu bangunan parkir pasar seni dan puskesmas pembantu Kuta Selatan senilai Rp23 miliar yang bersumber dari APBD Badung tahun 2017 di kawasan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung.

"Dengan terealisasinya bangunan ini, kami harap layanan kepada masyarakat dapat lebih representatif. Bangunan ini juga akan dilengkapi dengan sarana, prasarana dan tenaga mumpuni," ujar Wabup Badung, Ketut Suiasa dalam siaran pers yang diterima di Mangupura, Selasa.

Saat upacara "Melaspas" untuk bangunan tersebut (16/4), Wabup Suiasa mengatakan, pembangunan dua unit bangunan yang dapat terealisasi dikarenakan adanya lahan milik Pemkab Badung tersebut sangat diperlukan masyarakat setempat untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di wilayah Tanjung Benoa.

"Memang, masalah di Tanjung Benoa adalah ruas jalan yang terbatas, padahal kawasan ini adalah kawasan pariwisata dengan mobilitas yang sangat padat. Sehingga keberadaan kantong parkir memang diperlukan untuk mengurangi kemacetan dan pengendara akan lebih tertib parkir," katanya.

Sementara dengan adanya kios dalam bangunan terpadu tersebut, Wabup Suiasa menjelaskan pihaknya berharap masyarakat sekitar dapat memanfaatkannya untuk menggenjot roda perekonomian masyarakat Tanjung Benoa.

Untuk puskesmas pembantu Kuta Selatan, pihaknya mengaku akan segera menyiapkan petugas kesehatan yang kompeten, sebab hal itu adalah layanan dasar dan utama bagi masyarakat, sehingga pelayanan publik di sektor kesehatan tersebut dinilainya haruslah prima.

"Dengan upaya ini kami harap layanan kesehatan di wilayah Tanjung Benoa dapat meningkat dan sejahtera. Apalagi kami sudah memberi bantuan mobil ambulan di masing-masing desa, biaya kesehatan juga telah ditanggung semua oleh pemerintah," katanya.

Sementara itu, Wakil Bendesa Adat Tanjung Benoa, I Made Sugianto mengatakan, masyarakat Tanjung Benoa sangat berterima kasih kepada Pemkab Badung yang telah merealisasikan bangunan terpadu tersebut.

"Pembangunan dua unit bangunan ini berkaca pada ketiadaan tempat parkir yang representatif di Tanjung Benoa. Padahal kawasan kami dikenal sebagai desa wisata bahari yang memerlukan tempat parkir representatif mengingat banyaknya wisatawan yang berkunjung," ujarnya.

Made Sugianto menjelaskan, pihaknya juga sangat mengapresiasi Bupati Giri Prasta dan Ketut Suiasa, karena sudah banyak memberikan perhatian dan bantuan kepada Desa Tanjung Benoa.

"Kami di desa masih mempunyai PR yang perlu direalisasikan, yaitu membuat `bale kulkul` desa adat, balai serati banten, Pemedal Kori Agung di Pura Dalem Kahyangan dan Ngaben mase. Semoga Pemkab Badung juga dapat membantu untuk merealisasikan itu semua," katanya. (WDY)

Pewarta: Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018