Denpasar (Antaranews Bali) - Calon Gubernur Bali dari Koalisi Rakyat Bali (KRB) Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan pelestarian lingkungan harus diawali dari rumah tangga dengan tidak membuang sampah sembarangan, termasuk juga melakukan revitalisasi sungai sebagai upaya untuk pendidikan ekologis.

"Pelestarian lingkungan semua berawal dari diri sendiri dan keluarga, sehingga dengan langkah itu akan mampu menumbuhkan kesadaran kita dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat, seperti got dan sungai, ini juga dari pendidikan ekologis," kata Rai Mantra di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan berawal dari itu, pihaknya selama memimpin Kota Denpasar yakni merevitalisasi beberapa aliran sungai yang melewati kota tersebut. Menurutnya, program reviltalisasi sungai itu hanyalah merupakan instrumen saja.

"Program revitalisasi sungai itu hanya merupakan instrumen saja dan bukan merupakan tujuan itu sendiri. Sementara tujuan yang harus dicapai adalah pelestarian lingkungan yang harus tetap terjaga dan akan bermuara pada pendidikan ekologis dari masyarakatnya," ucapnya.

Menurut Rai Mantra, pendidikan ekologis itu berhubungan erat dengan manusia sebagai subyek pembangunan karena pengerak pembangunan itu adalah manusia itu sendiri.

"Selama ini kita dijuluki sebagai orang yang kotor, sering membuang sampah ke sungai sehingga air sungai tercemar. `Image` (kesan) ini harus diubah bahwa peradaban dan budaya kita bukanlah orang yang tidak bisa menjaga kebersihan, membuang sampah ke sungai," ujarnya.

Ia mengatakan manusia sebagai subyek pembangunan harus menerima manfaatnya dari setiap pembangunan yang ada. Inilah sesungguhnya tujuan dari program revitalisasi sungai di Denpasar.

Beberapa contoh sungai yang sudah dilakukan revitalisasi, yakni Sungai Tukad Bindu, Sungai Tukad Badung. Saat ini kedua sungai tersebut sudah menjadi tempat rekreasi, olahraga dan kuliner.

"Kita harus memanfaatkan tempat yang sebelumnya kotor dan tidak berguna menjadi berguna. Dari yang tidak bernilai menjadi bernilai. Inilah sesungguhnya esensi dari pembangunan itu sendiri," ujarnya.

Upaya ini memang tidak mudah karena memerlukan pemberdayaan, pembiayaan yang besar, dengan proses yang panjang dan melelahkan. Proses edukasi itu harus dilalui dengan susah payah.

"Bila masyarakatnya teredukasi dengan baik, peradaban terbangun dengan baik, memiliki kesadaran yang tinggi maka pemerintah akan lebih terbantu, kualitas hidup akan semakin baik, kesejahteraan akan meningkat, perekonomian bertumbuh," ucap Rai Mantra.

Kondisi itu berhubungan dengan indeks kebahagiaan manusia di Bali. Revitalisasi sungai bisa dilakukan di seluruh Bali dengan memperhatikan kebutuhan, sumber daya dan potensi di kabupaten masing-masing.

"Bali memiliki banyak sungai, hal itu bisa dilestarikan dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat," katanya.

Peserta Pilkada Bali 2018 adalah pasangan nomor urut 1, I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace). Pasangan itu diusung oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Provinsi Bali, yakni PDIP, Hanura, PAN dan PKPI, serta didukung PKB dan PPP.

Sedangkan pasangan nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) diusung oleh empat partai peraih kursi di DPRD Provinsi Bali, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem. Mereka juga didukung oleh PKS, PBB dan Perindo. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018