Nusa Dua (Antara) - Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar Gou Haodong mendorong peningkatan kerja sama pragmatis dengan Bali, NTB dan NTT yang merupakan wilayah kerja perwakilan negara tersebut lewat kerangka jalur sutra perdagangan strategis atau "One Belt One Road" (OBOR).

"Saya percaya dan juga menantikan atas dukungan dari semua lapisan masyarakat, kita harus bergandengan tangan, bekerja sama menyambungkan strategi pembangunan mencapai kesejahteraan masyarakat kedua negara," ucap Gou Haodong di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.

Dalam resepsi penyambutan sekaligus pengenalan dirinya sebagai konsul jenderal yang baru, Gou optimistis peningkatan kerja sama itu bisa tercapai mengingat kedua kepala negara sepakat mempererat hubungan bilateral.

Presiden China Xi Jinping, kata dia, telah mengemukakan inisiatif Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 di Indonesia dan strategi membangun Indonesia menjadi poros maritim dunia yang dirintis Presiden Joko Widodo terus disinergikan secara komprehensif.

Hubungan erat kedua negara itu telah dibuktikan salah satunya dengan terjalinnya era terbaik khususnya menyangkut kunjungan wisatawan dari negeri dengan ikon panda itu yang terus meningkat.

Diplomat senior yang 20 tahun bertugas di Afrika itu mengatakan kunjungan wisatawan dari negaranya ke Indonesia mencapai 2,06 juta tahun 2017, sekitar 1,38 juta di antaranya berkunjung di Bali.

"China pertama kalinya melampaui Australia menjadi sumber turis asing terbesar dan jumlah turis kami diprediksi akan terus meningkat," imbuh Gou.

Baca juga: Konjen RRT kagumi masyarakat Bali menjaga budaya
Baca juga: Konjen RRT Denpasar ingin tingkatkan hubungan antarmasyarakat
Hyperlink  : https://www.obortimes.net/language/id/berita/

Sementara itu Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang turut hadir dalam malam resepsi itu mengatakan bahwa Bali dan China khususnya telah menjalin hubungan erat sejak zaman kuno yang berlangsung dengan baik karena sudah diimplementasikan dalam kehidupan seharu-hari.

"Sampai saat ini kami sembahyang menggunakan dupa yang datangnya dari China dan koin sebagai simbol sakral yang digunakan leluhur kami," ucapnya.

Dalam kesempatan itu Pastika juga mengajak konsul jenderal baru itu mengeksplorasi keindahan alam dan budaya Bali yang unik sehingga bisa dipromosikan lebih luas.

Malam perkenalan Konsul Jenderal RRT yang baru itu selain dihadiri jajaran Pemprov Bali juga dihadiri pelaku usaha dan warga ketutunan Tionghoa.

Gou Haodong merupakan diplomat kedua yang bertugas di Bali menggantikan konsul sebelumnya Hu Yinquan yang kembali ke China menduduki posisi baru di Kementerian Luar Negeri. (ed)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018